Seperti yang Suyin perkirakan, ia akan tiba di Gusu Lan pada hari setelah keberangkatannya. Setibanya di sana, ia bisa merasakan keberadaan kedua putranya di balik gerbang besar yang ada di hadapannya.
Tepat di pintu masuk, para ketua dari setiap klan telah menunggu kedatangannya. "Hormat kami, Nona Suyin. Kami sangat senang dapat melihat Anda lagi," ujar mereka memberi salam.
"Hormatku juga untuk kalian. Aku senang dapat melihat para tetua sehat dan masih hidup hingga saat ini," balas Suyin dengan menjawab salam mereka.
"Kami dengar Anda berkunjung beberapa waktu lalu. Mengapa Anda tidak masuk ke dalam?" tanya salah satu ketua klan.
"Aku merasa tidak enak tiba-tiba datang dan masuk ke dalam begitu saja. Setidaknya aku senang bertemu dengan Lan Xichen dan juga Lan Zhan di sini,"
Lan Zhan menganggukkan kepala saat Suyin menoleh padanya. Saat mereka tengah membicarakan sesuatu, tiba-tiba datang seseorang yang juga diundang dalam pertemuan tersebut.
"Jiang Cheng, kau juga datang?" tanya Suyin.
"Ya. Mengingat muridku juga ada di sini," jawab Jiang Cheng. Ia tak mengatakannya pada Suyin agar tidak berada di perahu yang sama. Mengingat mereka harus menjaga hubungan mereka lebih dahulu.
"Selamat datang ketua klan Yunmeng Jiang," sapa Lan Xichen.
"Lama tidak berjumpa," jawab Jiang Cheng.
"Kalau begitu semua sudah datang. Masuklah Nona Suyin. Para murid sudah menunggu kedatangan Anda," ujar Lan Xichen mempersilakan Suyin untuk masuk ke dalam. Suyin tersenyum seraya mengangguk, ia pun mengambil langkah masuk ke dalam tempat Gusu Lan, bersama dua orang penjaganya dan juga Jiang Cheng.
Sementara itu, Jiang Fei alias Wei Jiao, tengah berdiri di lapangan luas bersama murid lainnya. Ia bertanya tanya, apa yang sebenarnya akan dilakukannya di sana.
"Aku tidak tahu. Tak ada yang memberitahu," jawab Jin Ling.
"Apa kau sudah merasa lebih baik, Kak Jin Ling?"
"Jangan khawatirkan aku. Aku ini lebih dewasa dan lebih kuat darimu," mendengarnya Wei Jiao merasa sangat senang.
Tak lama, para ketua telah hadir di tempat duduk mereka masing masing. Diikuti seorang wanita yang duduk di dekat mereka. Para murid bertanya tanya, apa yang dilakukan wanita itu di sana? Padahal ada larangan membawa seorang wanita.
Hanya Wei Jiao dan Jin Ling yang mengetahui siapa wanita tersebut. Wei Jiao sangat senang melihat ibunya berdiri di atas sana.
"Seluruh murid dari setiap klan. Maksud kami mengumpulkan kalian adalah untuk memperkenalkan seseorang yang sangat dihormati. Sang pembawa cahaya bagi kita semua, Nona Suyin!" ujar Lan Xichen selayak ketua klan Gusu Lan.
Suyin pun bangun dari tempat duduknya dan berdiri sedikit lebih depan untuk menujukkan dirinya, "Salamku untuk kalian semua. Aku senang para ketua mengundangku kemari untuk bertemu kalian semua. Selama ratusan bahkan ribuan tahun, manusia berevolusi menjadi lebih baik dibanding sebelumnya. Dan aku yakin, kalian yang ada di hadapanku saat ini adalah kultivator yang hebat dan berbakat. Untuk membuktikannya, aku ingin kalian memilih dua perwakilan dari klan kalian,"
Suyin menoleh pada para ketua di belakangnya, "Bolehkah aku melakukannya?"
"Tentu. Silakan," jawab mereka. Suyin mengangguk seraya tersenyum lalu kembali bicara pada para murid. "Kalau begitu, sesuai yang kukatakan sebelumnya. Dua orang dari setiap perwakilan klan akan melawanku secara bersamaan,"
"Ada 4 klan besar yang berada dalam pelatihan tersebut. Gusu Lan, Yunmeng Jiang, Qinghe Nie dan LanLing Jin. Artinya akan ada delapan kultivator yang akan bekerja sama untuk mendobrak pertahananku," lanjutnya menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Descendant of Yiling Patriarch
FanfictionSeorang wanita yang sudah hidup sangat lama. Diberi gelar kehormatan, atas pengorbanannya untuk banyak orang. Ia memiliki segalanya. Kekuatan yang besar, kedudukan, dan juga semua klan yang menghormatinya. Walau begitu, ada hal yang selalu memenuhi...