TRHIY-1A

3K 167 32
                                    

Haii para bucinnya Mas Edo atau Mas Miko. Apa kabar kaliaan?
Aku buat sekuel keduanya nih, rencananya bagian yang ngga ada di The Real Home Is You sebelumnya akan muncul disini. Lalu nyambung ke setelah menikahnya.

Kalian nau request bagaimana nih? Konflik ringan, sedang atau berat?

Kalau berat aku ngga tega deh heheheh.

Happy reading guys.

Aku coba dulu 1 part dan akan liat bagaimana responnya.

***

"Gue masih ngga habis pikir, ada ya cewe macam calon bini lo. Bisa-bisanya kepincut sama calon abang ipar. Udah gila dia." Celetuk seorang pria berbadan tinggi sambil menghembuskan asap rokok ke udara.

"Mas gue itu lebih pinter ngadepin cewe. Dia playboy sejak SMP. Mulutnya pinter kasih mantra cinta." Jawab pria lain yang duduk di kap mobil tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponsel.

"Tapi dengan itu lo bisa tau Do, kalau Naya itu cewe ngga setia. Dikasih perhatian dikit udah berpaling. Padahal apa kurangnya lo kan? Pria mapan. Pekerjaan ok, alim iya, fisik menunjang, sikap aja yang terlalu kaku kaya paku." Pria yang dipanggil Do, tidak menanggapi. Ia tetap tenang duduk.

"Mau gue kenalin sama seseorang?" Kunjung tak mendapatkan respon, kembali pria yang tengah merokok itu bertanya.

"Ngga perlu, gue lagi mau-"

Brug

"Waah!! Apaan tuh?" Celetuk pria perokok tadi dengan keras, cukup kaget karena suasana parkiran Mall sepi namun tiba-tiba terdengar  suara seperti benda jatuh.  Kedua pria ini lantas beranjak dari posisinya, mencari-cari dimana sumber suara. Parkiran Mall sangatlah luas, dimana-mana terdapat tiang beton kokoh dan deretan mobil. Sehingga mereka tak langsung bisa melihat apa yang baru saja mereka dengar. Edo berjalan ke sisi kiri sedangkan rekannya bergerak ke sisi sebaliknya.

"Eh-eh Mba. Edoo!!! Sini!! Wah dia pingsan apa mati?" Nizar lebih dulu menemukan seseorang yang tergeletak di lantai. Sejurus kemudian Edo mendekat, ikut melihat apa yang rekannya temukan.

"Wah udah ngga nafas dia. Eh toloong!!!" Tanpa meneliti dengan benar, Nizar langsung menyimpulkan jika sosok yang kedapatan wanita berambut panjang itu sudah tidak bernafas. Ia lantas berdiri dan langsung berteriak minta tolong. "Mas, Mba tolong!!! Ada yang pingsan!! Ini temen siapa Woyy?" Teriak Nizar berkali-kali untuk memanggil bala bantuan.

Sementara itu pria berbadan tinggi bernama Jatmiko Edo Bagaskoro sedikit berlutut, ia tengah mengamati lamat-lamat wajah wanita yang ambrug begitu saja tak jauh dari dirinya. 

"Dia masih nafas," bisik Edo pelan setelah mengecek nadi di dekat leher wanita putih ini. "Tapi susah."

Dengan penuh hati-hati, wanita yang ambrug dengan posisi hampir telungkup dan rambut tergerai menutup wajahnya itu Edo balikkan.

Barulah saat tubuh berbalut pakaian itu terlentang sempurna. Ia bisa melihat dengan jelas, siapa gerangan wanita yang naas sekali tidak sadarkan diri. Alangkah berbahayanya mungkin jika tidak ada dirinya dan Nizar di tempat ini. Mungkin wanita malang ini baru akan ditemukan pingsan beberapa jam kemudian. Mungkin juga beberapa menit nanti, sudah tidak lagi bernyawa. Edo langsung menggeleng kasar, membuang pikiran negatif barusan.

The Real Home Is You 2 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang