.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
Hari ini mereka mendapatkan panggilan mendadak dari para tetua yang mengharuskan mereka untuk datang. Terlihat Chan yang mencoba untuk menyamakan langkah kakinya dengan sang ayah dan Soonyoung yang tengah berjalan ke ruang dewan pusat.
Rasanya Chan tidak ingin datang ke pertemuan itu karena mimpi aneh yang mengganggu pikirannya, namun ketika dia melihat pengawal pribadinya berdiri di depan pintu terpaksa dia pergi dan mengikuti mereka.
Ayahnya terlihat terburu-buru bahkan dia tidak menunggu penjaga membukakan pintu, dia membuka pintu besar itu sendiri dan memberi isyarat kepada Chan dan Soonyoung untuk masuk.
Di dalam ruangan mereka disambut oleh wajah-wajah yang tidak asing. Chan merasa senang ketika melihat Jun dan Haoli, bahkan dia lebih senang lagi bertemu dengan putra bungsu dari keluarga bangsawan Choi.
Orang-orang di dalam ruangan itu menundukkan kepala untuk menyambut mereka dan membungkukkan badan untuk menunjukkan rasa hormat.
Chan melihat hal-hal yang ada di sekeliling ruangan itu. Barang-barang di dalamnya kebanyakan terbuat dari kayu, mulai dari furnitur hingga lantai dan dinding. Ada sejumlah pena bulu dan botol tinta bersamaan dengan tumpukan perkamen di setiap tepi meja.
'Mungkin digunakan untuk mencatat hal yang sangat penting.' Pikir Chan.
Ada juga ruang yang ditinggikan di sudut paling kanan dengan kursi-kursi yang tampak elegan berbaris satu sama lain. Kursi dan mejanya dibuat sejajar dengan cara melengkung, sehingga Chan dapat menyimpulkan bahwa tempat itu sangat penting dan harus dijaga.
Disudut kiri ada perapian berukuran sedang untuk membuat ruangan ini hangat selama rapat pertemuan di tengah musim dingin yang panjang.
Chan mengikuti kakaknya lalu berjalan kearah meja bundar yang sangat besar dan menduduki kursi keempat dari tengah. Saat putra bungsu dari keluarga bangsawan Kwon itu menempatkan dirinya dengan nyaman, dia melihat ke sekeliling.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thirteen Human Are Blessed || Seventeen (End)
FantasyKetika sebuah legenda tragis terulang kembali, akankah mereka bisa melawannya kali ini? Dapatkah mereka mengubah semuanya seperti sedia kala? Seperti kehidupan yang damai, aman dan tentram tanpa adanya gangguan? Atau iblis malah menguasai dunia mer...