🦋 Prologue 🦋

1.6K 98 16
                                    

Kamu tahu, hal yang paling menyebalkan dalam hidup adalah ketika kamu tak sengaja melihat sesuatu yang seharusnya tak pernah kamu lihat, tetapi kamu malah terpaksa harus melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu tahu, hal yang paling menyebalkan dalam hidup adalah ketika kamu tak sengaja melihat sesuatu yang seharusnya tak pernah kamu lihat, tetapi kamu malah terpaksa harus melihatnya.

-

Malam itu udara benar-benar terasa dingin menusuk setiap inci kulit. Sementara langit masih saja asyik menumpahkan tetesan air diselingi embusan angin kencang.

Kupegang erat-erat gagang payung dalam genggaman, menahan angin agar tidak sampai menerbangkan satu-satunya pelindungku dari kebasahan. Kepalaku menengok ke sekeliling, ke arah jalanan yang basah dan sedikit becek tergenang air.

Aku benci tiap kali melewati tempat ini. Di sini terlalu gelap karena beberapa lampu jalan mati. Belum lagi suara-suara tikus mencicit dan aroma busuk bak sampah besar yang teronggok di sudut jalan, membuatku semakin tak nyaman.

Ada sebuah gedung bertingkat sepuluh yang kosong dan terkenal angker di ujung jalan. Gedung itu dulunya bekas pusat perbelanjaan dan juga bioskop. Namun, karena krisis ekonomi melanda negara ini lebih dari dua dekade lalu, membuat tempat itu bangkrut setelah habis-habisan dijarah serta sempat dibakar.

Ngomong-ngomong soal gedung, di sanalah aku menyaksikan sesuatu yang mengerikan ketika melewatinya. Ada seseorang berdiri di atas gedung itu. Orang yang entah siapa dan bagaimana bisa berada di sana, aku benar-benar tidak tahu.

Dan bila kuperhatikan dengan seksama, orang itu tampak begitu gelisah. Kepalanya sesekali menoleh ke arah belakangnya sementara tubuhnya benar-benar berada di atas langkan pembatas. Jelas dia bisa jatuh jika bergerak sedikit lagi.

Aku merasa ada yang tidak beres dengan orang itu. Dilihat dari postur tubuh dan juga gaya rambutnya, perawakan orang itu jelas seorang perempuan.

Dia nggak mungkin berniat melompat 'kan? pikirku cemas.

Kuputuskan untuk segera memanggil bantuan. Aku tidak bisa diam saja melihat seseorang dalam bahaya. Namun, baru saja hendak menelepon darurat, tiba-tiba saja tubuh perempuan itu justru telah lebih dulu melayang turun dan ....

BRUKK!!!

Perempuan itu jatuh!

Aku refleks terbelalak sambil menjerit ngeri. Ponsel yang ada dalam genggamanku langsung terlepas.

Ini gila! Perempuan itu jatuh tepat di depan kedua mataku!

Aku bisa melihat darah segar menggenang di sekitaran tubuhnya dan bagaimana posisi jatuhnya benar-benar membuatku menggigil.

Ya Tuhan! Kututup mulut dengan kedua tangan. Air mataku mengalir. Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan? Melihat seseorang jatuh di depan kedua mata, jelas membuatku dicekam ketakutan.

Namun setelah pergulatan panjang dalam diriku sendiri, akhirnya kuberanikan diri untuk menghampiri perempuan itu, memeriksa keadaannya.

Kenapa dia bisa berada di atas sana dan terjatuh? Apa dia sengaja ingin bunuh diri? Perutku bergejolak memikirkan kemungkinan-kemungkinan itu. Aku berharap perempuan itu masih bernyawa.

Ketika sampai beberapa langkah di hadapan si perempuan, jantungku lagi-lagi mencelos. Dari sini terlihat jelas perempuan itu jatuh dalam posisi telentang dengan sebelah kaki terpuntir ke belakang. Darah segar terus menggenang di sekitar kepalanya yang pecah. Aku bergidik. Jujur saja, aku adalah orang yang penakut. Namun entah ada keberanian dari mana, alih-alih berteriak atau mengambil langkah seribu, tanganku yang gemetaran justru terulur untuk menyentuhnya.

Tubuh si perempuan terasa hangat dan terlihat berkedut-kedut merespon sentuhanku. Aku refleks mundur beberapa langkah ketika perempuan itu perlahan-lahan menggerakkan matanya sedikit ke arahku dan bergumam amat pelan, "To-long ... a-aku ...."

Aku mendelik sambil menelan ludah. Tenggorokanku terasa kering.

"Dia ... ingin membu-nuh ... ku ...."

Mendadak lututku seperti tak memiliki sendi lagi. Kepalaku pelan-pelan menengadah memandang ke atas gedung di mana perempuan tadi berdiri di atas sana dan terjatuh. Ucapannya tentang pembunuhan membuatku mual.

Di sana. Ya, di sana di atas gedung itu. Tepat di tempat perempuan itu sebelum terjatuh.

Aku melihat seseorang berdiri menyaksikan kami. Meski suasana di sini separuh gelap, tetapi aku tak mungkin salah lihat. Aku tak bisa memastikan dia pria atau wanita karena penglihatanku yang mengabur. Kepalaku pening hebat dan perutku terus bergejolak akibat rasa mual yang mendera.

Selama beberapa detik, aku hanya bisa tertegun menatap sosok itu, seolah-olah ada sesuatu yang tak kasat mata mematri tiap inci persendianku. Sosok itu pasti orang yang membuat perempuan ini jatuh. Aku yakin sekali.

Dan perlahan-lahan, sosok misterius itu pun berbalik, pergi menjauh dan terus menjauh sampai akhirnya lenyap ditelan kegelapan malam.

⚛⚛⚛

Halooo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halooo....
Selamat datang di cerita misteri pertamaku 😍❤

Gimana bagian prolognya? Masih mau lanjut gak? 😆

Oh ya, ini genre misteri pertama yang aku tulis, jadi mohon maaf bila masih banyak kekurangan.
Semoga pada suka ya sama ceritanya...

Dan tenang aja ga bakal thriller banget kok. Aku pecinta romance dan ini tema remaja, jadi pasti ada romance2nya 😁😁
Pokoknya cerita ini lebih ke mistery - romance ya, bukan thriller horor apalagi sampe gore. Aku belum sanggup buat nulis gore 🤧

Anyway, maaf kalau cerita ini aku republish.. Buat yg ga sabar nunggu updatean, bisa langsung meluncur ke KaryaKarsa dan baca di sana 🤗

Terima kasih ❤


Freak OutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang