16 - Resmi?

858 121 17
                                    

Dengan mendengarkan lagu ballad dari kabel earphone, dan terduduk diatas kursi sambil memeluk lutut, Jeongyeon hanya melamun dan menatap cermin pada meja riasnya. Rasa-rasanya, hatinya mendadak diterpa gundah gulana malam-malam begini. --Ia hanya mendesah kecil sambil mengusap jempol kakinya.

Jihyo terbangun dan keluar dari selimutnya, dia berniat buang air kecil namun terkejut dengan sepupunya yang sedang merenung seorang diri. Ia mulai menggaruk kepalanya yang tak gatal, dan menyipitkan mata untuk memastikan pengelihatannya.

"Loh, eonnie, kenapa kau belum tidur?"

Sedangkan Jeongyeon hanya menggendikan bahu, menatap wajahnya dicermin sambil melihat pukul berapa sekarang, melalui pantulan dari jam yang terpasang pada dinding kamarnya, meskipun hanya diterpa redup lampu hias berwarna kuning, tapi terlihat jelas pukul berapa saat ini.

Jihyo melenggang pergi kekamar mandi, meninggalkan Jeongyeon yang masih asik dengan dunianya. Tapi saat ia sudah selesai buang air kecil dan ingin kembali ke atas tempat tidur, bahkan sudah memakai penutup mata bermotif Thomas, Jeongyeon kini berbalik dan memanggil dengan suara yang serak.

"Jihyo-ya. Kau punya stok mie instan tidak? Aku lapar."

Jihyo mengintip dari balik selimut kemudian berpikir sejenak,

____

Total, Jeongyeon menghabiskan tiga cup mie instan pedas yang Jihyo beli untuk stock menonton film. Gadis itu berniat marathon drama diaplikasi berbayar besok malam, Tapi sekarang -malahan stock makanannya jadi hampir habis oleh Jeongyeon, yang membuat Jihyo jadi menggeleng keheranan.

"Kau seperti orang kelaparan saja, kupikir kau bersenang senang di pantai bersama bossmu."

Jeongyeon tersedak, tenggorokannya kini perih dan terasa sangat panas. Dia langsung berlari kearah kulkas meski terbatuk-batuk, dan meminum air dingin langsung dari dalam botol.

"Huft.." Jeongyeon mengehela napas, karna tenggorokan nya sekarang jauh lebih baik.

"Kau kenapa sih?!" Jihyo melotot heran melihat kelakuan aneh sepupunya itu. Ia hanya bisa menyantap mienya yang juga hampir habis, dan menatap Jeongyeon dengan tatapan yang -sulit untuk diartikan.

Jeongyeon berjalan pelan dan terduduk di bangkunya lagi dengan wajah datar. Dia mulai memainkan jemari tangannya dan tertunduk dengan wajah lesu.

"Jihyo-ya, Aku dan bossku." Terjeda, Jeongyeon bergidik ngeri."-Kami berciuman."

Dan Jihyo yang mendengar itu, malah ikut-ikutan tersedak mie instan.

_____

Saat pagi dan akan berangkat untuk bekerja, Jeongyeon bertemu dengan Taehyung di perempatan jalan. Tepatnya lelaki itu sedang berdiri didepan rumah nenek yang kemarin memberikannya buah gratis.

"Eh kau, sedang apa?" Ucap Jeongyeon, sambil berlari kecil dijalanan menurun, menuju ke arah Taehyung. Ia tersenyum lalu mengintip ke dalam rumah di samping toko buah itu. "Mencari nenek, ya?"

"Tidak-" Ucap taehyung, sebelum seseorang memanggil dari dalam rumah yang membuat keduanya reflek melirik kedalam sana.

Seorang gadis cantik berambut hitam panjang, dengan setelan dress putih selutut keluar dari rumah itu. Kemudian dia dengan sopan menunduk ke arah Jeongyeon dan Taehyung yang sedang berdiri didepan rumah neneknya.

Gadis itu langsung melirik kearah Taehyung dengan isyarat pertanyaan 'Siapa Gadis Ini?'

"Oh, dia ini Jeongyeon, -gadis yang pernah aku ceritakan padamu."

Gadis cantik itu langsung mengangguk paham. Ia langsung tersenyum tulus, dan mulai mengulurkan tangan kanannya, kearah Jeongyeon yang berbunga-bunga karna Taehyung mengatakan pernah menceritakan tentang dirinya kepada gadis ini.

MY SECRETARY YOO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang