Pagi datang, dengan sinar matahari yang masuk ke dalam celah celah kamar. Membangunkan Haechan dari tidur lelapnya.
Haechan membuka matanya perlahan, lantas beranjak bangun. Dia melirik ke arah Taeyong yang tidur di kasur sebelahnya sebentar, lantas pergi ke kamar mandi.
Setelah dia berpakaian, Haechan lantas memasukkan buku bukunya kw dalam tas, sebelum suara Taeil menginterupsi nya.
"Hari ini, ujian sejarahnya akan diberikan, bukan?" Ucap Taeil.
Haechan mengangguk kaku sambil menunduk ketika menyadari suara Taeil yang dingin.
"Jika kau mendapat nilai dibawa 9, maka kau tak boleh pulang ke rumah malam ini, Lee Haechan."
Haechan membeku di tempatnya. Dia benar benar takut.
Haechan melangkah pelan memasuki kelasnya, semua orang menatap tidak suka pada Haechan, hanya karena keterbatasannya dalam mendengar.
Kecuali 3 orang yang menatap Haechan dengan tatapan sumringah. Jaemin melambaikan tangannya pada Haechan. Teman sebangkunya.
Sementara di belakang, ada Jeno dan Renjun yang juga tampak senang dengan kehadirannya.
"Haechan~ah! Kau sudah datang rupanya!" Ucap Jaemin senang.
Haechan tersenyum tipis dan duduk disebelah Jaemin.
Jeno segera mendekat pada Haechan dengan wajah sedikit cemas.
"Nilai sainsmu semalam agak sedikit rendah. Apa hyung mu tak masalah dengan itu?"Ketika mendengar ucapan Jeno, raut wajah Jaemin dan Renjun yang tadinya senang berubah menjadi sedikit cemas.
Sementara Haechan hanya tersenyum dan seolah menganggap itu bukan masalah besar.
"Gwaenchana, aku bisa mengatasinya..." Jawab Haechan.Tapi jawaban itu tentu saja tak membuat ketiga sahabatnya tenang. Mereka tahu apa yang terjadi pada Haechan dan saudara saudaranya.
"Jangan bohong. Aku tahu, kau pasti dimarahi Taeyong atau Taeil hyung lagi, kan?" Bantah Renjun.
Haechan tersenyum tipis dan mengabaikan ucapan para sahabatnya.
"Aku baik baik saja. Kalian tak perlu khawatir..."Jaemin memutar bola matanya kesal.
"Kau selalu bilang baik baik saja. Kau bisa jujur pada kami...""Jangan cemas. Aku baik baik saja..."
Choi saem datang dan membuat seluruh kelas yang tadinya riuh, mendadak senyap.
Wajah Haechan langsung tegang. Pasalnya, Choi saem adalah guru sejarah. Dan hasil ujian sejarah akan dibagikan hari ini.
"Seperti yang kalian tahu, hari ini saem akan memberikan hasil ujian kalian minggu lalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Hyung || NCT 127 [END]
Fanfiction"Pembunuh tetaplah pembunuh. Maka sebagai gantinya, kau juga harus mati." "Harusnya kau yang mati, lantas kenapa harus dia?" "Semua ini karena kau!" "Ingat baik baik. Kau sudah melenyapkan satu nyawa, tolong berikan nyawamu sebagai gantinya." Suara...