Dekat

221 26 3
                                    

"Terima kasih Tuan Mo," ujar Wei Jiao senang.

"Di sini kau rupanya," kedua pria itu menoleh ketika seseorang berjalan menghampiri mereka.

"Hangguan Jun," Wei Jiao memberi salam pada Lan Zhan. Lan Zhan hanya mengangguk, ia pun mengalihkan pandangannya pada Wei Wuxian.

"Ah, Hanguan Jun. Apa kau merindukanku sampai mencariku kemari?" ledeknya.

Tapi Lan Zhan tak mengatakan apapun, "Jangan seperti itu, aku hanya mengobrol sedikit dengan Jiang Fei. Dia mengingatkanku pada Tuan Jiang yang mengerikan hari itu. Tapi apakah kau berpikir, ia mirip dengan seseorang?" lanjutnya bertanya.

Kini Lan Zhan kembali memperhatikan Wei Jiao lebih detail. Sejak awal ia memang merasa, anak itu mirip dengan seseorang yang ia kenal.

"Iyakan? Dia tampan dan manis,"

"Uhh..." Wei Jiao tak tahu harus berbuat apa.

"Jiang Fei!" tak lama seseorang berlari ke arahnya. Seorang penyelamat bagi Wei Jiao.

"Oh, Hanguan Jun dan Tuan Mo Anda juga ada di sini," salam Lan JingYi.

"JingYi, kebetulan kau datang. Apa Kak Jin Ling mencariku?"

"Oh soal itu--"

"Benar ternyata, kalau begitu saya permisi," Wei Jiao memberi salam pada mereka berdua lalu menarik JingYi pergi darisana.

"T-tunggu--"

Setelah cukup jauh dari Lan Zhan dan Wei Wuxian, ia bisa bernapas dengan lega. "Ada apa denganmu? Tiba-tiba menarikku begitu saja," keluh Lan JingYi.

"Maaf soal itu, aku seperti terjebak oleh mereka di sana tadi. Beruntung kau datang,"

"Aku datang karena ingin memastikan kau baik baik saja. Ternyata kakimu sudah lebih baik,"

"Ah, benar. Aku sudah merasa lebih baik. Terima kasih sudah bertanya,"

"Bukan masalah. Walau begitu kau masih butuh istirahat, karena kudengar beberapa hari lagi akan ada latihan yang cukup berat. Kembalilah ke kamarmu, JinLing juga mencarimu,"

"Latihan berat? Latihan seperti apa?"

"Aku tidak tahu. Aku hanya asal mendengar ketika melewati ruang para tetua," jelas JingYi.

"Begitu rupanya. Kalau begitu aku harus segera kembali. Terima kasih sekali lagi!" Wei Jiao berlari meninggalkan JingYi sendirian.

★Next★

Sementara itu di Lotus Pier, Suyin memilih untuk menetap sementara dan tidak berkeliling ke mana pun. Ia membantu Jiang Cheng untuk menyelesaikan pekerjaannya sebagai Ketua Klan Yunmeng Jiang.

"Kurasa yang satu ini bisa kita utamakan lebih dulu. Karena cepat atau lambat, mereka bisa saja meminta persediaan lebih," jelas Suyin.

"Kalau begitu, kita hanya perlu mengirim beberapa persediaan di tempat itu," balas Jiang Cheng yang duduk tepat di sebelah Suyin.

Pria itu memperhatikan Suyin yang tengah fokus dengan beberapa gulung laporan yang ada di atas meja. Kisah yang telah lama hancur, kini dapat ia bangun kembali setelah bertemu dengan seseorang yang ia cintai sejak dulu.

Rasa kesepiannya kini semakin tertutup setelah kehadiran Suyin. Suyin mengerti beberapa hal tentang politik dan semua yang Jian Cheng butuhkan, termasuk semua yang selama ini Jiang Cheng alami. Suyin satu satunya orang, yang berasal dari masa lalunya yang masih hidup hingga saat ini. Setelah kepergian semua anggota keluarganya.

Descendant of Yiling PatriarchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang