Di part ini mari kita sadarkan fateh!
Masih konflik, yang ga kuat langsung keluar aja.
⚠️Part ini menguras emosi dan air mata.Kalian tim cerai atau ga cerai nih?
Follow terlebih dahulu!
Sebelum fateh menjalankan motornya, fatim berdiri di depan motor fateh untuk menghalanginya.
"Sayang jangan ngehalangin, aku buru-buru" ujar fateh
"Tadi kamu bilang kamu mau anterin aku jalan-jalan" gumam fatim lirih.
"Besok, buru minggir!" Bentaknya membuat fatim melangkah mundur perlahan.
Fatim memejamkan matanya. Menarik nafas panjang, "aku penghalang mereka ga sih?" Gumamnya.
GLGRRR...
Suara petir menggelar. Perlahan hujan turun, awalnya hanya gerimis namun makin kelamaan hujan itu menjadi hujan deras.
Fatim masih sama dengan posisi tadi, mematung, tak peduli dengan baju yang sudah basah kuyup, air matanya juga mengalir bersamaan dengan air hujan.
Fatim berjalan, bukan pulang kerumah fateh. Namun pulang kerumah orang tuanya, ia ingin menenangkan diri untuk beberapa saat
Fatim menekan bel dan pintu langsung dibuka oleh Salma, bundanya.
"Fatim, kamu hujan-hujanan?" Salma mengernyit, melihat tubuh fatim yang menggigil hebat, muka pucat, pakaian basah, mata merah.
"Fatim boleh masuk?" Tanya fatim.
Salma mengangguk, ia merangkul fatim fatim untuk menaiki tangga, Salma membawa fatim pergi ke kamarnya dulu, sebelum menikah dengan fateh.
Salma mengusap-ngusap perut fatim yang berisi janin. "Kenapa kesini sendirian? Hujan-hujanan lagi, fateh mana?" Salma menatap fatim
Fatim diam.
"Dia yang ninggalin fatim sendirian."
Tangan Salma beralih pada rambut fatim, ia mengelus rambut panjang fatim. "Kalo cerita jangan setengah-setengah, fateh ada kerjaan? Mau bunda telefonin fateh?"
Fatim menggeleng.
Salma mengambil piyama kuning yang tidak fatim bawa saat pindah rumah dengan fateh dari dalam lemari. "Ganti baju habis itu tidur, besok cerita sama bunda"
Setelah Salma pergi, fatim mengganti pakaiannya dan mengeringkan rambutnya yang basah.
Fatim menekuk kakinya, duduk di lantai dengan bersenderan di sisi ranjang.
Fatim menjambak rambutnya bingung. Membanting vas bunga dan lampu tidur. "Fatim Lo kenapa sih!" Bentaknya pada dirinya sendiri, sudah dipastikan gadis itu menangis.
"AGHHHH! GUE TERLALU BANYAK BERHARAP! GUE BERLEBIHAN! GUE CINTA DIA DAN DIA CINTANYA SAMA ORANG LAIN. FATIM SADAR! JELAS-JELAS FATEH ITU MSSIH SAYANG SAMA BELLA, GUE SIAPA?"
------
Fatim turun dan menghampiri kedua orangtuanya di meja makan, ia tersenyum tipis, hari ini ia izin untuk tidak pergi ke kampus.
"Fatim, fateh mana?" Tanya saga sama seperti Salma tadi malam, tadi malam juga Salma sempat bercerita dengan saga.
"Tanya sendiri sama menantu kesayangan ayah sendiri." Ucap fatim sinis dan melanjutkannya memakan sarapannya.
"Kamu pasti berantem kan sama fateh?" Salma menatap fatim
Fatim mengangkat bahu tak acuh, dari raut wajah fatim ia memang biasa saja beda dengan hatinya, ia ingin melupakan itu semua dengan cara tersendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY SANGE
Teen Fiction[ON GOING] Cerita ini menceritakan tentang perjodohan. Yang awalnya sama-sama menolak dan sama sekali tidak mempunyai rasa sayang sedikitpun bahkan membenci. Fateh ketua geng yang di sebut badboy dengan otak gesreknya, tampan? Jangan diragukan lagi...