Chapter 5

53 9 1
                                    

GreyThroat PoV

Tsurumaki Kokoro-sama adalah pemimpin klan Yakuza terbesar dan tertua di Higashi. Sebagai salah satu orang yang tersohor di dunia bawah tanah ini, kekayaan beliau tidak bisa dianggap remeh. Dia memiliki banyak rumah, bahkan kastil kuno miliknya pribadi.

Kali ini, Kokoro-sama mengajakku ke sebuah kastil miliknya. Disini aku tidak dalam misi sehingga hanya mengenakan tubuh biasa dan memakai pakaian adat yang bisa disebut kimono. Dalam kesempatan kali ini, Kokoro-sama mengajakku untuk mengikuti upacara minum teh yang biasa beliau lakukan.

Kami berdua berada di sebuah teras luas dengan pemandangan halaman yang indah, ada pasir yang dibentuk khusus, kemudian kolam koi dengan air mancur bambu yang akan bergerak turun ketika air terisi penuh.

"Silakan." Kokoro-sama menyajikan tehnya kepadaku.

Aku mengambil teh tersebut secara perlahan sesuai dengan aturan minum teh yang pernah beliau ajarkan padaku. 2 tahun bersama Kokoro-sama memberikanku banyak ilmu dan kebudayaan tentang Higashi yang kental.

Selesai dengan upacara teh tadi, Kokoro-sama mengajakku untuk bersantai menikmati pemandangan halaman belakang dari teras. Beliau duduk di kursi lesehan dengan satu bantalan tangan sembari menghisap pipa rokoknya. Sementara aku duduk disampingnya dengan posisi kaki dilipat kebelakang diatas bantal.

"Caramu meminum teh kali ini lebih bagus dari kemarin." Puji Kokoro-sama.

"Terima kasih atas pujiannya, Kokoro-sama."

"Aku ingin minggu depan kau yang menyajikan teh untukku."

"Siap, dengan senang hati, Kokoro-sama."

"Tsubame, aku tahu kau orang yang santun, tapi kali ini kita sedang bersantai. Jadi, jangan terlalu tegang."

"Ba-baik..." aku berusaha untuk duduk lebih rileks lagi.

"Tsubame, akan kuceritakan sebuah kisah padamu." Kokoro-sama menghisap pipa rokoknya dan menghebuskan asap. "Sejarah Klan Yakuza sudah hidup cukup lama di tanah Higashi ini, bahkan jauh sebelum pemerintahan formal Higashi itu sendiri. Orang-orang selalu menganggap Yakuza adalah klan bawah tanah yang keji, menghukum orang tanpa belas kasih, dan berusaha mengendalikan Higashi. Mereka seakan lupa bahwa negara ini sudah berkali-kali diselamatkan oleh Klan Yakuza. Kakek dan para leluhurku berusaha mati-matian menjaga negara ini dari kehancuran! Lancang sekali mereka ini! Tsubame, jawablah dengan jujur. Apakah selama ini yang aku lakukan itu salah?"

Ungkapan Tsurumaki Kokoro-sama begitu emosional, bahkan ketika beliau melayangkan sebuah pertanyaan serius kepadaku. Pertama kalinya aku melihat beliau semarah ini. Tapi, kekesalan beliau ada benarnya. Selama 2 tahun aku mengabdi kepada Kokoro-sama, mereka-mereka yang aku eksekusi tidak lebih dari politikus kotor, mafia bejat, dan orang-orang yang berusaha mengancam kehancuran negara Higashi ini.

"Tidak, Tsurumaki Kokoro-sama. Bagi saya, apa yang Tsurumaki Kokoro-sama lakukan selama ini adalah hal yang benar. Menghukum mereka yang berusaha menghancurkan negeri ini adalah keputusan yang tepat. Meskipun orang lain menganggap Tsurumaki Kokoro-sama salah, meskipun Klan Yakuza dianggap musuh besar masyarakat, meskipun kedua tangan saya harus berlumuran darah. Hidup dan mati saya hanya untuk Tsurumaki Kokoro-sama." Ujarku dengan penuh keseriusan.

"Tsubame..."

"Tsurumaki Kokoro-sama adalah orang yang memberi saya kembali tentang tujuan hidup. Setidaknya, ijinkan saya untuk membalas kebaikan Kokoro-sama."

Kokoro-sama tersenyum sembari berkata, "Terima kasih, Tsubame." Pandangan Kokoro-sama kembali ke arah halaman, "Tsubame, ada satu hal lagi yang ingin kukatakan kepadamu." Beliau kembali menghisap pipa rokoknya, "Setiap manusia selalu memiliki musuh dalam hidupnya, tak terkecuali Klan Yakuza. Banyak dari mereka yang berusaha untuk menghapus Klan Yakuza dari sejarah, tapi mereka selalu gagal, setidaknya sampai saat ini saja. Tsubame, asal kau tahu, akulah satu-satunya Klan Yakuza dan Keluarga Tsurumaki yang tersisa. Mereka, semuanya telah mati, tak terkecuali suamiku." Kedua tangan Kokoro-sama memegang perut. "Lima belas tahun lalu, aku diracun oleh salah satu musuh klan Yakuza. Aku berhasil selamat dari peristiwa itu, tetapi konsekuensi yang harus diterima amatlah besar. Aku harus kehilangan calon anakku, selain itu, aku tidak bisa memiliki anak lagi." Raut wajah Tsurumaki Kokoro-sama terlihat begitu sedih, "Aku tidak tahu lagi bagaimana nasib Klan Yakuza setelah aku tiada. Semua mungkin akan berakhir begitu saja, hilang terhapus oleh waktu." Kokoro-sama mulai meneteskan air mata.

[Arknights FanFic] Dark Swallow (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang