-O8

1.4K 226 5
                                    

Sudah berapa hari aku menginap dirumah Sirius, tapi ini seru karna aku selalu bermain dengan profesor Lupin, ia benar benar menjadi waliku bahkan ia mengajariku mantra mantra untuk melawan ilmu hitam

"Bella, aku akan pergi sebentar tidak apa jika ku tinggal sendiri?" ucap Lupin

Aku menoleh mengalihkan pandanganku dari lukisan yang sedang ku kerjai, aku mengangguk dan tersenyum menandakan jika 'aku tidak apa apa'

"Baiklah aku akan pergi, akan kubawa kan beberapa cemilan untukmu Bella"

"Terimakasih" ucapku dan mendapatkan elusan di kepala ku sebelum ia pergi

Selama di sini aku menghabiskan waktu ku dengan belajar mantra, membaca novel, dan juga melukis. Oh dan juga bermain dengan Sirius mereka benar benar menerima ku seperti keluarga mereka tapi ada peri rumah yang membuatku kurang nyaman karna sikapnya yang kurang baik kepada yang bukan darah murni ia pikir itu menghancurkan keaslian dari darah murni

Ah sudahlah peri rumah tua itu selalu membuatku tak habis pikir, tetapi aku tidak pernah bilang kepada Sirius black ku pikir hanya membuang waktu saja lagian ia hanya peri rumah yang sudah tua tidak seharusnya dimarahi karna hal itu, menurut ku saja

Dan Tonks juga sangat menerima ku, aku seperti memiliki keluarga baru lagi walaupun mereka hanya wali ku, Lupin bilang aku tidak boleh memikirkan kesedihan tentang orang tua ku aku hanya boleh memikirkan kebahagiaannya saja.

Hari sudah mulai sore dan akhirnya profesor Lupin pulang dengan membawa beberapa cemilan yang ia katakan tadi, lihat? aku tidak pernah meminta tetapi profesor yang selalu memberiku walaupun aku menolak pasti akan dibelikan juga, contohnya kanvas dan cat air aku sungguh tak meminta nya

"Bella, ini ada surat untuk mu" ucapnya seraya memberikan suratnya kepada ku, "dari Hogwarts seperti Dumbledore membutuhkan mu lagi" lanjutnya

"Terimakasih prof telah mengambilkan suratnya, dan cemilannya" jawabku

"Ayolah, kita ini keluarga dan jangan memanggilku prof lagi, panggil saja aku Lupin" ucapnya seraya tersenyum, "aku akan membersihkan tubuhku setelah itu mari kita makan malam" lanjutnya dan pergi

"Bella, Bella" panggil Sirius yang heboh masuk ke kamar ku dan duduk disebelah ku, "apa kau tau Harry Pott—"

"Mengikuti piala triwizard" potong ku

Sirius menghembuskan nafasnya, "ya"

"Aku sudah tau itu sejak lama" jawabku seraya tertawa terkadang Sirius black tidak selalu serius tetapi bisa menjadi bercanda black

"Mengapa kau tidak pernah bilang pada kami Bella, kau selalu menutupi nya apa ada satu hal yang membuatmu selalu menutupi kejadian di masa depan? dan membiarkannya?" tanya Sirius yang membuatku terdiam dan menatapnya, "apakah itu benar?"

Aku terdiam dan terus menatapnya, aku mengingat kejadian itu membuatku takut setengah mati tanganku seketika gemetar dan mataku memerah mengingat semua itu, tidak aku tidak boleh memberi tahu alasannya jika aku memberitahunya hanya akan membuka robekan luka lama ku

"Bella?" panggil Sirius membuatku tersadar, "kau baik baik saja?"

Aku menelan saliva ku kasar dan menghela nafas, "ya aku tidak apa apa"

"Kalian sedang apa?" tanya Tonks yang baru saja datang ke kamar Bella, "Bella kau sudah lihat suratnya?"

Aku menoleh, "ah belum mungkin akan ku baca nanti"

"Baiklah, mari turun sudah waktunya makan" ucapnya yang ku anggukki dan menaruh surat itu di meja lalu pergi ke bawah bersama Sirius dan Tonks

Kami makan malam bersama dibawah, Lupin dan Sirius sedang mengobrol tentang biografi Harry Potter yang disalahkan oleh penulis, ya memang menjengkelkan sungguh tidak memiliki hati sama sekali menipu pembaca hanya untuk uang

ᵉⁿᵈSerendipity | 𝐇𝐚𝐫𝐫𝐲 𝐏𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang