00.05 (BERMASALAH)

1.8K 195 5
                                    

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH!
HELLO READERS! JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN, YAH!

Aku butuh dukungan kalian✨

Aku butuh dukungan kalian✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----000-----

"Lho, Al? Ngapain di sini?" Mendengar suara familiar itu, tenggorokan Al terasa tercekat kaku untuk menoleh.

Ayah dan bundanya datang tepat saat mereka sementara disidang oleh Kyai Arsyad. Jika keduanya mengetahui perihal keributan ini, yakin dan percayalah, Al takkan hidup tenang.

"Ini ada apa, ya, Bah?" tanya Bunda Aini penasaran.

Kyai Arsyad  menoleh ke arah anak itu. Tatapan Al nampak memohon pada beliau mengisyaratkan bahwa jangan memberitahukan masalah ini. Beliau tersenyum misterius, seperti ingin menggunakan kesempatan ini, "Putramu ini ada masalah dengan temannya."

Teman? Cih!

Al melotot tak percaya lalu menepuk wajahnya pasrah.

"Masalah apa itu?" tanya ayah Al ikut menimpali.

"Ini bukan hanya sekali, tapi sudah seminggu ini," jelas Kyai Arsyad menghela nafasnya.

"Seperti biasa, masalah anak remaja pada umumnya." Wajah ayah Al memerah menahan malu dengan senyuman kaku mendengar fakta tentang putranya.

"Maafkan putra kami, Bah! Al memang seperti itu, susah diatur. Jalan satu-satunya adalah bimbingan Abah," tambah bunda Aini. Al mendengus pasrah melirik wanita itu.

Kyai Arsyad nampak peka terhadap mereka. Beliau mengizinkan dua orang tua itu untuk menemui putranya. Sudahlah, setelah ini Al sudah terancam berhadapan ayah dan bundanya.

Aini menarik tangan Al dengan cepat untuk keluar dari ruang tamu ndalem. Wanita itu memijit kepalanya pusing hingga terduduk sempurna di sebuah kursi teras. Entahlah, rasanya Aini tak sanggup menahan rasa yang tiba-tiba bergejolak dalam dirinya.

"Al?" panggil Aini rendah.

"Bunda gak tau lagi mau ngomong apa sama kamu."

"Bunda mohon sama kamu, satu kali ini aja, jangan bikin bunda sama ayah malu," lirihnya hampir tak terdengar.

"Di mana-mana, kamu selalu aja bikin masalah! Gak di rumah, di sekolah, sampai kebiasaan itu pun kamu bawa ke sini. Coba mikir, Nak!"

"Ayah sama bunda malu."

"Kalau sampai kelakuanmu ini terulang lagi, semua fasilitas kamu, kami cabut!" ancam Aini tak main-main. Cowok itu hanya memutar bola matanya malas mendengar penjelasan tersebut.

AL-GHAZALI [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang