Filis sedang menyelesaikan berkas - berkas miliknya saat salah satu komputer di ruang lab tiba - tiba menyala, Ultra tersebut langsung menghampiri komputer itu berniat mematikannya.
Ada orang di sana?
Filis menghentikannya saat melihat tulisan terpampang di monitor, dia langsung membalas pesan tersebut.
Ada, aku Filis kau?
... X Ultraman X, Aku butuh bantuanmu Filis-san.
Bantuan apa? Filis membalas pesan tersebut.
mengeluarkanku dari sini, orang tuaku merubahku menjadi data saat planet kami di serang.
Filis langsung terkejut namun dia tetap membalas pesan tersebut. Tunggu, akan kupanggilkan seseorang.
Baik Filis-san.
Ultra sejarawan tersebut langsung berlari keluar ruangannya, ia pergi menuju ruang kerja Hikari yang berada tepat di sebelah ruangannya. Filis menyadari pintu ruang kerja Hikari terbuka lebar.
"Permisi Hikari-san."
tanpa mengalihkan perhatiannya dari berkas di tangan Hikari langsung tahu kalau yang memanggilnya adalah Filis. "kenapa Filis? apa kau kesulitan dengan pekerjaanmu?"
Filis menggeleng cepat. "bukan, tapi saya butuh bantuan anda. mungkin lebih baik kalau anda melihatnya sendiri."
berkas di tangannya langsung ia letakkan di atas meja. "tunjukkan."
~...~...~...~...~...~
Filis terpukau melihat bagaimana cepatnya Hikari mengetik di depan komputer di depannya, sementara orang dalam komputer menunggu dengan begitu sabar.
"X, apa kau ingat kode yang di berikan orang tuamu untuk merubahmu kembali menjadi normal?" tanya Hikari berhenti mengetik.
ya, 89Y564xx itu kodenya Hikari-san. balas X lewat monitor.
Hikari langsung mengetik kode yang di berikan X, setelah merasa semua data yang ia masukkan benar Hikari menekan tombol Enter. dalam sekejap cahaya yang terang langsung melingkupi ruangan tersebut, begitu cahaya tersebut redup di hadapan kedua Ultra biru itu berdiri seorang Ultra Kid dengan Headphone terpasang dikepalanya.
"X?"
anak yang dipanggil X tersenyum mendengar suara Filis yang terdengar tidak percaya. "iya Filis-san ini aku."
"ku kira sudah remaja atau bagaimana, bukan anak kecil."
"usiaku baru menginjak 2000 tahun Filis-san."
"hanya berjarak 200 tahun lebih tua dari Taiga-musuko ya."
"Filis."
"ya, Hikari-san."
"kau ku liburkan untuk merawat X." ujar Hikari. "soal X akan kuberitahu Garrison soal ini."
"eh? tapi saya belum pernah merawat anak."
Hikari tersenyum mendengar jawaban Filis. " kau bisa datang kerumahku, kau tahu kan aku merawat Ginga."
Filis mengusap kepala belakangnya. "apa tidak merepotkan?"
"tidak, lagipula Ginga bisa punya teman jadinya." ujar Hikari. "aku memintamu bukan sebagai kepala divisi penelitian, melainkan sebagai kakakmu."
"akan aku lakukan Hikari-nii." mantap Filis kali ini memanggil Hikari dengan sebutan kakak.
~...~...~...~...~...~
"X, ayo bangun waktunya sarapan." ujar Filis mengguncang tubuh kecil X.
X mengerang membuat Filis gemas sendiri melihatnya. "lima menit lagi Filis-san."
"aku masak ayam goreng tepung kesukaanmu lho~ kalau kau tidak bangun akan kuhabiskan semua ayamnya." goda Filis lalu berjalan keluar kamar.
Filis membuat seolah - olah dirinya pergi menjauhi kamar yang di tempati X. Sementara X yang mendengar makanan kesukaannya akan di habiskan Filis langsung membuka mata, bocah tersebut dengan lekas merapikan tempat tidurnya yang berantakan sebelum berlari menuju ruang makan sembari berteriak heboh.
"AYAM GOREEEENGGG!!!"
Filis yang mendengarnya hanya bisa menggelengkan kepala. "X cuci tangan, kaki, dan mukamu dulu! di larang sentuh seujung jari pun kalau belum melakukan itu!"
"Baik Filis-san!" Seru X dari ruang makan.
saat Filis di ruang makan ia melihat X keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang lebih segar, anak itu langsung duduk di hadapan Filis yang mengambilkan makanan untuknya. X langsung ngiler melihat ayam goreng di hadapannya.
"hei, X ayo makan."
X mengangguk dan dengan lahapnya ia memakan makanan di hadapannya, sementara Filis makan dengan perlahan, sesekali melirik X takut anak di hadapannya tersedak atau sebagainya.
~...~...~...~...~...~
X asik membaca buku observasi yang di tulis sendiri oleh Filis di ruang baca, dari semua buku yang di miliki Ultra sejarawan itu X lebih suka membaca buku tentang observasi, penelitian, ataupun tentang perangkat komputer. tidak ada satupun buku dongeng yang dimiliki Filis disentuh oleh anak tersebut.
"X, kalau kau sudah besar nanti mau jadi apa?"
"jadi peneliti Kaiju seperti orang tuaku dulu." ujar X benggebu - gebu.
Filis memiringkan kepalanya. "kenapa memangnya?"
"kata orang tuaku dulu, di setiap alam semesta punya Kaiju yang unik - unik dan mereka selalu menelitinya, kadang - kadang hasil penelitian mereka tunjukkan padaku." kata X. "karena itu aku mau menjadi peneliti Kaijuu seperti mereka."
"begitukah."
~...~
A/N : di sini aku buat Filis dan Hikari saudaraan, aku sedikit sayang kalau Filis gak di tampilin dicerita ini juga. yang dengar Tri-Squad Voice drama episode 1 dan 2 pasti tahu siapa Filis.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Generation: Kid Stories.
RandomSebuah cerita mengenai New Generation ketika mereka masih di usia anak - anak. diasuh oleh para pejuang Ultra yang sudah berkali - kali melindungi semesta. Warning : bahasa terkadang kurang baku, Typo, dan kesalahan penulisan nama, Canon-Divergent