Kedua mata indah Suyin terbelak ketika mendapati seorang pria yang begitu mirip dengan masa lalunya. Ia bisa merasakan hal itu dari sorot mata yang pria itu miliki padanya. Tubuhnya mulai gemetar dan mulutnya terbuka tak percaya dengan apa yang ada di hadapannya saat ini.
"Wei.. Ying.."
"Lama tidak berjumpa.. Suyin," ujarnya lembut.
Suyin tak dapat berkata apapun, ia seperti membatu di tempat. Air mata perlahan menuruni kedua matanya. Menyaksikan seseorang yang sangat dicintainya telah kembali dan kini berada di depannya. "Aku sangat merindukanmu, Suyin.."
Wei Wuxian mengecup singkat tangan Suyin yang ada dalam genggamannya, lalu menarik wanita itu dalam pelukkannya yang hangat. "Wei Ying.. Kaukah itu.. Wei Ying.."
"Ya, ini aku. Aku sudah kembali.."
"Wei Ying..." Suyin menangis dalam pelukkan Wei Wuxian. Ia melepaskan semua rindu yang ia pendam selama ini. Rasa bersalah, rasa sedih dan juga senang dalam pelukkan sang kekasih yang telah lama hilang dari hidupnya. "Akhirnya.. Akhirnya.. Aku bisa melihatmu lagi.." ujarnya dalam tangis.
Wei Wuxian membelai lembut kepala Suyin seraya menutup kedua matanya. Ia juga begitu merindukan Suyin, ia sangat menyesal telah meninggalkan Suyin selama bertahun tahun. Bahkan belum sempat mengucapkan selamat tinggal pada wanita itu.
"Bodoh.. Aku membencimu.. Kenapa.. Kenapa kau meninggalkanku di gua itu.."
"Maafkan aku.. Aku tak ingin sesuatu terjadi padamu, Suyin. Kau tahu apa yang terjadi setelahnya, bukan? Aku tak ingin kau juga berakhir sepertiku.."
"Tapi hidupku juga penuh dengan penderitaan saat aku tak bisa melihatmu lagi.. Kau tahu bagaimana aku melewati hidupku selama bertahun tahun tanpa dirimu..?" Suyin terus meluapkan semua perasaannya pada Wei Wuxian. Pria itu tak bisa berkata banyak, karena itu memang salahnya juga. "Hatiku sangat hancur saat aku mengingatmu. Aku tak bisa melihat saat saat terakhirmu.."
"Kini kau bisa lupakan semua itu, Suyin.." ucap Wei Wuxian. "Aku telah kembali untukmu. Aku tak akan meninggalkanmu lagi.." lanjutnya seraya melepaskan pelukkannya dari Suyin dan memegang wajah Suyin agar menatap langsung padanya.
"Kita bisa memulai semuanya lagi. Aku sudah membalas semua dendam pemilik tubuh ini. Aku terbebas dari semua itu.." Perlahan Wei Wuxian menarik Suyin ke dalam ciumannya.
Wanita itu menutup kedua matanya, menunggu sang kekasih menciumnya. Tapi sebelum bibir mereka bersentuhan, dalam bayangannya Suyin melihat wajah Jiang Cheng. Jiang Cheng menatapnya dengan tatapan yang begitu kosong. Hal itu membuat Suyin menarik diri dan menolak untuk mencium Wei Wuxian walau ia sangat merindukan hal itu.
"Suyin..?" Wanita berambut hitam panjang itu melepaskan dirinya dari lingkar Wei Wuxian lalu menjauh dari pria tersebut.
"Maafkan aku.. Wei Ying. Aku tak bisa lagi bersamamu.." ucapnya lirih.
"Ada apa denganmu? Apa kau sudah tidak mencintaiku? Apa kau begitu membenciku karena aku meninggalkanmu?"
Suyin menutup kedua matanya, ia mengigit bibirnya sendiri. Tentu saja ia masih mencintai Wei Wuxian. Hanya saja kini keadaan telah berubah. Ia tak bisa lagi kembali seperti di masa lalu. Ada masa depan yang menunggunya saat ini, "Apa karena kau akan menikahi Jiang Cheng?"
Refleks Suyin berbalik dengan ekspresi terkejutnya. Air mata masih terus mengalir di kedua matanya. Ia sangat terkejut, dirinya tak tahu kalau Wei Wuxian mendengar pembicaraannya siang tadi. "Wei Ying.."
"Apa kau mencintai Jiang Cheng sekarang? Apa kau mulai melupakanku?"
"Aku.. Aku.." Suyin tak bisa mengatakan hal yang sebenarnya pada Wei Wuxian. Ia tak kuat untuk melihat Wei Wuxian tersakiti dengan jawabannya. Walau sekarang, air mata pria itu juga sudah mengalir dengan senyuman yang masih menghiasi wajahnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Descendant of Yiling Patriarch
FanfictionSeorang wanita yang sudah hidup sangat lama. Diberi gelar kehormatan, atas pengorbanannya untuk banyak orang. Ia memiliki segalanya. Kekuatan yang besar, kedudukan, dan juga semua klan yang menghormatinya. Walau begitu, ada hal yang selalu memenuhi...