THRIY-8A

986 128 28
                                    

Jangan lupa guys, sebelum baca untuk vote yaa.

Instagram:albian.bella
Noveltoon:albian bella
albianbella15
***

"Ditahan sebentar El, jangan dimuntahin ke leher Mas."

Ketika sampai di undakan terakhir tangga, Edo bergegas membawa istrinya yang ada di gendongan ke arah kamar. Elsa masih membekap mulutnya, dan makin menyurukkan wajahnya di ceruk leher Edo. Tentu suami penuh perhatian ini makin panik. Bukannya tidak rela Edo terkena muntahan. Ia hanya terlalu khawatir sehingga kalimat yang keluar seperti tadi.

"Sayang, di sini aja kalau mau muntah." Kali ini kaki Elsa sudah sepenuhnya menapak di lantai kamar mandi. Dengan lengan Edo masih setia memeluk pinggangnya erat. Seperti takut istrinya terjatuh.

Lama terus menahan kegelian, akhirnya tawa Elsa pecah. "Ngga pengin muntah." Katanya dibarengi tawa yang belum bisa berhenti.

Bahkan saking gelinya, tawa Elsa makin keras membahana. Membuat Edo tergerak untuk menutup mulut istrinya dengan telapak tangannya yang lebar. "Husst, jangan terlalu berlebih ketawanya." Katanya begitu halus.

Benar, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Terutama tertawanya seorang wanita.

"Aw aw!"

"Tuh. Kenapa?"

"Ngga apa-apa." Seru wanita itu sambil mengelus perutnya yang sempat kaku."Itu testpack-nya." Tangan kiri Elsa menggapai benda pipih panjang di atas keramik wastafel, benda yang sudah begitu jelas menampakkan hasil. Ada garis dua di sana. Artinya iya, Edo akan menjadi a great papa sebentar lagi.

Untuk beberapa saat, keduanya terdiam. Tidak ada suara yang terdengar kecuali nafas Elsa yang masih terengah-engah. Mereka sama-sama kebingungan untuk mengekspresikan hadiah ini. Hingga akhirnya sebuah kecupan mendarat begitu lama di pelipis Elsa. Siapa lagi jika bukan si Jatmiko Edo.

"Jangan terlalu cape ya."

Menenangkan.

Itulah Edo. Pria itu tidak memberi Elsa selamat. Tidak juga terlihat haru mendapati dua garis di alat tes kehamilan istrinya. Apalagi bertindak romantis untuk mengangkat dan memutar-mutar tubuh Elsa seperti di film India.

Tapi lewat semua sikap dan tindakan tadi. Wanita yang sedang sedikit kurus ini tahu, Edonya tak pernah mengabaikan. Alih-alih mengucapkan 'selamat sayang, sebentar lagi kamu akan jadi Mama cantik', Edo lebih meminta istrinya untuk tetap sehat. Sebab dia tahu, hamil adalah sebuah proses yang akan menguras fisik dan psikis.

"Kita terlalu santai ngga sih Mas dalam menyambut calon anak kita? El liat di instagram, biasanya mereka sampai teriak-teriak atau ngga nangis bahagia gitu?"

Mereka yang Elsa sebutkan tadi adalah para calon orang tua. Pasangan suami istri baik warga biasa ataupun artis yang sering memamerkan kehidupan rumah tangga di media sosial.

"Kamu mau liat Mas teriak-teriak atau nangis?"

Elsa tersenyum, dari balik pantulan kaca dia melihat Edonya. Benar-benar gagah dan kuat seperti lelaki yang dia impikan. Seorang kepala rumah tangga yang rengkuhannya terasa hangat, selalu memberinya kenyamanan tiada tara.

"Ngga. El tahu, Mas pasti seneng banget."

"Pinter."

Lengan Edo membalikkan tubuh Elsa agar menghadapnya, dengan dua lengan yang ia pastikan kuat-Edo langsung memeluk istrinya begitu erat sambil berbisik,"kamu tahu ngga? Mas sayang banget El sama kamu."

The Real Home Is You 2 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang