Malam pun datang,aku dan semua yang sudah bersiap pulang ke bandung segera keluar membawa koper kita dan segera bergegas ke rumah om jono untuk menjemput gio.
"udah semua kan,gak ada yang ketinggalan" ucap papah pada kita sambil melihat barang bawaan kita
"udah pah" ucap kak ajeng
Akhirnya kita keluar dari hotel itu dan segera bergegas ke rumah om jono
Hanya butuh waktu sebentar kita pun sampai.
Aku mendapati gio sudah siap juga dengan semua barang barangnya.
Aku dan kak ajeng pun memeluk om jono dan tante andari dengan erat.Aku tidak ingin meninggalkan kota ini.Tapi aku masih harus menyelesaikan sekolah ku di bandung,begitupun dengan kak ajeng.
"tante aku gamau pulang ke bandung" ucapku dengan sedikit serak
"wah tante jadi inget dulu kalian berdua seperti ini,tidak ingin pindah ke bandung sampai di gendong papah mamah kalian" ucap tante andari sambil tersenyum padaku dan kak ajeng
"besok kita liburan ke sini lagi sayang,kalau perlu papah bakal beli rumah disini" ucap papah padaku.
"heheh bener ya pah" kekeh kak ajeng pada papah
"iya sayang" ucap papah tersenyum kecil
Aku yang melihat gio hanya tersenyum memperhatikan ku dan kak ajeng saat ini.
"udah siap? Ayok berangkat" ucap mamah
"iya" ucapku
"hati hati ya mbak,besok mampir lagi,titip gio" ucap tante andari sambil memeluk mamah
"iya pasti dong,gio kan anak ketiga saya,iya kan gio" ucap papah terkekeh kecil
Gio hanya tersenyum mendengar perkataan papah itu.
Setelah semua berpelukan kita pun pamit berangkat ke bandung.
"yah,mah aku berangkat ya" ucap gio sambil memeluk orangtuanya itu
"hati hati nak,jaga kesehatan,jangan aneh aneh disana,sholat nya janganlupa loh,titip salam buat kakek nenek" ucap tante andari sambil mengusap puncak kepala gio
"nanti kalau sudah sampai telepon kita" ucap om jono pada gio
"iya" ucap gio
Aku bisa merasakan gio yang juga sedih karena harus meninggalkan orangtuanya disini.Tapi mau bagaimana lagi,dia harus menyelesaikan sekolahnya dulu di bandung.
Pimmm
Suara mobil klakson papah yang mulai berjalan
"hati hati ya" teriak tante andari sambil melambikan tangan pada kita
Papah melajukan mobilnya meninggalkan kota ini.
Aku,kak ajeng dan gio duduk di belakang bersebelahan tapi gio berada di tengah.
Aku yang hanya memandangi suasana malam kota jogja untuk terakhir kalinya meneteskan air mata."kenapa lo?" tanya gio pelan padaku.
"gapapa sedih aja harus pergi dari kota ini" ucapku sambil mengusap air mataku.
"udah gapapa besok kita kan pasti kesini lagi" ujar gio tersenyum kecil padaku.
Aku yang lalu melihat kak ajeng ternyata sudah tertidur lelap.
"sini tidur" ucap gio sembari menepuk pelan pundaknya.
Aku tak bisa menolak karena malam itu aku juga sudah mulai mengantuk.
Aku pun tertidur di pundak gio begitupun dengan gio yang mulai tertidur.
Ternyata papah sempat melihat ku dan gio,dia hanya tersenyum kecil sambil menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Tertinggal di Kota Jogja
Teen FictionVina adalah anak dari seorang tentara yang mengharuskan ia berpindah-pindah rumah untuk melaksanakan tugasnya. Sampai pada akhirnya keluarga mereka menetap beberapa tahun di kota Jogja. Saat di kota jogja, keluarga Vina bertemu dengan tetangga yang...