Hari Senam anak TK

3.3K 484 84
                                    

KINDERGARTEN - 5
Hari Senam anak TK

°
°

     Gulf tidak habis fikir Mrs Merry dan Mrs Ellie nekat menyeretnya datang ke club yang Mew bicarakan tadi siang. Gulf fikir kedua guru blasteran teman barunya itu benar-benar akan membawa Gulf ke pusat perbelanjaan dan membeli beberapa buku. Tapi sialnya Gulf masuk perangkap mereka.

Padahal kalau tahu ini hanyalah sebuah jebakan maka Gulf bersumpah tidak akan meninggalkan kamarnya barang selangkah pun.

Gulf sudah cukup dibuat malu oleh Mew tadi siang setelah Mew mengatakan dengan gamblang tentang apa yang terjadi saat Gulf mabuk kemarin. Itu tentang pengakuan Mew yang membantu Gulf melepas bajunya. Tapi untuk tugas melepaskan yang lain adalah tugas karyawan hotel. Hey, nyatanya meskipun Mew mengaku karyawan hotel yang melepaskan pakaian Gulf yang lain tetap saja membuat Gulf malu bukan kepalang. Gulf heran, laki-laki bernama Mew itu pura-pura polos atau sengaja ingin membuat Gulf malu. Ish. Benar-benar Gulf saat itu ingin meninju wajah Ayah dari muridnya.

Dengan mimik jengah Gulf melihat pada kedua temannya yang terus menggoda setiap laki-laki muda yang melintas. Sesekali dahi Gulf mengernyit, ia tidak habis fikir. Guru-guru muda ini benar-benar titisan Bu Aom. Astaga.

"Kalian memesan begitu banyak minuman mahal dan lihat sampai sekarang Pak Tua itu belum datang. Aku yakin dia hanya mengerjai kita," ujar Gulf sambil bersilang tangan.

Mrs Ellie berhenti meneguk red wine nya. Wajah gembiranya berubah tegang, ia lalu melihat ke sekitar. "Oui. Benar."

"Tidak tidak. Pak Mew tidak akan melakukannya. Kalaupun dia tidak datang kita memiliki banyak cara," sahut Merry sambil menarik turunkan alisnya dan memasang senyum lebar.

Sepasang mata Gulf memicing, "Kamu berfikir hal konyol kan?"

"Tante-tante disana pasti akan membayar mahal untuk kencan dengan mu," lanjut Merry sambil menggerakkan kepalanya menunjuk ke arah jarum jam sembilan.

Disana berkumpul beberapa wanita sosialita yang memandangi Gulf. Saat Gulf melihat ke arah itu mereka melambaikan tangan.

"Sial. Kamu benar-benar sudah gila?" Kesal Gulf. "Aku fikir kamu akan menjual diri mu ke laki-laki hidung belang disini!"

"Oh tidak, aku ini berharga," kekeh Merry.

"Maaf aku terlambat," suara lain menginterupsi bersamaan sebuah tangan memegang bahu kiri Gulf.

Dengan wajah terkejut Gulf menoleh pada laki-laki yang sudah duduk di bangku kosong sampingnya. Kenapa sok akrab sekali Pak Tua ini?

"Oh tidak masalah Pak. Apa terjadi sesuatu di jalan?" Tanya Merry dengan gaya anggun yang dibuat-buat. Hey kemana ekspresi mabuknya tadi. Dia bersikap sok waras sekarang.

"Tidak. Kolega ku dari Jepang tiba hari ini, aku menemaninya pergi ke beberapa tempat proyek kami dan aku baru saja menyelesaikannya."

"Lalu pergi menemui kami? Seriously?" Tanya Ellie takjub.

"Aku sudah membuat janji dengan kalian hehe," jawab Mew. "Apa masih ada yang ingin kalian pesan?"

"Gulf belum memesan apapun, dia khawatir Pak Mew tidak datang jadi dia takut memesan," ujar Merry. Gulf melotot galak.

"Jaga bicaramu. Aku memang tidak ingin minum," ujar Gulf galak.

Mew terkekeh sambil melihat pada Gulf. "Pak Gulf bisa memesan apapun. Mungkin aku dan kalian kurang baik di sekolah Joy. Tapi kita sedang di luar sekarang. Kita bisa berbicara hal lain."

KINDERGARTEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang