"Cosmos apa yang di tanganmu itu?" tanya Justice begitu memasuki ruang tamu.
Cosmos lalu mengalihkan pandangannya ke arah Justice yang berada di hadapannya, langsung saja Ultra wanita itu menyerahkan kertas di tangannya pada Ultra yang 3.000 tahun lebih muda darinya. Justice langsung membaca apa yang ada di kertas tersebut sebelum membelalak kaget.
"Mereka memintamu untuk mengajar di sekolah mereka?"
Cosmos mengangguk. "kau tidak apa - apa ku tinggal di sini?."
"tinggal aja gak apa - apa toh aku bisa ngunjungin kamu."
Ultra biru itu menghela napas mendengarnya, ia sudah menduga bahwa Justice akan mengatakan hal tersebut.
~...~...~...~...~...~
Geed kecil memandang bangunan di hadapannya dari balik kaki Ayah kesayangannya, perasaan takut akan tidak di terima menjalar dihatinya.
"ah... Geed!"
sang anak bermata biru menoleh kebelakang, mendapati Taiga berlari ke arahnya. di belakang anak itu berjalan Taro dan Ginga. Ultra kecil bertanduk itu langsung memeluk Geed.
"Ayo Geed kita masuk." ujar Taiga menarik tangan Geed. "aku lindungin kalau ada yang jahatin."
"Broski, kau tidak bermaksud untuk tidak melibatkan kita kan?"
suara Fuuma mengagetkan semua orang yang ada di sana, terutama Geed yang langsung menangis keras.
"Hwaaaa!!"
Tiga Ultra dewasa dan tiga anak Ultra panik menenangkan anak Ultra bermata biru cerah, semua cara yang mereka coba justru membuat tangisan tersebut semakin keras. mereka tidak sadar seorang anak yang sedikit lebih besar berlari menghampiri mereka, anak Ultra itu menempelkan sesuatu ke pipi chubby Geed.
Geed berhenti menangis saat merasakan sesuatu yang hangat menempel di wajahnya, ia membuka matanya mendapati seorang anak yang lebih tua darinya tersenyum lembut.
"ini roti untukmu, masih hangat di makan ya?"
Geed menerima roti pemberian kakak manis di hadapannya. "makasih kakak."
"wah... Kak Mebius terima kasih." ujar Taiga memeluk Ultra di hadapannya.
Mebius membalas pelukan Taiga sambil tersenyum. "sama - sama. sudah yuk masuk ke sekolah, ini hari pertama kalian bukan?"
ke empat anak itu menganggukkan kepala mereka, Geed memeluk lengan Ginga saat mereka berjalan memasuki kawasan sekolah. Taro nangis melihat anaknya malah menempel pada murid pribadinya, sementara Hikari menahan Zoffy untuk tidak melempar sapunya pada Taro.
~...~...~...~...~...~
"Ginga!" Victory berseru saat melihat Ginga berjalan bersama tiga anak yang dia temui kemarin malam, dan juga seorang seorang anak yang lebih tua dari mereka.
anak ultra bertubuh hitam itu langsung menghampiri kelimanya. Victory yang belum mengenal Mebius langsung mengenalkan dirinya, begitu pula dengan Mebius yang baru pertama kali bertemu dengan anak dengan kristal kuning gelap.
"oh iya, tadi aku lihat papan pengumuman dan kita satu kelas."
menyadari bahwa dua anggota Tri-Squad akan berteriak, Ginga langsung menutup telinga Geed sehingga anak itu tidak kaget seperti saat mereka berada di gerbang sekolah. sang anak bermata biru kebingungan dengan tingkah Ginga.
"BENARKAH?!"
pelaku penutupan telinga Geed menghela napas lega sebelum ia menjauhkan tangannya dari telinga Geed. "di kelas apa dan di mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
New Generation: Kid Stories.
RandomSebuah cerita mengenai New Generation ketika mereka masih di usia anak - anak. diasuh oleh para pejuang Ultra yang sudah berkali - kali melindungi semesta. Warning : bahasa terkadang kurang baku, Typo, dan kesalahan penulisan nama, Canon-Divergent