Ceritaku sudah tersedia juga di google play book
Silahkan mampirHappy reading...
***Keduanya sedang mengikuti acara gathering perusahaan yang diadakan di sebuah hotel. Acara formal, dimana mereka diundang untuk dinner.
"El harusnya ngga ikut." Ulang wanita bergaun hitam di sebelah Edo untuk ke lima kalinya. Ya, hanya karena Reta tidak bisa hadir, sepanjang acara, wanita ini jadi merasa ogah-ogahan.
Edo tetap diam tak menanggapi, ia hanya melirikkan matanya saja pada sang tunangan yang malam ini tampil cantik dan elegan. Ah salah, Elsa selalu setiap harinya begitu.
Jamuan makan malam telah selesai, beberapa karyawan mulai naik ke panggung untuk menghibur, ada yang menyanyikan lagu, melakukan stand up komedi ada pula yang hanya sekedar berkomentar atas acara tersebut. Tak terkecuali si Ajisaka, pria terlanjur PD yang berani menyanyikan hits Judika. Suaranya yang pas-pasan menjadi bahan tertawaan karyawan, namun ia tak menghiraukan. Tetap berdiri tegak di panggung hingga lagu selesai. Dan di akhir tampilannya dia mengucapkan maaf karena membuat suasana tak lagi klasik dan high class.
Dan tadi kenapa Elsa terus menggerutu, karena namanya dipanggil oleh MC untuk naik ke panggung. Tentu saja ia menggeleng cepet, sampai uraian rambutnya bergoyang indah. Namun sebanyak apapun dia menolak, maka semakin keras pula sang MC memanggilnya hingga membuat semua tamu undangan menatap ke arahnya mencari tahu.
Bisa dibilang beruntung atau tidak. Edo berdiri dari duduknya, kemudian menggenggam tangan Elsa dan menariknya berdiri menuju panggung. Sempat banyak cuitan dan mata penasaran melihatnya. Namun Edo acuh, sedangkan Elsa, ia malu. Semua tamu akhirnya mengetahui hubungan mereka. Hanya sebentar ia berdiri di panggung, Elsa diminta untuk memberikan sedikit speech mewakili divisinya. Kenapa harus dia sih? Ada banyak orang yang punya kedudukan lebih tinggi darinya.
Sudah hampir pukul sebelas malam dan wajah lesu Elsa masih terpasang jelas. Mau tak mau, Edo mendekat, membisikkan sesuatu pada sang wanita pujaan yang sedari tadi memainkan ponsel.
"Mau pulang?" Seru Edo dengan suaranya yang dalam.
"Memang udah boleh?" Jawab Elsa tak kalah halus. Sedikit kaget karena ternyata posisi sang pria sejati di sampingnya begitu dekat. Penampilan formal yang menurut Elsa begitu membuat Edo terlihat sangat gagah. Setelan jas berwarna hitam yang melekat di badan tersebut serasi ketika berjalan dengan Elsa yang sama-sama bergaun hitam. Mereka sudah pantas disebut sebagai pasangan suami istri sebenarnya.
"Acaranya udah selesai."
Sejurus kemudian, kepala Elsa terangkat dan menyisir perlahan ke sekeliling suasana ball room. Wanita cantik ini harus segera pulang, karena apa? Lusa dia harus sampai di Purwokerto, menjalani pingitan sebelum adanya ijab kabul.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Home Is You 2 [End]
RomanceSekuel The Real Home Is You. Elsara, si wanita cantik putih manja. Menemukan sisi hangat dan romantis pada lelaki tinggi besar yang kaku. Tak ada kehidupan yang sempurna, saat Elsa merasa rumah tangganya bahagia. Tuhan menurunkan suatu cobaan. Ujian...