Pagi pun datang.
Suara burung berkicauan terdengar begitu jelas.
Sinar matahari yang memaksa masuk lewat celah celah gorden kamar dan mulai hangat di wajahku."vin bangun nakk" panggil papah yang sudah berada di meja makan untuk sarapan
"iyaa" jawabku yang masih di dalam kamar
Aku segera ke kamar mandi untuk cuci muka lalu bergegas menuju meja makan untuk sarapan bersama.
Saat kita semua sarapan tiba tiba saja aku teringat ucapan gio tadi malam.
Saat dia mengatakan jika kak ajeng sudah menikah dia akan ikut suaminya tinggal di jakarta.
"emmm pah,emang kalau perempuan udah nikah harus ikut tinggal sama suaminya ya?" tanyaku pada papah sambil memakan roti tawar isi selai kacang
"iya dong,begitupun juga dengan kakakmu ini.Besok kak ajeng akan ikut suaminya tinggal di jakarta" ucap papah sambil melirik ke arah kak ajeng
Seketika aku langsung terkejut mendengar ucapan papah itu.Dada ku rasanya sesak karena aku tak ingin berpisah dengan kak ajeng.
"besok papah sama mamah mu ini hanya tinggal berdua di bandung kalau kamu udah nikah juga vin" ucap mamah sambil tersenyum kecil
"tapi pah mah,vina gamau pisah sama kak ajeng" ucapku dengan nada serak
"ajeng juga" ucap kak ajeng yang mulai bersuara
"heh kenapa sih ini,pagi pagi malah sedih sedih an" ucap papah pada kita
"pah,vina gamau pisah sama kak ajeng,vina maunya kak ajeng tetep di bandung aja" ucap ku dengan mata yang sudah berair
"vina sayang,kakakmu ini harus ikut suaminya tinggal di jakarta nak" ucap mamah padaku
"sebenernya ajeng belum siap ninggalin papah,mamah sama vina" ucap kak ajeng yang mulai meneteskan air mata
Aku yang mendengar ucapan kak ajeng itupun langsung meneteskan air mata dan bergegas memeluk kak ajeng.
Setelah kita berdua berpelukan,aku dan kak ajeng menghampiri papah dan mamah untuk memeluknya.
Pagi ini disambut dengan air mata yang mungkin sangat berarti dalam bagiku."udah udah daripada sedih sedih an kita jalan jalan aja yuk" ucap papah di sela sela pelukan kita
"ayok pah,sana kalian siap siap" ucap mamah dengan antusias
"udah ah gausah nangis nangisan lagi" ucap papah
Aku dan kak ajeng pun langsung mengusap air mata kita.
Setelah sarapan selesai aku dan kak ajeng bersiap siap karena papah akan mengajak kita jalan jalan hari ini.
Pagi ini papah mengajak kita ke danau tempat kak ajeng akan melaksanakan pernikahannya sambil berpiknik kecil.
Tak lupa mamah juga membawa sedikit makanan serta cemilan untuk dimakan disana.
Saat perjalanan menuju danau aku dan kak ajeng hanya tertawa membahas hal hal konyol.
Tak butuh waktu lama,papah menghentikan mesin mobilnya di parkiran dekat danau.
Kita pun bergegas keluar.
Pemandangan danau di pagi hari sungguh indah.Aku hanya tersenyum kecil melihat pemadangan yang ada di depan ku saat ini.
Tempat ini yang juga besok akan menjadi saksi bisu pernikahan kak ajeng dan suaminya.
"papah,kak ajeng,vina sini kita makan disini" panggil mamah saat dia mulai menggelar kain kecil untuk alas kita duduk
"iya mah" teriakku lalu bergegas menghampiri mamah
Mamah membawa beberapa camilan,roti dan minuman.
Tak lupa kita juga menyempatkan foto bersama.
Aku senang.
Tapi tiba tiba saja terbesit di pikiranku jika masa libur papah sebentar lagi juga akan berakhir.Setelah kak ajeng menikah,papah harus melanjutkan tugasnya kembali.
Aku sebenarnya sedih,karena setelah kak ajeng menikah dia harus ikut tinggal di jakarta bersama suaminya,setelah itu papah juga harus berangkat tugas lagi.
"kamu kenapa vin kok murung gitu?" tanya papah padaku
"pah nanti rumah sepi kalau kak ajeng sama papah ga dirumah" ucapku dengan suara serak
"sayang,nanti kan papah pulang lagi nak" ucap papah yang mulai memelukku
"nanti gak ada kak ajeng gak ada yang diajakin berantem,gak ada papah tambah sepi" ucapku dengan mata yang mulai berkaca kaca
"udah ah jangan sedih sedih lagi,kan kita lagi piknik" ucap papah sambil mengelus puncak kepalaku
Setelah papah berkata begitu aku langsung kembali tersenyum berusaha menguatkan diriku.
Aku tak ingin merusak acara pagi ini.
•••
Pernikahan kak ajeng hanya tinggal 1 hari lagi.
Itu artinya,besok pagi kak ajeng sudah resmi menjadi seorang istri.
Semua persiapan sudah siap.Bahkan 4 hari yang lalu kak ajeng sudah fitting baju pernikahannya.
Di depan juga sudah dipasangi tenda pernikahan kak ajeng.
Tapi kak ajeng akan melangsungkan pernikahannya di danau yang kita datangi waktu itu.
"udah sana tidur kak,besok bangun subuh buat make-up jangan telat loh" ucap mamah sambil tersenyum pada kak ajeng
"aduh mah kok deg deg an gini ya" ujar kak ajeng sambil memegangi dadanya
"dasar alay,nikah kan tinggal nikah" ledekku pada kak ajeng
"hih ngeselin ya kamu" ucap kak ajeng yang lalu mengejarku sampai ke dalam kamarku
Mamah hanya tersenyum melihat tingkahku dan kak ajeng yang masih seperti anak SD.
Padahal besok pagi kak ajeng sudah menikah.
"vin,kakak boleh tidur disini gak?" tanya kak ajeng padaku yang sedang membereskan meja rias
"tumben" ucapku
"ihh vin,gapapa ya tidur berdua"
"yaudah iya"
Akhirnya kak ajeng pun tidur bersamaku malam ini.
Aku rindu tidur berdua dengan kak ajeng.
Pasalnya setelah kak ajeng kuliah,dia terlalu sibuk dan kita tidak pernah tidur berdua lagi.Malam pun mulai larut,aku dan kak ajeng pun segera memejamkan mata kita dengan posisi berpelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Tertinggal di Kota Jogja
Teen FictionVina adalah anak dari seorang tentara yang mengharuskan ia berpindah-pindah rumah untuk melaksanakan tugasnya. Sampai pada akhirnya keluarga mereka menetap beberapa tahun di kota Jogja. Saat di kota jogja, keluarga Vina bertemu dengan tetangga yang...