Chapter 4

63 9 2
                                    

Kerry PoV

Aku duduk di pinggiran sebuah toko yang sudah tutup sembari memakan satu cup ramen instan. Pandanganku mengarah ke depan ke sebuah kasino yang hingar bingar di jam malam. Banyak mobil-mobil mewah berhenti di depan gedung dengan pemiliknya yang keluar untuk masuk ke dalam kasino, selanjutnya mobil tersebut akan dibawa masuk oleh tukang parkir.

"Master, kau yakin ini tempatnya?" tanyaku melalui microphone.

"Menurut Klien ini tempatnya."

"Ah, aku benci misi ini." Keluhku sembari menghabiskan ramen.

"Dark-chan. Aku sarankan kau berhenti mengeluh dan segera selesaikan misimu."

"Baik-baik."

Misiku kali ini adalah menghabisi sekelompok gang bernama Rakuzan yang menjual Oripium ilegal, sejenis zat adiktif berbahaya yang terbuat dari Originium dimana memberikan efek doping dan halusinasi bagi penggunanya. Dan seperti kataku tadi, aku benci misi ini untuk alasan tertentu. Tapi disisi lain aku tidak bisa menolak karena tawaran uang yang diberikan cukup besar.

Aku memutuskan untuk berdiri dan melempar cup ramen instan yang sudah habis ke tong sampah. Aku meregangkan badan dan mulai menaikan masker tuk menutupi muka, tudung jaket kuangkat sehingga bagian kepala terlihat samar. Tak lupa aku mengambil sesuatu yang terbungkus kain untuk dibawa kesana, benda ini akan menjadi kejutan buat mereka.

Ketika jalanan sepi, aku mulai menyebrang menuju ke kasino tersebut, disana dijaga oleh seorang bodyguard dengan badan kekar dan jas hitam. Mereka terlihat menginspeksi para tamu undangan satu persatu sebelum mengijinkan mereka masuk. Aku dengan santainya mengantri dibelakang tamu.

Secara penampilan, aku jelas paling mencolok, hanya mengenakan baju putih, jaket hitam, celana jeans pendek dan sepatu. Dan tak lupa membawa benda panjang dibungkus kain. Giliranku maju pun tiba.

"Tunggu sebentar!" Kata bodyguard tersebut. "Siapa kau?! Tempat ini bukan untuk anak!"

Anak-anak? Ah, tentu saja. Mereka selalu memanggilku anak-anak karena postur tubuhku yang kecil. Dan kau tahu, aku tidak sependek yang kalian kira. Dan satu hal lagi, aku sangat benci dipanggil anak-anak.

Aku tidak menggubris pria tersebut hingga akhirnya dia kesal sendiri. dia mencengkram pundakku disaat yang sama aku langsung mengambil sesuatu dari balik jaketku. Aku menodongkan sebuah handgun ke arahnya.

"Tuan, aku sedang tidak tertarik membunuh banyak orang. Jadi kusarankan untukmu untuk melepaskan cengkramanmu."

Orang itupun terkejut dan melepaskan cengkramannya, nyalinya menciut dan mulai mengangkat tangan. Aku menyuruhnya untuk berdiri di depan pintu dengan handgunku yang terus membidiknya.

"Tolong, jangan bunuh aku."

"Aku katakan padamu. Aku tidak akan membunuhmu."

Aku langsung menungkak perut pria tersebut. Pria itu terpelanting menghantam pintu hingga hancur dan dia masih terlempar jauh hingga ke tengah ruangan. Aku mulai masuk ke dalam kasino dan melihat pengunjung terkejut dengan kejadian tadi.

Aku melepaskan kain yang membungkus dan menunjukan sebuah katana. Aku mencabut katana dan membuang sarungnya. Aku maju perlahan-lahan mendekati pria tersebut yang tergeletak dilantai. Salah satu kakiku menginjak dadanya dan memberikan pengumuman kepada pengunjung kasino.

"Semuanya! Dengarkan aku! Aku perintahkan kalian untuk keluar dari tempat ini jika kalian ingin selamat!!!"

Tentu saja mereka masih tertegun dan tidak mendengarkan perkataanku sama sekali. Hah, dasar manusia-manusia tidak berguna. Akhirnya aku putuskan untuk mengangkat handgun keatas dan melepaskan tembakan keatas.

[Arknights FanFic] Dark Swallow (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang