《🦊》 《~ 03 ~》《🦊》

1.9K 209 12
                                        

“dadah hyungiiee!!” pamit Soobin sembari melambaikan tangannya ke arah sang kakak yang masih terduduk di motornya di dekat gerbang sekolah sembari membalas lambaian tangan sang adik.

Soobin langsung berlari ke dalam gedung sekolahnya dengan teman-temannya. Setelah Soobin sudah tak terlihat dari pandangan yang lebih tua, Ia langsung mengenakan kembali helmnya lalu bergegas pergi menuju rumah sang kekasih tercinta.

Selama perjalanan, Ia bersenandung ria sembari menikmati pemandangan kota sebelum Ia sampai ke tujuannya. Setelah selang beberapa menit, Ia akhirnya sampai di pekarangan rumah sang kekasih. Ia lantas melepaskan helmnya dan mengambil ponselnya di saku jaket bagian dalam. Ia langsung membuka ponselnya dan membuka aplikasi pesan.

Cutie Pie💞

|Kamu udah dimana? Jangan ngebut yaa~
|Kalau udah nyampe pencet aja bel rumah

Pie?|
Aku udah di depan nih|

|Oke sayang~ sebentar ya

Yeonjun lantas menaruh kembali ponselnya ke dalam saku jaket dalamnya dan menunggu sang kekasih sembari tersenyum dan menatap rumah yang sederhana namun berkelas itu. Ia bisa melihat siluet sang kekasih cantiknya yang tengah mondar-mandir dari satu ruangan ke ruangan lain dari balik jendela. Ia terkekeh sebentar melihat tingkahnya yang menurutnya menggemaskan.

Karena cukup lama menunggu, Ia akhirnya memilih untuk turun dari motornya dan mulai berniat memasuki pekarangan rumah Yeji. Ia membuka gerbang besar itu dan melihat-lihat sekitar. Terdapat taman yang terjaga karena rumputnya yang tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek, ada juga beberapa sangkar burung yang menambah ke-aesthetic-an taman. Dan di sebelah kiri rumah Yeji, ada kolam untuk ikan-ikan koi dan terdapat juga teratai yang terapung-apung, dan di sana juga ada air mancur berbentuk pipa bambu dan air terjun.

Ia lantas mendekati pinggiran kolam ikan dan mengambil pakan ikan yang ada di sana. Ia membukanya lalu menaburkan beberapa butir pakan ikan ke dalam kolam. Ikan-ikan di kolam langsung saja mendekati tempat dimana benda yang terjatuh di kolam berada. Cipratan air mulai keluar dan suara berisik dari air yang terhantam sana sini karena para ikan mulai berebut makanan. Hal itu sontak membuat Yeonjun tersenyum karena merasa beban karena kuliah dan kehidupannya berkurang. Ia lantas menaburkan beberapa butir lagi ketika pakan ikan tersebut sudah habis di kolam.

“sibuk banget main sama ikan sampai lupain aku” ucap seorang wanita yang hampir seumuran dari Yeonjun, dari sebelah kanan membuat Yeonjun lantas menoleh ke arahnya.

“ahh hehee.. maaf” ucapnya canggung sembari menggaruk tengkuknya.

Yeji tersenyum “ngapain minta maaf sihh? Aku kan cuman bercanda aja sayang~” ucapnya lalu mulai memeluk sang kekasih di depannya.

“tuh kan jadi bau makanan ikan kamunya!” bentak Yeji sembari melepaskan pelukannya.

Yeonjun yang melihat sang kekasih kesal sembari mempoutkan bibirnya langsung terkekeh gemas “iya-iya nanti tinggal pake parfum juga wangi lagi” ucapnya sembari mengusap lembut kepala sang kekasih.

Yeji lantas terkekeh “iya deh iyaa~ oh iya tadi kamu anterin Soobin dulu?” Yeonjun mengangguk.

“ya udah yuk!” ajak Yeji sembari menarik pergelangan tangan sang kekasih lalu mengambil paksa pakan ikan yang tengah Yeonjun genggam. Ia lantas menyimpannya di tempat semula lalu kembali menarik paksa pergelangan tangan kekasihnya menuju keluar pekarangan rumah milik keluarganya.

