"Aku sudah melakukan apa yang kalian inginkan." Ujar sosok bertubuh kecil yang bersembunyi di balik bayangan. "Jadi tepati janjimu!"
Kekehan tawa terdengar mendengar sosok yang bersembunyi itu menagih janji padanya. Merasa terhibur melihat siluet yang lebih kecil darinya itu menatapnya, mengharapkan sebuah uluran tangan dari dirinya.
"Bagus, tapi itu masih kurang.~" katanya. "Setidaknya... Kau harus membuat 'anak itu' menderita lebih dari sekedar mendapat cacian belaka."
"Itu tidak ada diperjanjian kita sebelumnya!!" Sosok kecil itu berseru marah. "Kau sendiri bilang kalau aku menyakiti hati Geed maka kau akan mengubah Jade setelah itu!!"
"Sayangnya bocah, aku tidak terlalu puas dengan hasilnya."
Sosok kecil itu menggertakkan giginya. "Baik, akan ku lakukan."
~...~...~...~...~...~...~
Seven yang sedang berjalan - jalan melihat Zero yang berjalan dengan keadaan penuh luka, dia juga menyadari kalau Zero sedang menggendong Geed yang keadaannya lebih parah daripada anak Ultra berslugger dua tersebut. Langsung saja Seven menghampiri kedua anak yang terluka itu dan tanpa basa - basi langsung menanyai mereka.
"apa yang terjadi?"
Zero menatap Geed yang dia gendong sebelum anak bermata biru itu membuka mulutnya.
~...~...~...~...~...~
Geed yang berjalan pulang bersama yang lain langsung menghentikan langkahnya. Orb yang berada di sebelah Geed juga ikut menghentikan langkahnya, membuat yang lain ikut berhenti dan menatap Geed.
"Geed? Kenapa berhenti?"
"Ah.... Um... Barangku sepertinya ada yang tertinggal di kelas." Kata Geed yang memeriksa isi tasnya. "aku mau mengambilnya dulu, Ginga dan yang lain duluan saja."
Tanpa menunggu respon yang lain Geed langsung berlari memasuki gedung sekolah. Mereka semua berniat menyusul anak bermata biru itu, namun seorang guru yang lewat langsung menyuruh ke sepuluh anak tersebut pulang tanpa menerima penolakan apapun. Membuat anak - anak itu terpaksa pulang dengan perasaan khawatir yang menggerogoti hati.
~...~...~...~...~...~
"kenapa kau tidak mengajak salah satu dari mereka Geed?" tanya Seven yang menggendong kedua anak itu.
".... Gak mau merepotkan mereka Paman." Ujar Geed. "lanjut?"
"ya."
~...~...~...~...~...~...~
Geed yang berlutut di depan meja miliknya menjulurkan tangan ke dalam kolong meja, anak Ultra bermata biru itu mengambil sebuah buku dan memasukkannya ke dalam tasnya. Geed segera keluar kelasnya. Saat berada di koridor seseorang menjegal kakinya hingga membuatnya tersungkur.
"Ahahaha! Begitu saja langsung jatuh!" ejek seorang anak yang membuatnya terjatuh. "teman - teman! Coba lihat dia!"
Beberapa anak langsung berkerumun dan tertawa melihat Geed, sementara anak yang ditertawakan hanya bisa menggigit bibirnya. Geed berusaha berdiri namun di gagalkan oleh anak lain yang menendang perutnya, anak Ultra bermata biru itu refleks menekuk memeluk perutnya. Rasa sakit di perutnya membuatnya ketakutan dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Tidak ingin aksi mereka diketahui, mereka menggeret Geed ke suatu tempat yang lebih sepi tanpa menyadari kehadiran seorang anak yang mengikuti mereka.
~...~...~...~...~
"Ahh... Oyaji yang ini biar aku yang melanjutkan ceritanya."
Seven melirik ke arah Zero dan mengangguk menyetujui. "Ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
New Generation: Kid Stories.
RandomSebuah cerita mengenai New Generation ketika mereka masih di usia anak - anak. diasuh oleh para pejuang Ultra yang sudah berkali - kali melindungi semesta. Warning : bahasa terkadang kurang baku, Typo, dan kesalahan penulisan nama, Canon-Divergent