Bagian Tiga Puluh Dua

3.6K 256 187
                                    

Sorry!!!!! Aku lama update 🤗

Aku ucapin happy new years buat kalian semua,readers kesayangan ku😘😘😘🎉🎉🎇🎆  Dirumah aja ya...zeyeng tahun baruan nya

Cuss aja ya....!!! Sorry jika feel nya gak dapet🙄


Happy reading guys!!!!🙋


Bryan merasa tak tenang dalam duduk nya,pria itu nampak gusar. Berkali-kali ia menarik nafas panjang dan menghembuskan nya perlahan untuk membuat hati dan pikiran nya tenang. Tapi,usaha nya sia-sia.

Ia tak mampu berbuat apa-apa! saat ini ia hanya mampu menatap istri nya, dari tempat duduk nya saja. Seolah Bryan kehilangan semua keberanian nya menghadapi kemarahan istrinya dalam diam.

"Dia marah! Lalu,malam ini aku tidur jadi bujangan?-" pikiran nya bergumam dan memikirkan hal itu membuat Bryan berpikir keras bagaimana ia bisa mendapatkan maaf dari Lilly istri kesayangan nya

************

"Kau,masih marah pada ku?" Tanya Bryan dengan hati-hati saat gadis itu tengah membaca novel di tangan nya

Bagai angin lalu pertanyaan Bryan di abaikan begitu saja. Tak sedikitpun Lilly berniat menjawab pertanyaan suami nya

Bryan dengan keras kepala masih setia memeluk istri nya meski sedikit pun Lilly tak menghiraukan kehadirannya

"Aku minta maaf! Sudah membuat mu marah!" Ucap lelaki itu sembari menyesap aroma shampoo di rambut Lilly yang mampu membuat nya sedikit tenang meski wanita itu tetap diam tak merespon ucapan nya sama sekali

Tak sedikitpun Lilly ingin menjawab atau merespon ucapan atau tindakan yang Bryan lakukan pada nya.

Gadis itu perlahan bergerak meletakan buku nya. Dan membaringkan tubuh lelah nya setelah mematikan lampu di sisi kiri tempat tidur. Berbaring memunggungi Bryan yang masih saja setia menunggui gadis itu untuk sekedar mengucapkan "selamat tidur" dan sekali lagi ia tak mendengar kalimat apapun dari istrinya.

Gusar! hati lelaki itu kembali gusar karena ia tak mendapatkan apa yang ia harapkan mulai dari kata 'maaf' atau pun ucapan selamat tidur.

Mengikuti alur yang di mainkan Lilly ia pun mencoba berbaring dan memejamkan mata nya. Naas ia tak kunjung mengantuk padahal sebelum nya ia sudah sangat lelah dan mengantuk. Namun,obrolan ringan di atas ranjang tadi membuat nya terdampar dalam kegalauan hati karena di abaikan oleh istri nya sendiri yang sedang marah pada nya.

" Astaga! Begini ya rasa nya kalau istri marah?" Gumam nya lebih pada diri nya sendiri Bryan mengusap wajah, frustasi dengan kondisi yang di hadapi nya saat ini

Dipandangi nya lagi wanita yang tengah tertidur di sebelah nya dengan pandangan sendu. 

Malam makin merangkak ke singgasana nya menyelimuti bumi dan semua penghuni nya untuk terlelap mengistirahatkan tubuh lelah mereka. Tidak dengan Bryan mata pria itu nampak masih terjaga dengan laptop di pangkuan nya.

Sesekali mata pria itu menatap wajah damai istrinya yang sedang terlelap dalam tidurnya. Menatap wajah Lilly membuat Bryan tersenyum tersirat kebahagiaan di wajah nya. Meletakan laptop nya, perlahan Bryan mendekati wajah istri nya dan tangan pria itu terulur merapikan rambut istri nya yang menutupi wajah cantik wanita itu.

Wanita itu nampak bergerak dalam tidur nya,mengulurkan tangan nya menggapai diri nya kemudian memeluk diri nya dengan mata masih terpejam.

Tangan Bryan pun menggapai tubuh Lilly memeluk tubuh wanita itu dengan cepat,seolah mendapat angin segar akhirnya ia mendapatkan pelukan hangat istrinya yang sejak tadi ia nantikan. Meski wanita itu memeluk nya hanya karena menggigau,namun ia sangat bahagia karena nya

 Istri Pilihan DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang