"Aish."
Jeongyeon kembali meringis kala melihat hasil dari testpack yang dia gunakan masih bergaris satu. Sangat stress rasanya jika memikirkan tentang kehamilan.
"Apa hasilnya?" Tanya Jimin yang baru saja keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambut dengan handuk putihnya.
Jeongyeon menarik napas dan mengerucutkan Bibir, ia berjongkok di bawah wastafel karna kecewa dengan dirinya sendiri. "Negatif."
Jimin tertawa kecil, dan mengusap puncak kepala wanitanya "Tidak perlu terlalu dipikirkan sih, lebih baik kita berangkat kerja."
Wanita itu berdiri dan menghentakan satu kaki nya kelantai karna merasa sebal, ia melempar testpack itu kedalam tong sampah dan berlalu masuk ke kamar mandi. Ia bahkan membanting pintunya dengan sangat keras.
Jimin berani bersumpah kalau tetangga bahkan dapat mendengar suara itu, takutnya dia dituduh melakukan tindakan KDRT..
___
Sepanjang perjalanan Ke kantor Jeongyeon tidak seperti biasanya. Dia cemberut, dan tidak banyak bicara.
Saat sampai di tempat parkir pun, Wanita itu membuka pintu mobil dan berjalan cepat kedalam lift tanpa memperdulikan Jimin yang berjalan dibelakangnya.
Jimin hanya bisa bersabar dan mengusap wajah nya perlahan. Diliatnya wallpaper ponselnya yang menunjukan foto pernikahan mereka berdua.
"Baiklah sayang, aku tetap cinta padamu meskipun tidak selembut dulu."
___
"Pagi Jeongyeon-sh–"
Wendy pun jadi ikut merasakan dampak dari mood Jeongyeon yang sedang buruk itu. Saat mereka berpapasan di pintu lift, Jeongyeon hanya berlalu cepat tanpa membalas ucapan selamat paginya yang membuat ia menjadi kebingungan.
Tak lama pintu Lift yang berada disebelahnya terbuka, Keluar sosok Jimin dari dalam sana.
"Kalian sedang bertengkar?" Ucap Wendy, dia memperhatikan gerak-gerik mereka berdua yang berjalan terpisah dan tampak kurang romantis.
"Entahlah."
___
"Nyonya–"
"APASIH?!"
"eh.."
"Eh, kau rupanya.. Aku minta maaf."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SECRETARY YOO
Fanfic[END] "Cinta pertama ku itu kamu, tapi sekarang sudah habis masa berlakunya." 10-2-20