Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Punggung menyandar pada headboard, wajah manisnya nampak pucat dilengkapi pula dengan mata kecil yang terlihat lelah. Cukup Jelas membuktikan kalau pemuda min tersebut tak tidur semalaman. Pikirannya begitu gelisah, banyak pertanyaan yang tak ia tahu jawabannya bersarang di kepalanya.
Apa penyebab tuan kim begitu membenci jika ia bertemu dengan tuan jeon?. Bukankah lelaki kim tampan itu hanya mengangap ia tak lebih dari jalang, tapi kenapa sikapnya seakan seseorang yang tengah cemburu?
Bukannya ia terlalu percaya diri namun itulah yang dapat ia simpulkan untuk Saat ini.
Cklek!
Terperanjat, lelaki manis itu bangun dari tempat tidur. Menunduk dengan kedua tangan yang dimainkan di depan perut.
"Tuan kim..."
Mata lelaki tampan yang baru datang itu melirik kebelakang, tangannya bergerak melepaskan simpul dasi yang terasa mencekik dilehernya sekaligus juga membuka tiga teratas kacing kemeja biru lautnya, menampakan dada bidang yang berbalut kulit kecoklatan.
"Apa?"
Tengkuk yoongi serasa di terpa oleh angin kutub saat sang bos menangapinya, nyalinya mendadak menciut begitu saja.
"aku meminta maaf..."
Dari pantulan cermin besar di depannya ia menatap yoongi, wajah rupawannya setia tak menujukan ekspreksi apapun.
"Kau tau kesalahan-mu?"
Bibir bawahnya otomatis pemuda manis gigit,
"Aku menemui tuan jeon"
Kekehan sinis dari si lelaki rupawan terdengar, ia memutar tubuhnya mendekati sekertaris mungil.
"Itu saja?"
Kening milik yoongi mengerut, apa ia salah?
"i-iya—"
"Cih!"
Si pemuda cantik tersentak, aura tuan kim ketara terlihat marah.
"Kau melangar perkataan-ku min yoongi" sang pria tan meraih dagu sekretarisnya dan memaksanya mendongkak.
