Setelah Harry dibawa ke diaman untuk mengikuti persidang kementrian esok pagi ditemani oleh Arthur Weasley karna Harry masih dibawah umur, sudah saatnya makan malam semuanya mengumpul dimeja makan
"Mungkin kau akan tertarik Harry" ucap Sirius
"Sirius cukup, Harry masih kecil dan kau malah menawarkan seperti itu kepadanya" jawab molly
"Kupikir ia akan setuju, dan kau ajak saja Bella untuk ikut" usul Sirius
Tentunya Remus Lupin langsung menatap Sirius, "tidak Sirius, mereka masih sangat kecil kau ini, lagi pula Harry kau tidak bisa bergabung"
"Sudahlah kita fokus saja untuk makan" ucap Arthur
"Remus, Bella tidak datang kemari?" tanya Molly
"Tidak, aku akan menjemputnya besok ia memintanya seperti itu" jawabnya
"Kau sudah seperti ayahnya Remus, kau sangat khawatir padanya" ucap Mad eye
"Ya, karna memang sekarang aku adalah walinya, ia sudah tidak mempunyai siapa siapa lagi" jawab Remus
"Jadi, Bella akan datang besok pagi?" tanya Harry yang diangguki oleh Remus
"Apa kau menyukai Bella, Harry?" tanya Tonks, "menurut ku kalian cocok sekali" lanjutnya
Harry hanya tersenyum, Sirius yang menyadari itu menyenggol lengan Harry
"Katakan padaku, kau menyukainya?" tanya Sirius, Harry menatap Sirius bingung, "ya sepertinya ia tertarik pada putrimu Remus" lanjutnya
Remus hanya tertawa lalu menatap Harry, "besok ia akan datang dan aku tidak akan memberitahu kepadanya"
— a wicth —
"Aku menitip anak ini bersama mu, ibu"
"Tolong rawat ia, dan beri ia kasih sayang yang banyak"
"Ini terakhir kalinya aku melihatnya lagi David, beri aku waktu"
"Jesica semakin kita menunda, semakin terancam nyawa Bella"
"Apa kau yakin, ia akan baik baik saja Dav?"
"Ya, aku yakin ia akan baik baik saja dari ancaman Voldemort"
"Bella, mama sayang kamu ayah sayang kamu, kamu di penuhi kasih sayang Bella. hiduplah dengan tenang mama akan selalu ada bersama mu"
"Bella, ayah menyayangi mu, hiduplah dengan nyaman, maafkan ayah sayang"
"Kau siap? Jes?"
"Ya aku siap Dav"
"Avada kadavra!"
"Hah!" Bella terbangun dari tidurnya ia menetralkan nafasnya lalu pergi ke ruang tamu untuk meminum air putih, "aku memimpikan itu lagi"
Bella melihat jam yang terpasang di dinding, baru jam setengah 4 dini hari dan ia sudah dibangunkan dengan mimpi kedua orang tuanya. Bella tertegun lalu memegang kepalanya
"Akh!" pekiknya
'Ke marilah Bella'
'Aku menantimu'
KAMU SEDANG MEMBACA
ᵉⁿᵈSerendipity | 𝐇𝐚𝐫𝐫𝐲 𝐏𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫
FantasíaCerita tidak sama dengan cerita dibuku dan film, ini hanya cerita karangan author sendiri, terimakasih . . . . . . . . Aku benci terlahir menjadi penyihir, karna kedua orang tua ku meninggal ketika menyelamatkan temannya dari 'you know who' dan kini...