Malam ini bintangn tidak terlihat menghiasi gelapnya langit malam, hanya sedikit hembusan angin dan dengungan suara nyamuk terbang yang menginterupsi suasana sepi di taman komplek perumahan Jeongyeon.
Wanita itu kini meremas jari-jemarinya saat pria dihadapannya mulai menghela napas. Mendadak atmosfir di sekitar terasa sangat berbeda, seperti ada sekelebat cahaya masa lalu yang terlintas dalam pikiran dua insan ditaman komplek ini.
"Ada apa Taehyung-shi? Apa sebenarnya yang mau kamu bicarakan lagi?"
Taehyung tertawa kecil saat Jeongyeon bertanya dan menatapnya dengan tatapan bingung, karna sebenarnya dia sendiri pun kini juga sama bingungnya.
"Aku ingin mengucapkan selamat."
Jeongyeon mengerjapkan matanya, "Selamat? Untuk apa?"
"Untuk pernikahanmu. --Maksudku, kau kan sebentar lagi akan menikah.. Hehe.." Ucap Taehyung gelagapan, dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Ah, iya. Terimakasih, ya."
Suasana mendadak hening, keduanya menjadi sangat canggung. Jeongyeon meremas tali tas tentengnya, sambil melirik-lirik kearah sekitar.
"Jeongyeon-na."
"i, Ya?"
Taehyung tersenyum tulus untuk beberapa saat. Kemudian dia tertawa kecil sambil memijat pelipis keningnya.
"Aku mungkin telat untuk mengatakan ini, tapi aku hanya ingin jujur padamu."
"Ha?"
"Aku menyukaimu."
Jantungnya berdesir hebat, Jeongyeon perlu waktu beberapa detik untuk mencerna kata-kata itu didalam otaknya, "Eh?"
"Aku tahu ini konyol. Tapi Terima kasih, ya. Terima kasih sudah ada didalam hidupku, Terima kasih sudah membuat banyak kenangan lucu, sedih, dan aneh. Terima kasih juga sudah menemaniku les biola, meskipun kau hanya membersihkan ruangan kelas karna dihukum."
"Ehh-- Kau masih ingat?"
"Tentu saja."
Jeongyeon kemudian memecahkan gelak tawanya bersama Taehyung, tak lama ia kemudia terhenti saat melihat wajah pria dihadapannya. "Taehyung-shi.."
"Ya?"
"Aku juga, pernah suka padamu."
Taehyung ikut-ikutan terdiam, mendadak ia menjadi takut sendiri. "Hah?"
"Heheh, Aku juga mau jujur, loh. Dulu aku juga sempat menyukaimu, sangat menyukaimu. --Tapi tenang!" Jeongyeon menunjukan kelima jarinya, menahan ketakutannya. "Cinta pertamaku itu kamu, tapi sekarang sudah habis masa berlakunya."
Taehyung memecahkan gelak tawanya sekali lagi melihat tingkah Jeongyeon, Gadis itu ternyata masih sama konyolnya seperti saat pertama mereka bertemu.
Hanya saja takdir memilih untuk mempermainkan keduanya, yang satunya sok cuek yang satunya lagi terlalu berharap. Sampai akhirnya, keadaan berbalik menjadi keinginan masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SECRETARY YOO
Fanfic[END] "Cinta pertama ku itu kamu, tapi sekarang sudah habis masa berlakunya." 10-2-20