Sinar matahari memasuki kamar melalui celah jendela membuat gadis yang sedang tertidur harus membuka matanya untuk menyapa pagi
"Bella"
Gadis itu menoleh dan tersenyum, "selamat pagi"
"Selamat pagi, ayo bergegas untuk sarapan dibawah yang lain sudah menunggu mu"
Gadis itu mengangguk dan mulai menggosok giginya terlebih dahulu lalu turun ke bawah untuk sarapan dengan yang lain
"Selamat pagi, Bella" ucap Tonks
"Selamat pagi, Tonks" jawabnya lalu duduk di sebelah lelaki bersambut merah, "selamat pagi, ayah"
"Selamat pagi, Bella Weasley!" jawab Fred seraya tersenyum dan mengusak rambut putri kecilnya, "apa tidur mu nyenyak?"
"Ya, sangat nyenyak" jawab Bella seraya tersenyum
Mereka menyantap sarapannya seraya mengobrol, Bella Weasley putri dari pernikahan Fred dan Ivanka, Fred memberikan nama Bella ke putrinya agar dapat mengenang Bella Howard dan merasa jika Bella selalu bersama dia sampai dia tua
Semenjak kepergian Bella, semua orang sungguh berduka apalagi Remus yang selama beberapa bulan terus terusan mengingat wajah Bella di kepalanya bahkan ia hanya tertidur dua jam setiap harinya, Bella di kuburkan disebelah makam kedua orang tuanya dan Remus bersama Tonks dan putranya sering ke makam Bella untuk mengganti bunga setiap harinya. Oh ya Tonks memiliki putri yang di beri nama 'Jesica Abigail Lupin'
Remus sendiri yang memberikan nama itu kepada putrinya, 'Abigail' adalah nama tengah dari Bella walaupun jarang banyak orang yang tahu jika nama panjang Bella adalah 'Bella Abigail Howard' dan 'Jesica' diambil dari nama wanita yang ia cinta selama di Hogwarts ya ibu dari Bella, nama yang sangat cantik dan Remus berharap nantinya putrinya akan menjadi pemberani dan pintar seperti Bella serta cantik dan teliti seperti Jesica
"Bella, apa kau ingin coklat?" tanya Remus
Bella mengambilnya, "terimakasih"
Remus mengangguk dan mensejajarkan tinggi badannya dengan Bella, "kau tahu, dulu ada seorang gadis bernama Bella Howard"
"Bella Howard?"
Remus mengangguk, "dia sangat cantik, pintar, dan selalu membuat ku bangga"
"Aku tidak pernah melihatnya datang"
Remus tersenyum, "ya, karna dia berada di langit"
"Remus, ayo kita pergi ke makam" ucap Tonks
Remus menoleh, "apa semuanya sudah siap?"
"Ya semuanya sudah siap" jawab Tonks
Remus mengangguk dan berjalan pergi ke makam, hari ini mereka akan pergi ke makam Bella makanya mereka berkumpul di rumah Sirius, biasanya Sirius datang untuk duduk di makam Jesica dan bercerita panjang lebar dan berharap jika Jesica diatas sana tidak bosan mendengarkan ceritanya
Lihatlah, makam Bella selalu penuh dengan bunga warna warni walaupun sebenarnya ia lebih menyukai bintang dari pada bunga tapi tidak mungkin untuk mendapatkan bintang
"Ayah, aku baru pertama kali kesini" ucap gadis kecil bersurai pirang
"Ini makam teman ayah sayang, namanya Bella Howard"
"Kenapa dia mati?"
"Karena, ia sudah berjuang untuk membuat dunia sihir ini menjadi lebih baik" jawab nya, "dia juga mantan pacar terindah, ayah" lanjutnya seraya terkekeh
"Makam yang sangat cantik untuk Bella" ucap Hermione dan mengusap nisan Bella, "apa kau sudah senang disana?" tanyanya
"Masih tidak percaya jika nama mu sudah terukir di nisan ini" lanjutnya, "tempat istirahat yang cantik untuk mu yang sangat cantik juga"
"Jangan menangis Hermione, Bella bilang jika kita tidak boleh menangis di makamnya" ucap Ron
"Aku tahu, aku hanya merindukannya" jawab Hermione yang mendapatkan dekapan sang suami
"Minggu lalu aku membuat sweeter dengan inisial B, aku lupa jika Bella sudah pergi dari kami" ucap Molly membuat semuanya menoleh, "sweeter dengan warna kesukaannya"
"Ayah, apa Bella sangat cantik?" tanya gadis bersurai merah
Fred mengangguk, "sangat cantik, banyak lelaki yang menyukainya"
"Apa ia sama dengan ku?"
"Tidak ada yang bisa menyamainya, karena dia sangat istimewa" jawab Fred, "tapi kau bisa menyamai keberaniannya, karna nama kau Bella dan harapan ayah"
Ia tersenyum dan mengusap nisannya, "hai nona, nama ku dan namamu sama. Kuharap aku bisa seperti mu"
Mereka semua berdiri di makam Bella untuk beberapa jam setelah itu memberinya bunga sebelum mereka pergi, seperti biasa Remus selalu menjadi orang terakhir yang pergi dari makam entah apa yang dia lakukan selain berdiri dan menatap nama ketiga orang yang begitu spesial di hidupnya
Setelah hampir dua jam akhirnya Remus pergi meninggalkan makam keluarga Howard, sekarang kotak tongkat sihir keluarga Howard sudah lengkap dan sudah terisi semua disimpan oleh Remus dengan baik hanya itu peninggalan terakhir dari keluarga Howard untuknya selain kenangan indah yang selalu ada di hatinya
‘‘ Setelah waktu berlalu aku sadar, tak ada kebetulan dalam sebuah takdir walaupun takdir ditentukan oleh pilihan kita. Tapi terkadang takdir itu sendiri yang memilih kita — Bella Howard ’’
— The End —
‘‘ sampai jumpa, di cerita berikutnya’’
– ailiyBella Howard
30 Juni 1980 - 3 Mei 1998
KAMU SEDANG MEMBACA
ᵉⁿᵈSerendipity | 𝐇𝐚𝐫𝐫𝐲 𝐏𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫
FantasyCerita tidak sama dengan cerita dibuku dan film, ini hanya cerita karangan author sendiri, terimakasih . . . . . . . . Aku benci terlahir menjadi penyihir, karna kedua orang tua ku meninggal ketika menyelamatkan temannya dari 'you know who' dan kini...