Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bukan, lalu apa kau jalangnya?"
Ucapan yang begitu merendahkan, menusuk tetap di hati. Netra kucing si pemuda min berkilauan air di pelupuknya.
"ah–ataukah kau menjual dirimu kepada taehyung."seakan belum cukup, kali ini kekehan remeh merebak. Tubuh kecilnya bergetar menahan isakan. "Kau nampak seperti orang baik-baik, tetapi anggapan ku salah besar.. Kau jalang yoongi.. "
Kepala yang tertunduk tak lah bisa menutupi jika yoongi sedang menangis. Timbul keinginan membantah didirinya, menyangkal semua kata-kata yang seakan mencerminkan betapa rendahnya dirinya. Tapi ia tapi tak bisa, dan tak akan pernah. Apa yang diucapkan jungkook semuanya kebenaran. Kebenaran memalukan Sekaligus menyakitkan.
"berapa biaya yang kau patok untuk menikmati tubuhmu?"
Deg!
"aku jadi tertarik untuk merasakan tubuh jalangmu sekretaris min—"
Plak!
Tak pelak satu Telapak tangan kecil menampar begitu kuat pipi kanan jungkook. Entah keberanian dari mana yang membuat yoongi sampai melakukan itu. tapi bisa di lihat pemuda manis tersebut tampak sedih, marah dan terluka. "tuan j-jeon kau ti-tidak berhak mengatakan itu kepadaku.."suaranya bergetar, matanya basah diikuti air mata yang mengalir menuruni pipi. Menatap begitu kecewa kepada sosok lelaki jeon yang terdiam, menujukan raut tak terbaca. Dengan Tangannya juga memegangi pipi bekas dimana lokasi tamparan. Tetapi itu tak bertahan lama, sebab serpersekon detik air mukanya berubah sinis lagi.
"kenapa, ada masalah? aku hanya menanyakan tarifmu permalam— "
"tuan jeon! Kau tak tau apa apa tentang diriku!"
Suaranya meninggi, pipinya telah basahi oleh air mata yang semakin banyak keluar. yoongi bangun tergesa dari duduknya, melangkah cepat mengingalkan jungkook yang termenung pada posisinya.
"Sial apa yang telah aku lakukan.."
Perginya lelaki manis menyadarkanya bila ucapan nya memang terlampau kasar, ia mengusap wajahnya merapal umpatan, merutuki dirinya.
