Ceritaku yang sudah tersedia di google play book guys
Maaf kalo ada typo
***Edo senang, karena rekan kantor yang lain menuruti keinginannya. Mereka bersikap biasa dan bisa dibilang aman. Justru Elsa yang tak menyangka akan sikap Aji, Bagas, dkk. Para lelaki yang biasanya merespon berlebih segala hal itu memberi selamat dengan ekspresi normal. Artinya mereka seperti tahu kalau hal ini akan terjadi dan itu tidak mengejutkan lagi. Mata Elsa melirik pria gagah di hadapannya, tenang dan tak terpengaruh sama sekali dengan ucapan selamat itu.
Mas Edo udah bilang ke mereka?
Hal yang Elsa tahu memang hanya bagian yang normal saja. Karena setelah wanita cantik itu pergi lebih dulu dengan Reta. Ketidaknormalan terlihat, Edo menjadi sasaran amukan para pria bar-bar yang tak terima. Terutama rekan di divisi Elsa-Ajisaka. Ia menyerukan makian dan kata kasar dengan keras, tak perduli dimana dia berada. Kesal yang suda ia tahan sejak tadi. Salah, bahkan semalam.
"Pajak Jatmiko!! Gue ngga mau tahu, cafe Italia. Kita harus kesana. Titik!!!" Paksa Aji masih dengan menggelengkan kepala namun wajah puas telah berhasil memukul lengan berotot si atlit voli itu.
Gila sekali, lelaki yang tak ketahuan usahanya ini malah diam-diam membagikan foto pertunangannya dengan Elsa. Awalnya Aji kira jika Edo sedang halu, namun lama-lama setelah Edo membagi lebih banyak foto ke grup. Ia pun tak bisa lagi menahan untuk menelepon dan menyebutnya brengsek.
"Gue yang usaha, kok lu yang dapet?" Katanya waktu itu dengan tidak rela. Edo tahu itu hanyalah bentuk dari rasa kecewa karena diam-diam Edo beraksi. Aji memang pernah mengharapkan Elsa, tapi itu dulu. Lama kelamaan ia sadar diri, tak banyak berharap. Meskipun begitu, mulutnya sampai sekarang masih aktif menggoda wanita berzodiak Cancer itu terang-terang di hadapan para sahabatnya. Kan aneh.
"Jangan salah, gue berusaha lebih keras. Ngga sekedar kasih omongan."
Jleb
"Wah, maksudnya lo nyindir gue nih?"
"Ngga. Tapi syukur kalo lo sadar."
Itulah sedikit percakapan tadi malam antara Edo dan Aji.
Tak hanya grup para rekan kantor, Edo juga memberikan informasi dirinya yang sudah bertunangan pada teman-teman bertanding volinya. Bukan untuk pamer atau sombong, harapannya adalah dia ingin mendapatkan banyak doa. Dimana semakin banyak doa dan dukungan, maka usahanya untuk mendapatkan Elsara Pramudita akan makin dekat.
Jeda waktu dari pertunangan menuju pernikahan hanya beberapa bulan saja. Tapi bukan berarti dalam kurung waktu tersebut rencana akan sukses tanpa hambatan. Edo hanya berpikir, semua bisa terjadi, dari hal baik sampai hal terburuk sekalipun. Maka sebagai lelaki, ia harus benar-benar memanfaatkan dan memaksimalkan kesempatan yang dia punya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Home Is You 2 [End]
RomanceSekuel The Real Home Is You. Elsara, si wanita cantik putih manja. Menemukan sisi hangat dan romantis pada lelaki tinggi besar yang kaku. Tak ada kehidupan yang sempurna, saat Elsa merasa rumah tangganya bahagia. Tuhan menurunkan suatu cobaan. Ujian...