Hatiku tertinggal di Kota Jogja , 2020
Seorang lelaki yang terbalut seragam tentaranya mulai menurunkan barang barang dari atas mobil box pengangkut barang. Terlihat pula seorang wanita sedang menggendong anaknya yang masih bayi berusia 1 tahun dan memegangi trolly, didalamnya terdapat anak berusia 4 tahun.
"pak ini tinggal sedikit tolong diangkat ke dalam saja ya" ucap seorang lelaki yang berbalut baju tentara itu dengan sedikit ngos ngosan.
"pah udah selesai?" tanya wanita yang usianya tidak tua tapi tidak muda juga, ya wanita itu berumur 30 tahun.
"udah ma, mamah bawa Ajeng sama Vina masuk aja terus istirahat" ujar lelaki itu pada istrinya.
Ya, ini dia. Keluarga Ahmad Haryono Suprapto, seorang tentara yang harus pindah pindah rumah karena tugasnya. Kali ini mereka akan menetap di Kota Jogja tepatnya tidak jauh dari alun alun kota ini selama 10 tahun setelah pindah dari Kota Malang selama 3 tahun.
Kaki jenjang wanita itu mengantarkannya sampai dalam rumah, matanya mulai mengabsen satu persatu isi rumah itu, dia merasakan rumah ini beradat jawa tapi seperti peninggalan belanda. Tak lupa wanita itu mengeluarkan senyum kecil manisnya yang artinya dia suka dengan rumah itu. Lalu dia mulai beranjak ke salah satu kamar.
Dilepasnya gendongan anaknya itu lalu ditidurkan di atas kasur. Tak lupa juga anaknya yang berada di trolly tadi.
Ya itu mereka, Ajeng Ahmad Haryono anak pertama dari pasangan suama istri tadi dia masih berumur 4 tahun, sedangkan anak kedua mereka bernama Vina Ahmad Haryono,dia masih berumur satu tahun."udah mah?" tanya lelaki itu pada istrinya dewi sambil melihat isi kamarnya
"udah, papa harus besok ini ya berangkat tugasnya?" tanya wanita itu dengan nada sedikit kecewa
"iya, maaf ya mah, lagian disini rame kan tempatnya di deket alun alun, jadi kalau mamah bosen bisa ajak Ajeng dan Vina main di alun alun, disini tetangga juga banyak mah, denger denger orang jogja ramah ramah" ucap lelaki itu dengan sedikit membuat rasa kecewa istrinya berkurang.
"hmm yaudah deh".
Sore pun berganti menjadi malam, keluarga itu menyempatkan makan malam bersama karena itu malam terakhir Ahmad berada di rumah karena besok pagi pagi sekali dia harus sudah berangkat meninggalkan istri dan kedua anaknya.
•••Sinar matahari mulai masuk lewat celah celah gorden kamar ini, rasa hangat menjalar di wajah perempuan itu.
Ya pagi ini adalah pagi terakhir dewi bersama suaminya karena dia harus berangkat tugas, tak lupa mereka menyempatkan sarapan bersama.
Jam menunjukkan pukul 07.00 WIB. Ahmad yang sudah siap dengan baju tentaranya dan beberapa tas berisi baju baju yang akan dibawa itu langsung pamitan kepada Dewi istrinya.
"mah aku berangkat dulu ya,jaga anak anak, jaga kesehatan juga" ujar suaminya itu sambil mengusap puncak kepala istrinya.
Tak lupa juga Ahmad mencium kedua putri kecilnya tanda perpisahan mereka.
"iya pah,hati hati,jaga kesehatan,sholat nya janganlupa" ujar wanita itu sembari memeluk suaminya.
"iya mah, papah pamit ya" ucap lelaki itu sambil berjalan menuju mobil yang sudah menjemputnya di depan rumah.
Akhirnya Ahmad sudah berangkat, kini tinggal Dewi bersama kedua putri kecilnya, dia harus bisa merawat kedua anaknya dengan baik.
Sore pun datang, rasa bosan,itu yang di rasakan dewi karna sepanjang hari berada di dalam rumah. Dia mencoba melihat keluar ternyata memang benar alun alun itu ramai, ditambah pesona langit sore.
Dewi pun beranjak keluar ingin melihat alun alun itu bersama dua putri kecilnya, tiba tiba ada seorang wanita seumuran dewi yang memanggilnya.
"mbak sendiri aja? baru pindah ya?" tanya wanita itu kepada dewi sambil tersenyum kecil, tak lupa dia juga menggendong seorang anak lelaki yang umurnya masih seperti vina.
"eh iya mbak,saya baru pindah di sini suami saya tentara jadi pindah pindah rumah" jawab dewi sambil tersenyum kecil.
"ohh begitu,wah anak nya cantik cantik semua mbak" ujar wanita itu sembari mengusap pelan pipi ajeng dan vina.
"hehe bisa aja mbak, oiya mbak tinggal di sebelah mana?" tanya dewi penasaran.
"Rumah saya disamping rumah embak lo, kenalin saya Andari" wanita itu sambil mengulurkan tangan kanannya sembari tersenyum ketika tahu dia dan dewi adalah tetangga.
"wah kalo begitu dekat dong, saya Dewi, ini anak saya ajeng umurnya 4 tahun, ini Vina dia masih 1 tahun" Dewi yang mengenalkan diri dengan antusias sambil menjabat tangan kanan Andari.
"wahh begitu ya,ini anak saya Gio umurnya masih seperti Vina" ucap andari kepada dewi
"besok bisa main bareng dong hahahaha" kekeh kecil dewi kepada andari
"iya mbak" jawab andari dengan antusias
Malam pun datang, kedua wanita itu segera pulang ke rumah sambil menggendong anak anaknya.
Selama dewi dan kedua putri nya tinggal disana andari selalu baik kepada mereka, andari selalu menyempatkan berkunjung ke rumah dewi,begitupun sebaliknya.
Mereka sudah mengenal baik satu sama lain,begitupun keluarga andari, keluarga dia sudah menganggap keluarga dewi seperti keluarga sendiri. Andari sudah menganggap ajeng dan vina seperti anaknya sendiri begitupun dengan dewi.
Tak terasa dewi yang sudah di jogja selama 4 tahun.Kini ajeng,vina dan gio sama sama tumbuh bersama,mereka suka bermain bersama di alun alun. Tak terasa kini ajeng sudah berumur 8 tahun, sedangkan Vina dan gio sudah berumur 5 tahun.
Satu tahun lalu ahmad pulang saat ajeng masih berusia 7 tahun karena dia ingin mendaftarkan putri kecil nya itu di sekolah dasar.
Keluarga mereka benar benar nyaman tinggal di jogja,dan dewi pun berpikir bagaimana jika besok dia harus meninggalkan kota ini? Karena disini dia bisa menemukan kenyamanan, beda saat dia berada di Malang atau kota kota sebelumnya. Ah Dewi cepat cepat menyingkirkan pikiran itu, yang harus dia pikirkan sekarang adalah bagaimana merawat dan mendidik anak anaknya.
•••
a/n happy reading, janganlupa vote dan coment
![](https://img.wattpad.com/cover/253673745-288-k30452.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Tertinggal di Kota Jogja
Teen FictionVina adalah anak dari seorang tentara yang mengharuskan ia berpindah-pindah rumah untuk melaksanakan tugasnya. Sampai pada akhirnya keluarga mereka menetap beberapa tahun di kota Jogja. Saat di kota jogja, keluarga Vina bertemu dengan tetangga yang...