"Rosso, Blu, Grigio jangan lari - lari seperti itu bahaya!" seru Ace pada ketiga Ultra Kids yang berlari di jalanan yang ramai.
ketiga ultra cilik itu langsung melamban saat mendengar seruan Ace, ketiganya langsung menunduk saat Ultra yang menjadi pengasuh mereka berdiri di hadapan mereka.
"maaf Ace-san." ujar Ultra Kid bewarna merah.
"kenapa minta maaf Rosso? kalian tidak salah."
Si biru lalu menjelaskan. "tapi sebelum keluar paman sudah memperingati kami untuk tidak lari di jalan yang ramai dan--"
"kami bertiga mengabaikannya, kami benar benar minta maaf." satu - satunya anak perempuan di sana melanjutkan perkataan kakaknya yang bewarna biru.
Ace mengusap kepala tiga anak itu. "yang penting kalian menyesalkan? ayo jalan lagi, kalau di taman kalian bisa berlari sepuas kalian mengerti?"
"Mengerti Paman!" jawab Rosso, Blu, dan Grigio antusias.
~...~...~...~
Ace pasrah di tarik oleh Rosso dan Blu menuju penjual gula - gula kapas diikuti oleh Grigio, ketiganya nampak tergiur melihat gula kapas yang ukurannya selengan mereka.
"om beli gula kapasnya!"Rosso, Blu, dan Grigio berteriak serempak.
sang penjual yang sedang menggantung gula kapas yang ia bungkus langsung sumringah. "mau warna apa?"
"Merah/Biru/Oranye!" ketiga anak itu kembali berteriak.
sang penjual mengambil tiga gula kapas yang ia gantung paling terakhir, karena warnanya pas seperti yang di minta oleh ketiga anak tersebut. Ace mengambil satu juga dan langsung membayar Ultra tersebut sebelum mengajak ketiga Ultra kid itu ke bangku taman.
Ace langsung membuka bungkus gula kapas ketiga anak asuhnya. keempatnya duduk sambil menikmati gula kapas ditangan.
saat menikmati gula kapas mata Ace meihat Zoffy yang berada di taman bersama seorang anak Ultra.
"Zoffy-nii!" panggil Ace.
yang dipanggil menoleh sebelum berjalan mendekati Ace diikuti oleh anak Ultra tersebut, saat dekat anak itu justru bersembunyi di balik kaki Ultra yang di kenal tanpa ekspresi itu.
"kenapa memanggilku Ace?"
"tidak ada, hai Geed."
Ace maklum melihat anak itu makin menyembunyikan dirinya, Blu yang penasaran langsung beranjak mendekati anak yang bersembunyi itu.
"hai Geed aku Blu, lalu yang merah itu Kakakku Rosso dan yang perempuan adikku Grigio."
Geed menatap Blu dengan takut sementara Blu menyodorkan gula kapasnya yang masih cukup banyak. "mau?"
Geed tergiur melihat gula kapas di hadapannya dan mengangguk, Blu langsung menyerahkan gula kapas miliknya pada Geed.
"makasih... Blu." lirih Geed. "ng... h... hai paman Ace, Rosso, Grigio."
baik Ace, Rosso, Blu, Grigio, dan Zoffy langsung sumringah, tiga bersaudara itu langsung mengajak Geed bermain bersama mereka, tentu setelah gula kapas mereka habis. Zoffy tersenyum melihat anak asuhnya bersenang - senang, sebelum terkejut dengan flash kamera. Ultra dengan star marks itu menoleh pada Ace yang tersenyum riang.
"kau tersenyum kak, Geed-kun nampaknya membawa perubahan padamu, kau tahu kau jarang sekali berekspresi sebelum Geed hadir di hidupmu." ujar Ace. "kau senang kalau dia senang, sedih saat dia menangis, dan marah jika ada yang menyakiti Geed secara fisik maupun mental."
"kurasa kau benar Ace." balas Zoffy. "bukan berarti setelah cuti kita selesai kau tidak mendapat hukuman."
"zankokuna niisan."
~...~...~...~
"paman Ace."
"hmm, kenapa Blu?"
"itu kenapa Geed telihat takut kalau bertemu orang lain?"
Rosso lalu menimpali. "dan waktu dia gak sengaja menyenggolku ia langsung meringkuk seperti akan dimarahi saja, kenapa dengannya paman?
Ace mengusap kepala anak kembar tersebut. "aku tidak tahu, tapi dari yang aku dengar Geed di bawa kesini dengan keadaan yang sangat memprihatinkan."
baik Rosso maupun Blu langsung melotot tidak percaya ke arah Ace.
"tidur yuk."
"bacain cerita tapi."
Ace mengangguk. "pada suatu masa..."
KAMU SEDANG MEMBACA
New Generation: Kid Stories.
RandomSebuah cerita mengenai New Generation ketika mereka masih di usia anak - anak. diasuh oleh para pejuang Ultra yang sudah berkali - kali melindungi semesta. Warning : bahasa terkadang kurang baku, Typo, dan kesalahan penulisan nama, Canon-Divergent