Pak Tua

3.9K 518 59
                                    

KINDERGARTEN - 3
Pak Tua

°
°

Third POV

Gulf mendatangi satu demi satu meja murid untuk melihat kegiatan yang muridnya lakukan. Hampir satu jam Gulf hanya mengisi kegiatan mereka dengan kertas prakarya. Sudah seperti Guru sungguhan, sesekali Gulf menegur anak yang gaduh dengan suara galak.

"Joy lagi Joy lagi. Joy kenapa kamu ini nakal sekali sih?" Gulf bersilang tangan di dekat Joy yang saat ini diduga membuat teman sebangkunya menangis.

Joy mengangkat kepalanya dan melihat pada Gulf dengan tatapan sinis, "Apa lagi?" Bingung Joy.

"Apa?! Hah? Kamu membuat temanmu menangis dan kamu bertanya apa lagi? Astaga, Joy apa kamu senakal itu?!"

"Hiks Pak..." Teman perempuan yang sebangku dengan Joy memanggil Gulf sambil menangis.

"Tenang tenang. Pak Gulf sedang memarahi Joy," ujar Gulf seperti pahlawan kesiangan.

"Hikksss. Pak Gulf... Hiks tapi Yuri poop di celana," Isak bocah perempuan itu.

"Ap-apa?" Bengong Gulf.

"Yuri poop dicelana Pak Gulf!" Ulang Joy dengan kesal.

"Tidak? Apa yang harus aku lakukan?" Gulf kebingungan.

"Hii Yuri jorok hii bauuk," timpal temannya yang lain.

"Huaaaaa..." Yuri menangis semakin keras.

"Tidak! Tidak bau! Joy di dekatnya tidak bau," sahut Joy membela.

"Ao. Dia salah makan apa kenapa jadi baik?" Gulf bergumam heran.

"Pak Gulf bawa Yuri ke toilet," ujar Joy memarahi Gulf.

"Aku?"

Ini hari pertama ku dan aku berurusan dengan kotoran? Astaga!

"Cepat Pak Gulf! Yuri semakin menangis!" Ujar Joy yang entah sejak kapan sudah beranjak dari duduknya dan sudah menggandeng Yuri.

"Yak ampun!" Rutuk Gulf sambil mengulurkan tangan untuk menggandeng Yuri di tangan kirinya. Gulf mendongakkan kepalanya dan mulai menahan nafas. "Aman kan ini? Tidak akan bercecer kan?" Tanya Gulf pada Joy yang membantunya membawa Yuri meninggalkan kelas.

"Mana Joy tahu!" Jawab Joy.

Gulf hanya memutar bola matanya malas.

Sementara itu suster Ana baru saja kembali untuk mengawasi Joy lagi setelah ia selesai menghubungi Tuannya.

"OMO!!" Seketika mata Suster Ana membelalak mendapati Joy hilang dari jangkauan pandangannya. Dan bukan hanya Joy. Guru gadungan yang Tuannya maksud juga hilang. Matilah Ana kalau Joy sampai mendapatkan masalah dan ia tidak mengetahui itu.

"Dimana Joy? Dia dimana? Apa yang dilakukan guru gadungan pada Joy?!" Gumam Suster Ana kelimpungan. "Apa yang harus aku lakukan? Masuk kelas Joy? Tunggu... Euh tapi tidak ada cara lain. Baiklah, aku masuk kelas Joy!"

Suster Ana bergegas pergi memasuki kelas Joy yang gaduh itu.

"Selamat pagi rid murid," sapa Suster Ana ala Guru TK Tadika Mesra.

"Selamat pagi cikgu!"

Apa kalian berharap anak-anak itu menjawab demikian? Tidak, itu hanya halusinasi suster Ana. Anak-anak di kelas itu masih sangat ribut, tidak ada yang peduli Suster Ana nyelonong masuk.

"Adik manis, dimana Joy?" Tanya Suster Ana.

"Joy? Oh Joy pergi bersama Pak Gulf membuang kotoran."

KINDERGARTEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang