24°🥀 Permata Hijau

765 107 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

.

.



Di waktu yang bersamaan dan di tempat yang berbeda, setelah kehilangan kesadarannya akhirnya Hansol perlahan bangun dengan rasa sakit di seluruh tubuhnya. Dengan mata tertutup dia dapat mendengar suara dentingan logam yang saling beradu dengan jelas.

Hansol mencoba membuka kedua matanya dengan susah payah. Dia merasakan dunianya berputar dan seluruh tubuhnya sangat sakit karena menyelamatkan diri dari monster iblis yang terus menyerangnya tanpa ampun.

Bahkan Hansol menahan diri untuk tidak memuntahkan isi perutnya. Dengan keadaan yang masih terbaring di tanah, Hansol perlahan mengangkat lehernya untuk melihat ke atas langit.

"C-chan..." Panggil Hansol dengan suara yang hampir terdengar seperti bisikan.

Di sana dia melihat putra bungsu dari keluarga bangsawan Kwon itu sedang memegang sebuah tombak dengan darah menetes dari bahu kanannya.

Namun Chan tidak mendengar panggilannya karena dia dengan putus asa terus menghindari cakar dan gigi taring dari sekelompok anjing bayangan.

Chan terus melawan anjing bayangan di depannya tanpa sadar sekelompok anjing bayangan lainnya ingin menerkamnya dari belakang.

"Chan awas!!" Teriak Hansol yang langsung bangkit tanpa memperdulikan rasa sakit ditubuhnya.

Hansol segera menebas kepala anjing bayangan dan melompat keatas punggungnya lalu menusukkan pedangnya tepat di jantung anjing bayangan itu. Mereka terus bertarung hingga semua anjing bayangan habis dimusnahkan.

"Hyung, apa kau baik-baik saja?" Tanya Chan yang masih khawatir dengan kondisi Hansol yang sebelumnya terluka parah.

"Aku tidak apa-apa, Chan aku ingin kita kembali ketempat mereka." Ujar Hansol yang membuat Chan mengerutkan keningnya.

"Tapi hyung, mereka menyuruhku membawamu dan Kwanie noona ke tempat yang aman." Ujar Chan yang tidak habis pikir dengan perkataan putra bungsu dari keluarga bangsawan Choi itu.

Thirteen Human Are Blessed || Seventeen (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang