Chapter 1

209 12 4
                                    

GreyThroat PoV

Maafkan aku, Zhang. Aku tidak bisa melindungi ibumu. Aku... lemah.

Itu adalah kata-kata yang selalu kuucapkan dan terpatri dalam hati. Andai saja aku lebih kuat saat itu, mungkin Blaze bisa selamat. Atau andai saat itu aku tidak meninggalkannya, setidaknya, aku tidak akan hidup dengan penuh penyesalan. Aku lemah dan tidak bisa melindungi siapapun.

Aku memutuskan untuk meninggalkan pulau Rhodes Island dengan menyelinap disebuah kapal tanker sebelum Dokter memutuskan untuk mengisolasi total pulau tersebut. Langkah itu diambil oleh Dokter karena Rhodes Island sekarang menjadi buronan dunia. Semua negara ingin menghancurkan Rhodes Island akibat tipu muslihat yang dibuat oleh W.

Aku pun hanya pergi dengan menggunakan pakaian biasa. Setelan kemeja abu-abu, celana legging ketat, sepatu. Aku sempat melihat di kaca bagaimana hancurnya tubuh ini. Lengan kanan diamputasi dan mata kiri buta permanen. Aku selesai berkaca dan segera pergi menuju kapal tanker. Aku pergi dengan membawa sebuah koper yang berisi dua buah crossbow. Satu adalah milikku, dan satunya adalah peninggalan Faust. Entah kenapa aku tidak bisa meninggalkan senjatanya begitu saja.

Hal yang lebih hancur bukanlah tubuhku, melainkan hatiku. Di dalam kapal, bersembunyi di sebuah tanker berisi bahan makanan. Tanker ini terdapat celah ventilasi dimana udara dan cahaya matahari bisa masuk, jadi aku tidak khawatir akan kehabisan oksigen atau penerangan. Aku mengambil sebuah gantungan kunci bermotif kucing hitam. Melihat benda ini serasa seperti hatiku dihujam oleh palu hingga hancur. Dalam posisi duduk, Aku meringkuk, dan mulai menangis. Benda ini adalah pemberian Blaze dan selalu mengingatkanku padanya. Setiap melihat benda ini, selalu teringat momen-momen indah bersamanya. Momen yang sekarang tidak pernah bisa aku dapatkan lagi. Aku merindukannya.

Aku tidak tahu kemana kapal ini berlayar. Tapi setelah satu bulan, kapal ini akhirnya berhenti di pelabuhan. Tanker yang aku susupi mulai bergerak dengan sendirinya. Aku merasa kalau benda ini sedang dipindahkan dari kapal menuju daratan. Tak berselang lama goncangan ini menghilang. Aku tidak memutuskan untuk segera turun melainkan melihat situasi dan kondisi terlebih dahulu. Memastikan tidak ada pegawai yang sadar kalau ada penyusup di dalam tankernya.

Melihat situasi aman, aku membuka tanker tersebut. Pengunci tanker ini aku rusak dari luar dan hanya mengaitkannya saja seakan terkunci, padahal tidak. Agar membuatnya tertap tertutup, aku mengaitkannya dari dalam, itu mencegah agar seseorang tidak mengunciku dari luar, dan aku bebas keluar masuk.

Aku berjalan keluar dan berlagak santai agar tidak ada yang curiga. Melihat sekitar, ternyata pelabuhan ini cukup ramai juga meski situasi sekarang sudah larut malam. Masih banyak kapal tanker yang bersandar dan sedang melakukan proses bongkar muat. Aku melangkah menuju ke wilayah gudang yang sekiranya sepi.

Masuk ke sebuah gudang di pinggir pelabuhan, tempat ini terlihat cukup terbengkalai. Tempat yang sekiranya bagus bagiku untuk tinggal sementara waktu. Aku berharap tidak ada orang yang menemukan atau sadar aku sedang bersembunyi disini. Karena situasi sudah malam, aku memutuskan untuk istirahat.

Pagi-pagi buta, aku memutuskan untuk meninggalkan pelabuhan dan menuju ke pusat kota. Jarak antara pelabuhan menuju pusat kota tidak terlalu jauh dan akhirnya aku sadar sedang berada dimana. Aku sekarang berada di kota Tokuyo, ibu kota Higashi dan ini pertama kalinya aku menginjakan kaki di negara ini. Ini adalah masalah besar bagiku.

Negara Higashi adalah negara yang unik. Mereka memiliki adat dan aturan yang harus ditaati, baik warga negara Higashi sendiri ataupun turis. Mereka juga bahasa dan tulisan yang rumit dan sulit untuk dikuasai. Dan sebagian warga besar Higashi tidak bisa berbahasa internasional. Inilah yang menjadi kesulitan tersendiri bagiku.

Aku tidak tahu bagaimana cara berkomunikasi ataupun tahu apa yang harus dilakukan. Sejauh ini aku hanya memilih diam dan berjalan sembari melihat situasi. Aku memperhatikan bagaimana warga negara ini beraktivitas. Bagaimana mereka melakukan proses jual beli di sebuah toko sayuran. Bagaimana seseorang masuk ke sebuah swalayan untuk membeli kebutuhan. Bagaimana seseorang membeli makanan atau minuman melalui vending machine. Mereka melakukan itu semua dengan bahasa yang sama sekali tidak aku mengerti.

[Arknights FanFic] Dark Swallow (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang