Buku-buku bertumpukan di atas meja, sudah puluhan buku yang mereka ambil, tapi dilihat dari wajah putus asa mereka sepertinya mereka belum menemukan buku yang pas.
Satu-persatu menghela nafas tanda putus asa. Kemudian salah satu dari mereka berdiri dan menatap ketiga lainnya dan kemudian berucap.
"Gimana ni? Kita bahkan gak bisa baca tulisan kuno ini" Yuri kembali duduk dan menelungkup kan wajahnya di lipatan tangan.
"Aku punya teman namanya Yeri.....dia bilang sih dia pelayan ku. Aku bakal tanya-tanya ke dia tentang dunia ini. Kalian juga usaha kan ya untuk bertanya seperti ku" Ketiganya mengangguk dan mereka kembali duduk dengan hening.
Pasti kalian bertanya-tanya kenapa mereka bisa berkumpul. Jawabannya adalah Nako meminta Haechan untuk mempertemukannya pada teman-teman nya.
"Elly kemarilah, duduk di sini" Yuri menepuk-nepuk sofa di sampingnya.
Yang dipanggil pun segera mendekat dan mendudukkan bokongnya di samping Yuri.
"Aku boleh bertanya?"
"Boleh kakak mau tanya apa Elly akan jawab" wajah ceria itu membuat Yuri mengangguk dan ikut tersenyum.
Elly ini orang yang melayani Yuri selama di sini. Yuri memang sengaja menyuruh Elly memanggilnya kakak supaya lebih akrap, lagi pula katan Elly dia lebih muda dari Yuri.
"Kamu bisa ceritain tentang itu si Tuan mu itu?" Menampilkan wajah berharap.
"Cerita gimana ya?" Bingung Elly.
"Yang kamu pangil Tuan di sini lo si Renjun apalah itu"
"Beliau itu seorang Raja, Raja Demon"
Yuri mengerutkan dahi dengan mulut terbuka. Demon? Apa maksudnya demon yang berarti iblis?.
"Demon? Itu yang iblis? Setan? Hantu?" Tanya Yuri tak percaya.
"Iblis, Demon itu sejenis iblis"
Tawa dari gadis berambut panjang itu pecah. Dia bahkan mengeluarkan air mata dan merasakan perutnya yang sakit.
Ayolah Yuri gadis yang sudah berusia 17 tahun, dia bukan anak kecil yang percaya hal seperti itu.
Yuri juga bukan gadis bodoh yang percaya karakter cerita dongeng seperti itu.
"Kak Yuri kenapa tertawa?" Elly dengan raut wajah bingung dan kawatir. Iya kawatir kalau ternyata nonanya ini mengalami gangguan mental.
"Ah tak apa-apa" berdehem dan berhenti tertawa. "Apa yang terjadi pada wanita-wanita yang di bawa ke sini?"
"Mereka di jadikan budak dan di jadikan persembahan, biasanya daging dan darah mereka diambil buat di jual" Jawab Elly dengan wajah polosnya
Yuri mengulum bibirnya berusaha tidak memikirkan ucapan Elly. Demon itu gak mungkin ada kan? Yuri tidak percaya itu.
Tapi bagaimana kalu apa Yang di ucapkan gadis berambut pendek di samping Yuri itu benar, dan bagaimana nasip Yuri? Apa dia juga akan di jadikan budak? Atau tubuhnya akan dikuliti dan dagingnya diambil lalu dijual.
Segera menggeleng kuat dan memukul pelan kepalanya seraya terus berucap. "Gak itu gak mungkin benar"
Gadis berusia 17 tahun pasti selalu ingin mencari hal-hal baru kan.
Ya itulah yang dilakukan gadis berpipi gembul, apa lagi iya adalah gadis pintar yang selalu mendapat peringkat pertama di sekola tentu saja iya selalu ingin mengetahui hal baru.
Kaki nya terus melangkah sampai berhentilah dia di depan pintu kayu berwarna coklat.
Pintunya terbuka setengah. Iya berjalan pelan mengintip ruangan itu.
Kursi dan meja yang di tumpuki buku, sudah dipastikan itu ruang kerja.Tapi bukan itu yang menarik perhatian si gadis, tapi cairan merah kental yang ada di lantai.
.Im Sorry guys. Lama ya nunggunya.
. Pasti kalyan nganggap aku jahat kan, sekali lagi maaf ya soalnya aku lagi banyak tugas mana bentar lagi ujian dan akhirnya bisa ganti seragam abu-abu. Huhu seneng.Woi pembaca buat kalian selalu jaga kesehatan. Pakai masker bila perlu tidurpun pakai masker okey.
Satulagi jangan lupa komen dan votenya juga follow @RizkaRizkaSalam dari Riska
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK!!!//🍁 NCTIZONE
Fanfiction🍁Mereka hanyalah gadis SMA biasa sampai sebuah buku tua menuntun mereka masuk kedalam Dunia lain. Dimana dunia itu seperti cerita Dongeng. Apa mereka bisa keluar dari dunia itu? Atau mungkin mereka akan tinggal di sana menghabis sisa hidup mereka d...