Hyunsuk masih memancarkan senyumnya. Kali ini bunkan senyum tengil. Bisa saja disebut dengan senyum ketulusan. Disty memberanikan diri untuk berjalan dan menghampiri Hyunsuk.
Oh iya, penampilan Disty saat ini jauh lebih baik dari sebelumnya. Dia sudah langsing seperti dulu bahkan kecantikkanya semakin lengkap dengan kulit lembutnya yang terawat. Dasarnya Disty memang sudah cantik dalam bentuk apapun. Hanya saja Hyunsuk tidak bisa melihat hal istimewa itu.
"Apa kabar, Dis?" Tanyanya dengan senyum.
"Seperti yang lo lihat, gue baik-baik aja"
Hyunsuk berjalan mendekat dan langsung memeluk Disty. Deg, jantung Disty berdegup kencang. Dia memberontak tapi Hyunsuk mencoba menguatkan pelukkannya dan Disty kesulitan untuk lepas. Dan... Hyunsuk menangis dipelukkan Disty meski tanpa suara.
"Gue minta maaf" kata Hyunsuk dengan suara khas orang menahan nangis. Entahlah ini tangisan tulus atau tangisan buaya.
Disty mencoba senatural mungkin dan dia tidak boleh menangis. Ya, dia harus kuat dan tidak boleh terlihat lemah. Hyunsuk masih memeluk Disty dengan erat.
"Jangan peluk gue"
Hyunsuk yang mendengar hal itu langsung melepaskan pelukannya perlahan dan mundur satu langkah sambil menunduk. Ya, dia terlihat menyesal sekarang.
"Katanya lo jijik sama gue. Lo bilang malu kan jalan sama gue? Oh iya, biasanya lo manggil gue bengkak" kata Disty mencoba untuk menahan air matanya.
Hyunsuk memberanikan diri untuk menatap Disty dan... konyol sekali dia menangis di hadapan Disty. Ya, seorang Hyunsuk yang songong itu menangis.
"Kasih gue kesempatan satu kali aja. Gue tahu kesalahan gue udah fatal dan gue ngga akan pernah ngelakuin hal itu lagi" kata Hyunsuk malah panik.
Jujur, mungkin Disty masih sedikit menyimpan rasa kepada Hyunsuk. Tapi rasa sukanya sudah tertutup dengan rasa sakitnya.
"Maaf" kata Disty lirih.
"Disty, gue minta maaf"
"Gue maafin lo tapi gue ngga bisa ngasih kesempatan lagi" Tegas Disty.
Hyunsuk terlihat putus asa mendengar penolakan Disty. Tapi dia tidak menyerah begitu saja.
"Please. Gue rela lakuin apa aja dan lo bisa numpahin kekesalan lo ke gue"
"Lupain gue, jangan ganggu gue lagi"
Disty menatap Hyunsuk, begitupun sebaliknya. Tiba-tiba moment indah terbayang. Kenangan manis itu terlalu indah untuk dilupakan hanya karena suatu alasan yang seharusnya tidak pernah ada. Tapi Disty tidak boleh goyah hanya karena tangisan buaya itu.
Sampai seseorang datang dan berdiri di samping Disty. Kemudian dia menarik bahu Disty untuk mendekat ke dirinya. Ya, itu Asahi.
"Ayo pulang" ajak Asahi langsung menuntun Disty dan melewati Hyunsuk.
Disty berjalan bersama Asahi. Runtuh, pertahan Disty runtuh. Dia menangis tapi dengan kerennya Asahi menghapus air mata itu dan menepuk punggung Disty agar tenang, dan itu berhasil. Tapi tiba-tiba Disty berhenti dan membalikkan badannya.
"Siapapun pasangan lo nanti, tolong jaga dia meskipun dia berubah. Sayangi dia dengan tulus tanpa harus mengkritik perubahannya." kata Disty.
"Hati yang tulus tidak bisa tergantikan dengan apapun" lanjutnya.
Setelah berkata seperti itu, Disty balik lagi dan jalan barengan Asahi. Hyunsuk yang merasa menyesal masih berdiri sambil menangis dalam diam. Mampus, sekarang lo nyesel kan? Bengkak juga mata kau sekarang karena nangis. Skip.