11. Boxer Macan (2)

57.6K 4K 119
                                    

Ruang Makan 07.05

Soal kejadian kemarin, akhirnya Andra di maafkan sesuai dengan permintaan Anin kemarin. Awalnya Andra bingung namun setelah Anin jelaskan ia mulai memahaminya.

"Shopee nya sudah saya bayar tadi pagi, saya suruh kirim secepatnya katanya sore nanti sampe," ucap Andra.

Anin kegirangan mendengar apa yang di ucapkan Andra, "SERRIUUUSS PAK?!"

Andra mengangguk pelan, sedangkan Anin masih kegirangan.

"Pak sinian deh mukanya."

"Ngapain?"

"Sini aja sebentar," suruh Anin.

Perlahan Andra mendekati wajahnya ke arah Anin sesuai perintahnya.

Cupp

Anin mencium pipi Andra singkat, "Makasih Pak suami," ucap Anin diakhiri senyuman.

"Lagi... tapi disini," Andra menunjuk bibirnya.

"Dihh mauan itumah."

Andra kembali menjauhkan wajahnya, Anin tersenyum melihat respon Andra, sebelum semakin jauh Anin menangkup pipi Andra mendekat ke arahnya.

Cupp

Andra melotot, sebelum Anin melepaskan kecupannya Andra menarik tengkuk Anin dan merubahnya menjadi ciuman.

Lumayan lama, Andra melakukan aksinya itu. Jika Anin tidak memberitahunya kalau ia kehabisan oksigen mungkin dirinya sudah menjadi duda.

Canda, duda.

"Dasar om-om mesum!"

"Sama istri sendiri enggak boleh?"

"Pokoknya ciuman tadi enggak gratis, Bapak harus turutin saya nanti."

"Ngapain?" Tanya Andra, firasatnya tiba-tiba saja tidak enak melihat senyum Anin.

"Pokoknya bapak harus mau, kalau enggak tidur diluar sana." Ucap Anin.

Andra gelagapan jika ancemannya suruh tidur diluar, "O-OKKE SAYA TURUTIN."

Anin tersenyum puas mendengar jawaban Andra, padahal tadi Anin hanya bercanda perihal tidur diluar namun Andra terburu menanggapinya dengan serius.

Yaudah mau gimana lagi.

"Ayo buruan nanti telat."

***

Kampus 09.30

"Tumben lu dateng enggak telat." Sahut Gilang.

"Yoii, gue sekarang ada alarm yang sangat berfungsi buat bangunin gue." Ucap Anin.

"Oke juga, boleh lah gue beli juga, beli dimana lu?" Gilang terhasut ucapan bohong Anin.

'Dikasih bonyok gue,' ucap Anin dalam hati.

~~ Fyi bonyok itu bokap nyokap yee ~~

"Kepo deh." Enggak mungkinkan Anin mengucapkan yang sebenarnya kalau alarmnya itu Pak Andra, suami, sekaligus dosen di kampusnya.

"Iyain biar gece."

"Lu bawa tugas Pak Bambang Lang?" Tanya Anin.

"Bawa, lu sendiri bawa nggak?"

"Jelas dong, alarm gue selalu mengingatkan." Ucap Anin bangga.

Mas Dosen (TAMAT) || REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang