00.02 (NING NANA)

2.5K 253 11
                                    

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH!
HELLO READERS! JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN, YAH!

Aku butuh dukungan kalian ✨

Aku butuh dukungan kalian ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----000-----

Pikiran Ning Nana mendadak lucu. Ia sedikit terkekeh mengingat kejadian beberapa menit lalu.

"Gue Al! Salam kenal." Cowok itu mengulurkan tangannya tepat di depan Ning Nana sekedar untuk berkenalan.

Ning Nana tersenyum kikuk melirik Aska seakan meminta penjelasan. Aska yang melihat tingkah teman barunya itu sudah menutup mata menahan malu yang luar biasa.

"Maaf, ya, Kak! Salam kenal juga," jawab Ning Nana menyatukan kedua telapak tangannya.

"Kalo ada yang ngajak kenalan, tangannya disambut! Bukan kayak gitu, emang udah mau lebaran?" ceplos Al membuat Aska semakin memerah menahan malu.

Tak ada pilihan lain, Aska berpamitan dengan Ning Nana lalu menarik tangan Al keluar dari ndalem secepatnya.

-----000-----

Aska mati-matian menarik Al sampai ke asrama Al-Ikhlas. Persetan dengan mulut Al yang mulai ngelantur sembarangan. Jika saja Aska bukan orang yang peduli, mungkin ia membiarkan Al begitu saja meski jungkir balik sana-sini. Siapa yang tidak malu dengan kelakuan seperti itu? Menawarkan uluran tangan pada Putri Kyai yang jelas-jelas bukan mahramnya.

"Gak usah tarik tangan gue, njing!" seru Al menghempas tangannya kuat.

"Ayo cepat ke kamar!" tegas Aska kembali menarik tangan Al.

Sorotan mata penghuni kamar kembali aneh menatap keduanya. Aksi Al dan Aska membuat mereka heboh sendiri. Setelah menyelesaikan sidang di ndalem, akankah keduanya kembali membuat masalah?

Sepertinya ini seru!

"Lo udah berani sama gue? Lo pikir Lo siapa, Hah!" seru kembali Al dengan mata yang menyala-nyala.

"Di sini ada masalah apa, Le?"

Seorang wanita paruh baya tiba-tiba muncul, menerobos begitu saja ke dalam kamar. Semua mata spontan menatap ke arah pintu, di sana terdapat Ummi Salamah, istri dari Kyai Arsyad.
Beliau baru saja menyelesaikan sedikit masalah di kamar sebelah.

Al langsung kikuk merasakan kehadiran Ummi Salamah. Al kenal betul siapa beliau. Ummi Salamah adalah sahabat kedua orangtuanya yang sering datang ke rumah kadang tiap bulan. Jika masalah ini dilaporkan kepada ayah dan bundanya, tamatlah sudah!

Namanya akan tercoret di Kartu Keluarga!

Semua penghuni kamar terkecuali Al langsung berhamburan mencium tangan beliau dengan takdzim, hingga menimbulkan benak aneh dalam hati Al.

Mata beliau beralih menatap Al dengan teduh. Ummi Salamah menyentuh pundak cowok itu dengan lembut. Senyuman manis penuh kasih sayang mulai menghipnotis setiap mata yang melihatnya.

"Nak? Di sini, kita harus menjunjung tinggi nilai solidaritas. Susah, senang harus saling memotivasi, saling menguatkan, kalau ada masalah, selesaikan dengan baik-baik dengan kepala dingin," tutur Ummi Salamah dengan lembut. Tanpa sadar, Al mengangguk patuh.

-----000-----

Ummi Salamah mengajak Al ke ndalem untuk mengambil beberapa barangnya yang tertinggal tadi siang, tujuan beliau bukan hanya itu. Ummi Salamah mengajaknya agar emosi Al bisa teralihkan, sekalian untuk bersilaturahmi di ndalem.

Dua pasang mata itu saling bertubrukan sesaat, Ning Nana dan Al langsung mengalihkan pandangannya pada yang lain. Hening tak ada suara ketika Ummi Salamah meninggalkan mereka di ruang tengah.

"Hey cewek sombong! Lo gak balik ke asrama apa? Udah magrib soalnya!" cerca Al tiba-tiba dengan nada sedikit ngegas.

"Emang kenapa?" Ning Nana melirik Al dengan tatapan aneh tanpa menghentikan aktivitasnya melipat baju, mungkin Al belum tahu siapa gadis itu.

"Lah, malah balik nanya!"

"Atau jangan-jangan lo pembantu ya di sini? Yah, kasian banget! cantik-cantik kok jadi pembantu? Mending lo jadi pacar gue aja," jelas Al sembarangan.

Mendapat pernyataan itu, Ning Nana tentu tak menerimanya begitu saja. Sebagai tanda kesal, gadis itu melayangkan sebuah remot tv pada Al.

BUGH!

"Astaghfirullah!" seru Ummi Salamah tiba-tiba keluar dengan menjinjing sebuah tas.

"Ada apa ini?" lanjutnya panik. Wanita paruh baya itu merasakan suasana sedang tidak baik-baik saja, apakah mereka sedang bermasalah?

"Aduh ... Ummi? Masa dia lemparin saya?" adu Al dengan wajah yang dibuat-buat. Mata Ning Nana terbelalak menyiratkan amarah pada cowok itu, berani sekali dia!

"Ummi! Jangan percaya sama orang ini! Dia yang duluan! Masa Nana dikira pembantu? Enak aja!" tegas gadis itu bangkit berlalu begitu saja

-----000-----

TBC

Jangan lupa follow Instagram Al-Ghazali @al.ghazalix

ghazalix

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


VOTE, KOMENNYA JANGAN DILUPA KAKA❤️
APA TANGGAPANMU TENTANG

AL?

NING NANA?

PROMOSIIN YGY😍

AL-GHAZALI [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang