“hyung, Soobin tak bisa dihubungi!”
“Yeonjun juga tidak”
“lalu sekarang bagaimana?”
“kita langsung kesana saja, bagaimana?” kedua kakak beradik itu pun mengangguk setuju.
Lantas ketiganya langsung keluar dan memasuki garasi. Memasuki kendaraan beroda empat berwarna merah. Memasangkan seatbelt, lalu sang pengemudi menginjak pedal gas. Jantung yang beradu cepat karena takut terjadi apa-apa, karena sudah dari tadi siang keduanya –Yeonjun dan Soobin– tak bisa dihubungi sama sekali.
Di dalam mobil, terdapat sang pengemudi serta sang kekasih di sebelahnya –Taehyun dan Beomgyu serta di kursi belakangnya terdapat sahabat dari Soobin yaitu Kai dan Renjun pun ikut.
“jangan cepat-cepat” ucap Beomgyu mencoba menenangkan sang kekasih.
Entah kenapa, Taehyun terlihat sangat agresif sekarang. Mungkin karena Ia merasa ada hal yang tidak beres terjadi kepada sahabatnya.
Dua puluh menit terlewati, keempatnya sampai di pekarangan rumah Yeonjun dan Soobin. Keempatnya lantas cepat-cepat masuk ke dalam rumah tanpa mengetuk ataupun memencet bel rumah.
Betapa terkejutnya mereka di saat mereka melihat Yeonjun dengan seorang wanita tengah bercumbu panas di sofa ruang tamu.
Taehyun yang geram pun mengepal tangannya kuat-kuat dan berjalan cepat ke arah sang sahabat. Menarik wanita tersebut dan meninju Yeonjun tepat di pipinya.
“APA YANG KAU LAKUKAN?!” teriaknya.
Yeonjun meneguk ludahnya kasar. Menatap Taehyun yang tengah marah ke arahnya cukup membuat nyalinya ciut.
“MANA JANJIMU SEBAGAI SEORANG KAKAK?!”
“lepaskan aku!” Taehyun menoleh ke arah wanita yang masih Ia pegang.
“Yeji?” tanya Taehyun.
Yeji mengulum bibir bawahnya. Sedikit takut akan perensi Taehyun yang tengah marah ini.
“kenapa kalian berciuman seperti tadi, hah?” keduanya hanya bisa terdiam.
“dimana Soobin?” Kai membuka suaranya.
Setelah mereka datang, Taehyun yang langsung mendekati sang sahabat dengan mantannya, sedangkan Beomgyu yang menatap tak percaya adegan yang harusnya terlarang itu. Dan adiknya –Kai serta temannya pergi mencari Soobin di sudut-sudut ruangan. Namun sayang, Soobin tak ada dimana pun.
“aku tanya sekali lagi, dimana Soobin?!” masih tak ada jawaban. Kai pun mendekati Yeonjun. Menarik bahunya agar menatap ke arahnya. Beomgyu dan renjun berusaha menenangkannya, namun nihil.
“kau sialan!!” pukulan diterima oleh Yeonjun. Membuat seisi ruangan terkejut. Taehyun pun menarik Kai dan Ia berikan ke Beomgyu yang langusng Ia terima baik dan langsung memeluk tubuhnya.
Renjun yang sedari tadi diam hanya bisa melihat bagaimana kacaunya keadaan rumah tangga ini. tak paham lagi bagaimana dewi fortuna tidak membantu mereka?
Saat sedang memperhatikan, Renjun merasakan ponslenya bergetar. Ia lantas mengambil ponslenya dan mengangkat telepon yang masuk. Ia pun langsung berjalan menjauhi kerumunan dan mendekatkan ponselnya di telinga kirinya.
“halo? Ada apa eomma?”
“Renjun pulanglah!”
“hah?! Apa yang terjadi?”
“temanmu, Soobin”
Renjun terdiam “Soobin? D-dia kenapa?”
“pulanglah dan akan eomma ceritakan! Cepatlah!”
“t-tapi–”
Sebelum selesai berbicara, ibu dari Renjun sudah menutup panggilan terlebih dahulu. Ia bingung, ada hubungan apa ibunya dengan Soobin saat ini?
“Renjun” seru Beomgyu membuat Renjun berbalik. Beomgyu mendekati Renjun lalu menepuk bahunya.
“pulanglah, maaf jadi berantakan seperti ini” Renjun cepat-cepat menggeleng.
“tak apa, tapi hyung” Beomgyu memasang muka bertanya.
“aku ditelpon oleh ibuku”
“tapi aku tidak mengerti apa yang dia bicarakan, dia bahkan membawa-bawa Soobin saat kita bertelepon” Beomgyu memicingkan matanya.
“benarkah?” Renjun mengangguk.
“sebaiknya kau pulang saja, lalu bicarakan dengan ibumu apa yang terjadi dengan Soobin, setelahnya telepon saja aku, ya? Kau punya nomorku kan?” Renjun mengangguk.
“baiklah, aku akan pulang sekarang hyung” Beomgyu mengangguk.
“maaf tidak bisa mengantarmu” Renjun menggeleng tanda tidak apa lalu tersenyum.
Setelah Renjun keluar dari rumah Yeonjun, Ia bergegas ke halte terdekat. Takut jika ibunya kenapa-kenapa, dan takut jika Soobin sang sahabatnya pun kenapa-kenapa.
Selang beberapa menit, bus datang. Ia langsung memasuki bus tersebut dan duduk di salah satu kursi setelah membayar ke supir bus. Menunggu bus sampai di halte terdekat rumahnya, sembari menatap jalanan sore.
Lima belas menit terlewati, Ia akhirnya sampai di rumahnya. Ia langsung cepat-cepat memasuki rumah dan menatap sekitar. Mencari presensi sang ibu.
“eomma!!”
“eomma dimana?!!”
Sudah sekian kali berteriak namun tetap tak ada sahutan. Lantas Ia mengecek satu persatu ruangan yang ada di dalam rumah tersebut.
Setelah mencari siluet yang diincar namun tak ditemukan sama sekali, Ia lantas mendudukkan tubuhnya di sofa. Mengecek ponslenya karena bisa saja ada yang mengiriminya pesan. Dan benar saja, ibunya mengiriminya pesan. Ia lantas membuka kolom chat dengan sang ibu.
Eomma
|Renjun
|Maaf, ibu sedang berada di rumah sakit sekarang
|Maaf karena belum memberitaumu
|Tapi temanmu benar-benar butuh pertolongan sekali sekarang
|Cepatlah datang kemari jika kau bisa!!Ia pun segera beranjak untuk pergi ke rumah sakit. Tak peduli seberapa lelah dirinya. Ia hanya mengkhawatirkan sang sahabat sekarang. Tak lupa sebelum pergi, Ia memberitau Beomgyu mengenai Soobin, ibunya dan juga rumah sakit.
![](https://img.wattpad.com/cover/238927034-288-k677424.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Brother!
FanfictionChoi Yeonjun seorang mahasiswa tampan yang mengaku sebagai seorang straight. Namun bagaimana jika dirinya malah belok dan menyukai adik lelakinya yang manis bernama Choi Soobin? Warn & Info! • BXB/GAY/YAOI/BL • Choi Yeonjun x Choi Soobin (TXT), Cho...