Keduanya lantas keluar dari pekarangan rumah tersebut. Yeji menutup pagarnya sedangkan Yeonjun menaiki motornya serta mengambil helm untuk Yeji dan dirinya. Yeji yang sudah menutup gerbang langsung mendekati sang kekasih yang sudah mengulurkan tangannya untuk memberikan helm sembari tersenyum tampan. Yeji mmebalas senyumannya dan menerima helm tersebut dengan baik. Setelah mengenakan helm, Yeji berjalan untuk menaiki motor kekasihnya, namun di tahan olehnya.

Yeji yang bingung hanya menatap pria tampan di depannya “kenapa?” tanyanya polos sembari sedikit memiringkan kepalanya. Yeonjun langsung menarik lengan wanita di depannya untuk mendekat lalu memasangkan tali pengikat helm yang tidak terpasang itu.

“lain kali di pake ya? Aku gak mau kehilangan kamu” ucapan dan tatapan Yeonjun yang lembut ke arah sang kekasih dan membuatnya tersenyum senang seketika. Yeji lantas menaiki motor milik kekasihnya itu dengan Yeonjun yang sengaja mengatur kaca spion agar mengarah ke wanita di belakangnya.

“siap?”

Yeji mengangguk “siap” lantas Yeonjun menyalakan motornya dan menancapkan gasnya untuk segera pergi menuju kampus mereka.

Selama perjalanan, keduanya kembali berbicara ringan dan menikmati waktu sebelum sampai ke kampus. Dengan Yeonjun yang sengaja memelankan laju motornya dan Yeji yang tersu-terusan mengoceh ke arah sang kekasih di depannya.
Saat sampai di persimpangan jalan, dan kebetulan lampu lalu lintas menunjukkan warna merah yang berarti semua pengendara harus memberhentikan motornya. Yeonjun menarik paksa tangan kekasihnya dan melingkarkannya ke pinggangnya. Yeji tak menolaknya, Ia mengeratkan pelukannya dan sesekali mengusap perut yang sudah terbentuk itu sembari menyenderkan kepalanya ke punggung kokoh pria di depannya.

Kini, keduanya hanya terdiam dalam posisi yang sama sedari mereka berjalan setelah lampu merah. Tak ada suara yang mereka keluarkan sedikitpun, hanya senyuman dari kedua bibir mereka saja yang muncul. Tak lama kemudian, hanya selang beberapa menit, keduanya sampai di kampus.

Yeonjun langsung memasukkan motornya ke dalam parkiran kampus. Menyimpannya di tempat yang menurutnya teduh dan mudah untuk keluar. Setelah menyimpan di tempat yang pas dan mendaratkan standar motornya, yeji langsung turun dan membuka helmnya lalu mengibaskan rambutnya ke kanan dan kekiri. Sementara Yeonjun juga ikut membuka helmnya lalu menyisir rambutnya dengan jari-jemarinya sembari bercermin ke kaca spion kanan motornya.

“nih Junnie” Yeji menyerahkan helmnya dan Yeonjun menoleh lalu menerima helmnya.

“ayo Jun~ nyisir terus!” gerutu Yeji yang didapati kekehan dari Yeonjun. Yeji lantas memukul bahu kiri kekasihnya itu berkali-kali dan Yeonjun hanya terkekeh geli karena gemas.

“dah udah” Yeonjun menoleh “ayo” ajaknya sembari menggenggam tangan lentik sang kekasih. Yeji pun mengangguk dan keduanya mulai berjalan menuju gedung jurusan masing-masing.





~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Notes:

Guys, buat kedepannya title per chap bakal kayak gini:

《❗》 《~ 00 ~》 《❗》 : rated M

《🦊》 《~ 00 ~》《🦊》 : Yeonjun pov

《🐰》 《~ 00 ~》《🐰》 : Soobin pov

《☁️》 《~ 00 ~》 《☁️》 : yeonbin fluff part

Kalau ada yang kotak-kotak bilang ya~

Thanks and love ya 😘

We Are Brother!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang