Setelah semua barang telah beres diantar, mereka menggunakan waktu sekitar satu minggu untuk mendekor barang-barang diapartement.
Gedung pernikahan pun tak luput dari perhatian keduanya, untung saja Nyonya Park juga ahli dalam bidang properti dan arsitektur, jadi ia membantu banyak untuk pendekoran diaula pernikahan.
Jimin tidak menyangka dengan selera dari calon istrinya. Ia sangat-sangat membenci warna pastel, tapi Jeongyeon berhasil mengubah presepsi lamanya itu saat ia melihat sendiri bagaimana desain akhir dari kamar yang akan mereka tempati.
"Ahahaaha, wah bagus sekali!"
Jeongyeon merasa senang karna akhirnya kerja keras mereka tidak sia-sia. Apartement ini berhasil didesain dengan sangat indah, persis bagaikan rumah impiannya saat kecil dulu.
Terdapat 1 kamar tidur berukuran 7×5 meter yang merupakan kamar utama mereka, 2 kamar berukuran 2×3 meter sebagai kamar tamu, dan 2 kamar kosong berukuran 3×4 meter.
Tak lupa dengan dapur dan kamar mandi minimalis, juga ruang ganti pakaian yang masih kosong sepenuhnya. Keduanya sengaja mendesain 2 kamar tamu, karna yakin saudara mereka pasti akan sering menginap disini.
Jimin mendekap Jeongyeon dan menaruh dagunya di atas bahu gadis itu yang tengah memposisikan jarinya pada dinding kosong, dan membayangkan bagus ditempel dimana foto pernikahan mereka nanti.
"Eeh, kau kenapa?" Jeongyeon berkedip cepat, karna merasa bingung dengan sikap aneh Jimin yang tiba-tiba memeluknya.
"Aku hanya merasa sangat bahagia, Terima kasih, ya!"
"Terima kasih, untuk apa?"
"Terima kasih, karna kamu sudah lahir dan hadir dalam hidupku!"
Jeongyeon merengut, "Kalau begitu berterima kasihlah pada ayah dan ibuku, karna mereka yang sudah membuatku!"
Jimin melepas pelukannya, matanya menyipit saat tersenyum tengil, "Mari membuat seseorang yang akan mengisi hidup orang lain dimasa depan!"
"H, hah?" Butuh waktu beberapa detik bagi Jeongyeon menyerap maksud dari perkataan Jimin. Namun saat melihat senyuman tengil dan sorot mata Jimin yang menatap kearahnya, Jeongyeon berhasil menyadari maksud perkataan itu dan langsung memukul bahunya dengan sangat kencang, "Dasar pria mesum!"
____
"Jungkook, Tolong antarkan ini ke apartement Nuuna mu, Cepat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SECRETARY YOO
Fanfiction[END] "Cinta pertama ku itu kamu, tapi sekarang sudah habis masa berlakunya." 10-2-20