4 • cherry box

365 62 1
                                    

"Kau tak punya rumah, hm? Tak mungkin kan kamu tidur di bawah langit hutan gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tak punya rumah, hm? Tak mungkin kan kamu tidur di bawah langit hutan gini."

Saat ini keduanya sedang mendapat teduh dari salah satu pohon tinggi yang hidup dalam hutan tersebut. Tadinya, Hyunjin baru saja menemani sang peri memetik beberapa buah ceri yang baru matang dari beberapa semak yang belum dipetik olehnya.

Jeongin berdecak. "Kau pikir aku apaan sih, Hyunjinnn?" Dengan sebuah wajah cemberut pada wajahnya itu, sayapnya yang masih terlihat rapuh itu berkibar untuk mebiarkannya terbang beberapa centi diatas permukaan tanah. "Aku ada kok, cuma kamu gak pernah nanya, jadi akupun gak pernah kasih lihat. Dasar!"

Ya, sebenarnya benar juga sih perkataan Jeongin, namun mendengarnya membuat Hyunjin berasa gemas dengan peri tersebut.

Hyunjin membersihkan wajahnya yang penuh keringat itu dengan sapu tangan yang ada di dalam celana jeansnya sambil mendengus. "Maafkan aku, manis. Kan aku tak tahu kamu mau aku menanyakan baru bilang."

Jeongin yang mendengar nama panggilan itu langsung memerah. Setelah kejadian ceri serta Hyunjin yang lupa membelikannya makanan beberapa hari yang lalu, Hyunjin selalu memanggilnya manis. Sebenarnya, Jeongin tidak mempermasalahkan itu. Ia hanya tak terbiasa mendengar siapapun memanggilnya dengan sebuah nama yang biasanya akan digunakan oleh seorang kekasih padanya.

Tapi Jeongin juga belum pernah mempunyai kekasih sih....

"Tidak dimaafkan!" Jeongin memalingkan mukanya dari teman manusianya itu. Sebenarnya ia memaafkan Hyunjin, bahkan ia sebenarnya tidak marah atau kesal padanya, ia hanya suka bercanda dengan laki-laki rambut pirang itu. "Kalau mau dimaafin, cariin aku ceri dulu!"

Hyunjin mendesah mendengar permintaannya itu. Namun, ia tidak terlalu mengkhawatirkannya juga. Sebuah senyum yang Jeongin tak dapat uraikan malah muncul dan membuatnya heran.

Tanpa menjelaskan apapun, Hyunjin mengambil sesuatu dalam ranselnya dan meletakkan barang tersebut dalam tangan lembut Jeongin.

Ah. Hyunjin memberinya sebuah box penuh dengan ceri.

"Ini bukan ceri yang kau suka petik tapi..." Hyunjin membuka boxnya, mengambil satu buah lalu memasukkannya dalam mulutnya. "Menurutku enak juga. Cobalah, manis."

Jeongin berpura-pura seperti ia tak mendengar panggilan namanya itu. Ia lakukan hal yang sama, mengambil satu buah lalu memakannya.

Dan... enak juga.

Dengan bintang dalam mata rubahnya, sebuah senyum langsung muncul pada bibir tipis peri tersebut. Mengambil beberapa buah setelah itu, ia melahap semuanya dalam satu detik. Jus dari buah tersebut tumpah sedikit ke luar bibirnya, namun ia tidak memperhatikannya.

"Terima kasih, Hyunjin."

Hyunjin sendiri mengangguk kepadanya. Tangannya diulurkan, meraih bagian mukanya dimana air dari buahnya itu menempel. "Makan jangan berantakan, manis." Ia menegurnya, mengusap kulitnya agar jejak jus tersebut hilang dari dagunya. Terkadang jarinya itu juga mengusap bibir sang peri. "Apa aku dimaafkan, hm?"

Detak jantung Jeongin berdebar makin cepat dari sebelumnya. Memiliki Hyunjin dekat seperti ini dengannya terlalu berbahaya- mungkin jantungnya bisa meledak jika ia tetap seperti itu.

"Ya, k-kau dimaafkan."

Dan jika Hyunjin melihat betapa merahnya wajah Jeongin saat itu, ia tak pernah mengatakannya pada peri manisnya itu.

//

a/n : kok... kok aku galau ya tulisnya :'

happy new year everyone! selca jeje lucu ya ada gelangnya hyun :D

happy new year everyone! selca jeje lucu ya ada gelangnya hyun :D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

deket deket aja berdua selca bareng aja gak 😞

jangan lupa vote commentnya >< !

signed, estelle <3

fairy • hyunin / hyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang