Soobin sudah terbangun sedari jam satu malam. Ia tak bisa tidur sama sekali. Ia terus memikirkan dimana keberadaan sang kakak. Ini sudah sekitar sepuluh hari sosok sang kakak hilang dari pandangannya. Soobin tak marah pada Yeonjun. Ia hanya penasaran dan bingung akan kejadian saat itu. Dan inign sedikit menjelaskan sebuah fakta kepadanya.
Soobin tak bergerak sama sekali sedari jam satu malam. Ia terus duduk sembari menatap keluar jendela. Melihat indahnya pemandangan yang dihidangkan sedari malam sampai saatnya matahari terbit. Tak lama, Ia mendengar langkah suara dari luar kamarnya.
Cklek
Soobin menoleh ke arah pintu yang terbuka “eoh? Kai?” Kai tersenyum lalu mendekati Soobin.
“kau sudah bangun rupanya” ucap Kai lembut sembari mengelus kepala Soobin.
“kai” lirih Soobin pelan. Kai yang melihat sahabatnya ini memasang ekspresi sedih, langsung mendudukkan dirinya di sebelah Soobin.
“ada apa, hm? Ayo ceritakan” Soobin bergeming.
“Soobin?” seru Kai namun Soobin malah memeluknya erat. Kai hanya bisa membalas pelukan sahabatnya. Tak lama, bisa Kai rasakan bahunya yang mulai basah. Sahabatnya mulai menangis.
“S-Soobin? Kenapa? Hei?!” Soobin masih terdiam memeluk dan meluapkan segala isi hatinya melalui air matanya.
Kai hanya bisa diam dan mencoba menenangkan sahabatnya. Mengelus kepala belakangnya serta punggungnya. Tak bisa mengetahui alasan mengapa sang sahabat menangis, Ia terus mencoba mencari alasannya. Mulai dari ketakutan, bingung atau yang lainnya.
Saat sedang berpikir mencari alasan, Soobin melepaskan pelukannya dan membuat Kai menatap sahabat di depannya khawatir sembari meremas erat kedua bahu milik Soobin.
“a-aku rindu Y-Yeonjunie Hyung~” lirihnya dan membuat Kai mengerti serta sedih. Ia mengerti bagaimana perasaan Soobin saat ini. telah disetubuhi oleh kakaknya sendiri dan dengan seenaknya pergi meninggalkannya tanpa pertanggung jawaban.
“dia akan pulang sebentar lagi, sementara itu, aku, Beomie Hyung dan Taehyunie Hyung akan menemanimu, ya? Kau tidak sendirian Soobin” ucap Kai berusaha menenangkan Soobin. Melihat sahabatnya yang sesegukan, membuat Kai ikut sedih. Lantas Ia menarik kepala Soobin dan mencium keningnya cukup lama. Berharap dapat menenangkan Soobin.
Soobin pun mulai tenang. Ia menempatkan tangannya di kedua tangan Kai yang tengah berada di dagunya. Kai sudah tidak mendengar isakan dari Soobin lagi. Lantas Ia menjauhkan kepalanya dan menatap netra milik sahabatnya.
“udah tenang?” tanya Kai sembari mengelus kedua tangan milik Soobin.
Soobin pun menangguk dan membuat Kai tersenyum “ayo turun, Beomie Hyung sudah membuat sarapan” Soobin mengangguk lagi dan pergi ke bawah.
Sesampainya di bawah. Keduanya bisa melihat Taehyun yang sedang memeluk pinggang Beomgyu dari belakang. Kedaunya terlihat mesra sekali. Kai pun mendapatkan ide untuk menjahili mereka. Ia lantas membisikkan sesuatu ke Soobin dan membuatnya mengangguk dan tersenyum kecil. Kai senang karena Soobin sudah mulai tersenyum lagi setelah senyumannya hilang sejak sepuluh hari yang lalu.
Keduanya diam-diam turun dan mendekati dapur. Berjalan mengendap-endap dengan sekali-sekali melihat keadaan, dan melihat partner in crime-nya itu. Tak lupa dengan kekehan pelan agar tak mengugurkan rencana mereka. Setelah mereka cukup dekat dengan sepasang kekasih itu, Kai memberi isyarat pada Soobin dengan cara berhitung mundur dari tiga.
“3... 2... 1..”
“HUYNGIIEEEE!!!” teriak keduanya membuat sepasang kekasih itu terkejut dan melompat seketika. Dan yang lebih muda hanya bisa tertawa keras melihat reaksi mereka.
“aish... anak-anak ini...” kesal Beomgyu namun setelahnya tersenyum. Taehyun hanya mengelus dadanya karena Ia masih sedikit syok.
“muka Hyungie lucuuu!!” teriak Kai di sela tawaannya. Soobin hanya bisa menangis karena tawaannya yang tak ada henti-hentinya itu.
“sudah-sudah, ayo makan!” Beomgyu menyudahi tawaan mereka dan keduanya mengangguk antusias. Keempatnya langsung duduk di meja makan. Dengan Kai yang bersebelahan dengan Soobin dan di sebrangnya terdapat kekasih daru sang kakak. Lantas Beomgyu pun menduduki dirinya di sebelah Taehyun sembari membawa beberapa peralatan makan.
“cepat habiskan ya” ucap Beomgyu lembut dan di angguki oleh ketiganya. Membuat Beomgyu tersenyum.
Sesi makan di isi dengan kehedingan, sampai “h-hyungie” lirih Soobin sembari menatap ke arah makanannya. Sontak ketiganya menatap Soobin heran.
“ada apa hm?” tanya Beomgyu seraya menatap lekat sahabat dari adiknya yang berada di depannya ini.
“a-aku ingin sekolah hari ini” ucap Soobin yakin namun cukup bergetar karena takut jika ketiga orang itu akan menolak mentah-mentah permintaannya itu. Setelah kejadian hari itu, Beomgyu, Taehyun serta Kai tak mengizinkan Soobin untuk bersekolah. Sengaja agar Soobin tidak kenapa-kenapa di sekolah. Meski ada Kai, namun sahabatnya itu berbeda kelas dengannya.
“tidak, tidak boleh sayang~” tegas Beomgyu dan diangguki oleh Kai.
“jangan bersekolah dulu ya Soobin? Aku khawatir” ucap Kai sembari mengelus punggung Soobin.
Soobin berusaha berucap namun Taehyun memulainya terlebih dahulu “tak apa, jika Ia siap, biarkan saja” Beomgyu cepat-cepat menggeleng.
“tidak tidak! Nanti kalau Soobin kenapa-kenapa di sekolah bagaimana? Lebih mudah menjaganya di rumah Taehyun!” jelas Beomgyu membentak sang kekasih di sebelahnya yang masih memesang muka tenang itu.
“jika kau membiarkan Soobin di rumah terus menerus, apa kau tidak kasihan dengan sosialisasinya nanti? Belum lagi Soobin akan mengikuti beberapa perlombaan bukan?” ucap Taehyun panjang lebar, seraya menatap ke arah Soobin yang masih tertunduk itu.
“j-jika kalian tak setuju.. maka tak apa, aku akan diam di rumah saja” lirihnya sendu. Soobin jadi tak selera makan. Membuat kedua kakak beradik di ruang meja makan itu merasa bersalah karena sudah memenjarakan Soobin di rumahnya sendiri.
Beomgyu menarik nafas lalu menghembuskannya lembut “baiklah jika kau ingin sekali ke sekolah” Soobin masih bergeming, memainkan makanannya di atas piringnya yang baru habis sekitar seperempatnya.
“tapi hyungie mau kau berjanji” Soobin mendongkakkan kepalanya menatap netra yang tengah menatapnya tajam. Taehyun dan Kai pun ikut serta menatap lekat beruang jadi-jadian itu.
“kau harus menghubungi hyungie jika ada apa-apa. Dan kau juga harus terus bersama Kai di sana. Mengerti?” titah Beomgyu dengan nada mengintimidasinya. Soobin mengangguk gugup. Ia tak pernah melihat Beomgyu Hyung di depannya ini seperti saat ini. ia adalah orang yang ceria, namun, jika Ia mendapati suatu hal yang menurutnya penting. Maka ini lah hasilnya.
Lantas ketiganya kembali melanjutkan makan sampai selesai dan setelahnya, Kai dan Soobin bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Brother!
FanfictionChoi Yeonjun seorang mahasiswa tampan yang mengaku sebagai seorang straight. Namun bagaimana jika dirinya malah belok dan menyukai adik lelakinya yang manis bernama Choi Soobin? Warn & Info! • BXB/GAY/YAOI/BL • Choi Yeonjun x Choi Soobin (TXT), Cho...