7 • perlindungan

267 53 2
                                    

Hyunjin tidak bucin kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin tidak bucin kok. Ia tidak bucin sama sekali karena ya, dia tidak 'suka suka' sama Jeongin. Tidak sama sekali.

Cuma, ya ia sering kangen sama sang peri ketika ia menjalankan aktivitas hariannya. Sudah beberapa hari juga mereka sering hangout dalam hutan ketika Hyunjin punya waktu luang. Lagipula, pemandangan hutan cantik. Ia sering menunjukkan professornya gambar yang ia ambil, dan professornya pun suka menyuruhnya mengambil foto untuk ditunjukkan padanya nanti.

Dan beneran, Hyunjin tidak bucin dengan Jeongin. Ia membelikannya sebuah HP agar ia dapet menghubunginya jika terjadi apapun. Jeongin pernah bilang sebenarnya banyak peri yang tinggal di hutannya itu, cuma karena hutannya besar, ia tak pernah ketemu peri lain. Untungnya, hutan itu masih dekat batas jaringan, jadi Jeongin dapat menelponnya ketika perlu.

Jadi, ketika ia mengangkat panggilannya dan mendengarnya menangis, sudah pasti ia hampir gila berpikir apa yang terjadi padanya.

Mustahil Jeongin berada di tempat bertemu mereka jika kayak gini. Udah pastinya Jeongin berada di rumahnya atau tempat lain. Hanya saja, ia tak tahu dimana rumahnya sang peri itu.

Untungnya, ia mempunyai GPS pelacak dalam ponsel Jeongin. Menggunakan itu, ia dapat mendapat titik keberadaannya Jeongin.

Dugaannya pun benar. Hyunjin menemukan dirinya melihat sebuah cottage kecil terbuat dari kayu, dengan isakan terdengar dari dalamnya. Tanpa berpikir, ia langsung masuk.

Dan ya, ia melihat Jeongin, menangis dalam tempat tidurnya.

"H-Hyunjin...?"

Hyunjin tidak berkata apapun ketika ia bergegas untuk memeluknya. "Shh, gak apa apa, manis." Ia melingkarkan tangannya sekitar pinggulnya, berhati-hati untuk tidak kena sayapnya yang seperti baru dioles krim atau sesuatu. "Jangan nangis. Aku disini, ya?

"Jangan...." Jeongin hanya makin menangis dan memeluknya erat, air mata meluncur bawah pipinya dan menodai jaket yang sedang dipakai Hyunjin. "Hiks... jangan n-ninggalin aku...."

Hyunjin mengusap pelan lengannya. Satu tangannya lagi ia pakai untuk mengeratkan pelukannya pada peri itu. "Aku tidak akan meninggalkanmu, manis. Tidak akan, ya? Siapa yang membuatmu berpikir aku akan meninggalkanmu?"

Jeongin menggelengkan kepalanya. Ia tidak menjawab, hanya terisak lebih dalam saat sayapnya mengepak perlahan.

Sayapnya Jeongin... Hyunjin sudah lama tidak mengomentarinya. Tapi untungnya, mereka terlihat sedikit lebih baik hari ini. Hanya sedikit, tapi setidaknya sayapnya tak hancur.

"A-aku gak mau egois, hiks..." Jeongin mulai berbicara, sedikit terengah-engah karena tangisannya. "J-Jeongin gak mau egois, t-tapi Jeongin gak mau dilupain, g-gak mau ditinggalin. M-maafin Jeongin..."

"Shh, kamu gak egois, manis." Hyunjin mengelus pelan rambut biru peri tersebut, terkadang menghapus jejak air mata yang jatuh ke pipinya. "Aku gak akan tinggalin ya? Aku peduli dengan kamu, manis. Jangan nangis lagi, ya?"

Anggukan Jeongin hampir tak dirasakannya. Namun, pada akhirnya tangis sang peri mulai mereda sedikit, serta pelukannya mulai melemah.

"Tidur, ya? Gak usah takut. Aku disini kok. Kamu kelihatan capek. Aku gak bakal tinggalin."

Jeongin mengangguk lagi. Dan akhirnya, setelah beberapa menit, Hyunjin mendengar Jeongin mendengkur diam-diam dalam pelukannya.

Setelah memastikan jika Jeongin tidur atau tidak, ia mengambil sebuah tisu basah dari tas ranselnya, ia menyeka tisu tersebut pada wajahnya untuk membersihkan air matanya yang sudah kering.

Tersenyum, ia menidurkan Jeongin pada ranjangnya dengan posisi yang baik agar tidak merusak posturnya. Setelah itu, ia berbaring di sampingnya.

Lagipula, mengapa Jeongin tiba-tiba menangis seperti itu? Sepertinya ia tidak bermaksud untuk menelponnya, mungkin ia tidak sengaja. Mungkin habis bangun dari sebuah mimpi buruk?

Hyunjin mendesah. Ia tak akan meninggalkan Jeongin dalam keadaan yang rentan seperti ini. Setelah mengetik sesuatu dalam ponselnya sendiri, ia memeluk Jeongin, memberinya sebuah kecupan di puncak kepalanya.

"Cantik..."

Tersenyum lagi, ia menutup matanya, membiarkan dirinya tidur sambil memeluk sang peri dengan erat.

to; anak bandelllll
seung, minta chan nginep atau apa gitu kalau masih takut sama film horor semaleman :p
aku ada urusan, gk bisa pulang hari ini.

//

a/n : double updateee !!

seungmin muncul next chap :D

btw ada yg udah nonton mv beside me davichi blm? aku dapat inspirasi dari situ hehe, rasanya kayak dua peri nyeritain tentang orang gitu, kayaknya kekasihnya.... tapi ya disini peri cuma satu yaitu ayen :]

signed, estelle <3

fairy • hyunin / hyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang