Keputusan

333 39 6
                                    

Beberapa hari menjelang perginya Jin Ling menuju klan Gusu Lan untuk belajar. Lalu bagaimana dengan Wei Jiao? Tentu ia akan diberangkatkan kesana juga.

Namun, bagaimana bisa? Bukankah itu terdengar tidak mungkin?

Tentu semua sudah dipikirkan sebelumnya. Suyin memberikan keputusannya untuk menikah dengan Jiang Cheng. Dengan syarat, pernikahan itu akan dilakukan setelah Wei Jiao kembali dari belajarnya.

Itu artinya, enam bulan setelahnya. Jiang Cheng menyetujui hal tersebut. Dan mengizinkan Wei Jiao ikut, atas nama Klan Yunmeng Jiang. Wei Jiao mendapat baju klan tersebut.

"Tapi.. Kenapa aku harus pergi dengan nama Yunmeng Jiang?" tanya Wei Jiao pada ibunya.

"Itu-- itu karena Jiang Cheng membutuhkan seseorang, yang bisa mewakili nama Yunmeng Jiang untuknya. Dan kaulah yang terpilih, A-Jiao.."

"Lalu namaku.."

"Namamu karena kau bagian dari Yunmeng Jiang.."

"Tapi kenapa aku tidak boleh menyebut nama Ayah dan Ibu? Ditambah.. Jiang Fai, terdengar seperti aku putra paman."

Suyin tahu, putranya begitu pintar. Sampai dia sendiri tak bisa menyembunyikan dan mencari alasan lagi.

"Dengar Ibu, A-Jiao. Ibu ingin kau belajar dengan baik. Kau tak perlu menyebut tentang Ayah atau Ibu. Jika mereka bertanya darimana asalmu. Katakan Jiang Cheng yang mengangkatmu, menjadi putranya. Mengerti?"

Sesaat Wei Jiao mencoba mencerna perkataan ibunya. Masih banyak pertanyaan dikepalanya, yang ingin ia katakan.

"Suatu hari, mereka akan tahu dengan sendirinya. Namun, untuk sekarang kau ikuti saja yang Ibu katakan."

"Baik, Bu. Aku mengerti."

"Ibu tahu, Ibu bisa mengandalkanmu.." Suyin memeluk putra kesayangannya itu.

"Maafkan Ibu, A-Jiao.. Ibu harus melakukan ini, demi kebaikanmu.."

"Ibu.. Apa yang sebenarnya kau coba sembunyikan dariku?"

★Next★

Siang itu, Jin Ling ingin Wei Jiao melawannya.

"Kudengar paman mengizinkanmu ikut, dengan membawa namanya. Jadi, aku ingin menantangmu. Kau harus bisa mengalahkanku, atau kau akan mempermalukan paman disana!" ujarnya.

"Kau yakin, Kak Jin Ling? Tapi.."

"Cepat tarik pedangmu, Wei Jiao! Dan bawa juga busurmu."

Dengan berat hati, Wei Jiao melakukannya. Sebenarnya, ia tak ingin melawan kakak seperguruannya. Karena ia yakin, ia akan kalah. Tapi tak ada pilihan lain.

"Kita mulai. Tiga.."

Wei Jiao dan Jin Ling bersiap untuk menarik pedang.

"..Dua.."

"..Satu!"

Tring!

Pedang mereka saling bergesekan. Spontan dengan cepat, keduanya melompat mundur. Dan kembali melawan satu sama lain.

Kedua pedang itu saling berbenturan. Suara gesekan kedua pedang itu, bagaikan musik untuk tarian mereka.

Saat Wei Jiao cukup lengah, Jin Ling berhasil mengambil kesempatan untuk menjatuhkan pedang lawannya. Pedang terlepas dari tangan Wei Jiao, dan menancap tepat dibelakangnya.

Descendant of Yiling PatriarchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang