5 bulan sudah berlalu,ini saatnya ahmad untuk berangkat tugas kembali.
"pah ajeng masih mau papah disini" ucap ajeng dengan muka sedihnya
"iya papah kok cepet banget si" sahut vina yang mulai bicara mendekati papahnya itu
"iya sayang,nanti papah pulang lagi kok,jangan sedih dong" ahmad yang sambil mengusap puncak kedua putri kecilnya
"ati ati ya pah,jaga kesehatan" ucap dewi sambil memeluk suaminya
"iya,jaga anak anak ya" ujar ahmad pada dewi
Mereka berempat pun berpelukan dan tiba tiba andari,jono dan gio datang ke rumah itu
"yah papah kok cepet si berangkat lagi" ucap gio sambil memeluk ahmad
"iya sayang,jaga ajeng dan vina ya,jangan nakal nakal" ujar ahmad sambil memeluk gio
Setelah beberapa menit mereka mengantar ahmad ke depan rumah karena sudah ada taxi yang menunggu di depan.Ahmad dan supir taxi itu segera memasukkan tas ke bagasi mobil.
"ati ati papah" ucap ajeng vina dan gio sambil melambaikan tangan kanan mereka
"iya,jaga anak anak ya" teriak ahmad dari dalam mobil
Disaat itu ajeng dan vina menangis karena mungkin bakal lama bertemu papahnya lagi,disaat itu juga dewi, andari,dan jono segera menenngkan mereka agar berhenti menangis.
"jangan nangis dong" ucap gio kepada vina dan ajeng
"hiks,iya iya" ujar vina sambil mengelap air matanya
"udah jangan nangis,jangan sedih kan masih ada gio,masih ada om,tante,mamah kamu,kan masih bisa main bareng" ucap jono kepada ajeng dan vina sambil megusap kepala kedua gadis kecil itu
Akhirnya mereka berhenti menangis dan tidak lama ajeng,vina dan gio kembali bermain di alun alun seperti hari hari biasanya.
Dewi hanya tersenyum kecil melihat anak anak mereka sudah mulai tumbuh dewasa,rasanya dewi tidak ingin meninggalkan kota ini.
•••
Pagi pun datang,suara burung berkicauan yang bersaut sautan dengan suara ayam berkokok.
"mah kakak sama vina mau berangkat sekolah nih" ucap ajeng sembari merapikan seragam sekolahnya
"ati ati,bekal nya udah dibawa kan?" tanya dewi yang merapikan tempat tidurnya
"uda kok" sahut vina
Tak terasa 10 tahun sudah keluarga ahmad menetap di kota pelajar itu.Kini ajeng sudah berusia 13 tahun sedangkan vina dan gio sudah berusia 10 tahun.Ajeng duduk di sekolah menengah,di salah satu sekolah yang ada di kota jogja,dan letaknya tidak jauh dari rumah.Sedangkan vina dan gio masih duduk di sekolah dasar yang sekolahnya juga tidak jauh dari rumah,jadi mereka bisa berangkat jalan kaki bareng.
"kak ajeng,vina ayooo..." teriak gio di depan rumah
"iya bentaarr..." sahut vina sambil menggendong tas sekolahnya
"mah kita pamit sekolah dulu ya" ucap ajeng dan vina sambil mencium tangan dewi
"iya,ati ati,sekolah yang bener" ucap dewi sambil mengusap kepala putri putri nya
"siap ibu negara" jawab ajeng dan vina bersamaan yang bergaya ala anak hari senin
Mereka pun berangkat bersama jalan kaki,setelah sampai di perempatan vina dan gio lurus sedangkan ajeng belok kanan sendiri.Sekolah mereka juga tidak jauh,hanya 20 kaki jadi mereka selalu bersama.
Begitupun hari hari mereka lalui,sampai mereka tumbuh menjadi anak anak yang baik.
Tiba tiba saja ahmad pulang dan memberi kabar jika dia dipindahtugaskan ke kota bandung,ya,tentunya dia harus memboyong keluarganya lagi untuk tinggal dan benar benar menetap di kota itu
Rasa sedih mendalam dirasakan dewi juga kedua putri kecilnya,mereka sebenarnya tidak mau pindah lagi karena sudah nyaman tinggal di kota ini.
Tentunya dengan gio,dia tidak mau berpisah dengan ajeng dan vina.Perpisahan hari itu benar benar terasa menyedihkan.
Ajeng dan vina tak henti henti nya menangis,begitupun dengan gio,dia anak lelaki yang biasanya tidak pernah menangis kini dia menangis tersedu sedu.
Andari dan jono juga sama,mereka tidak menyangka jika harus berpisah hari itu juga.
Ahmad yang merasa bersalah karena harus memboyong keluarganya pindah ke kota bandung pun juga hari itu meneteskan air mata.
"paaah vina gamau pindah" ucap vina sambil menangis tersedu sedu
"ajeng juga mahhh"
"gio gamau pisah dari ajeng dan vina om" ujar gio sambil menangis di depan vina
"mbak ati ati ya,makasih udah sempat menetap di kota ini" ujar andari sembari memeluk dewi
"iya mbak,sama sama,maaf kalau banyak salah" ucap dewi sambil memeluk andari
Mobil pengangkut barang itupun selesai mengangkat barang barang yang siap untuk dibawa ke bandung
Saat semua sudah siap,ajeng vina dan gio tak henti henti nya menangis
Bahkan gio sempat berteriak jika dia ingin ikut ke bandung tapi itu tidak mungkin
"mas ati ati,sampai jumpa di lain waktu" ucap jono pada ahmad
"iya mas,jaga gio,nanti kalau kita ketemu lagi,kita jodohkan gio sama vina" ujar ahmad sambil memeluk jono dan segera menghapus air matanya
"iya mas" jawab jono dengan suara serak
Setelah semua benar benar siap,ahmad dengan terpaksa harus menggendong vina,begitupun dengan dewi yang harus menggendong ajeng dengan paksa karena mereka tak kunjung masuk ke mobil dan tak henti hentinya menangis.
Akhirnya mereka berangkat menuju ke bandung,gio yang benar benar merasa kehilangan menangis sampai sempat mogok makan,tapi itu semua tidak berlangsung lama.Karena lama lama gio sudah bisa menerima jika teman teman masa kecilnya sudah pindah ke kota lain.
•••
Bertahun tahun sudah berlalu,ternyata ahmad memboyong keluarganya ke kota bandung dan harus benar benar menetap disana.
Kini ajeng dan vina sudah berubah menjadi gadis dewasa.Ajeng yang sudah lulus sekolah dan kini dia kuliah,sedangkan vina sekarang harus menyelesaikan SMA nya di kota bandung.
"mah vina berangkat dulu" teriak vina terburu buru sambil menggendong tas sekolahnya
"ati ati nak" teriak dewi
"iyaa"
Sekolah vina tidak jauh dari rumah,jadi dia bisa jalan kaki.Kini vina duduk di kelas 11 SMA dan satu tahun lagi dia lulus dari sekolah itu
Tahun tahun berlalu,ternyata vina sudah lupa dengan gio dan jogja masa kecilnya,dia hanya teringat jika dia dulu suka bermain di alun alun jogja bersama anak laki laki bernama gio dan kakaknya ajeng.
a/n: jangan jadi silent readers ya,nulis semua ini ga gampang xxi
Vomment dan kritik nya segara ditunggu
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Tertinggal di Kota Jogja
Teen FictionVina adalah anak dari seorang tentara yang mengharuskan ia berpindah-pindah rumah untuk melaksanakan tugasnya. Sampai pada akhirnya keluarga mereka menetap beberapa tahun di kota Jogja. Saat di kota jogja, keluarga Vina bertemu dengan tetangga yang...