BBS-5🍻

74.1K 1.7K 179
                                    


Setelah selesai mengganti pakaiannya fatim menghampiri meja yang di duduki oleh ratu dan sandrina. Fatim meminum es Doger di atas meja, ia tidak peduli itu milik siapa.

"Baru Dateng langsung nyolong minuman orang." Cibir ratu, es Doger miliknya yang ia pesan kini tinggal setengah.

"Ga usah pelit, tinggal pesen lagi" ujar fatim, ia menaruh kembali gelas es Doger itu di atas meja.

"Kenapa telat?" Tanya ratu.

"Biasa, kebo." Sandrina melirik fatim sekilas

"gatau, tadi pagi jam weker kesayangan gue pecah." Fatim menarik piring di depan sandrina, lalu memakan batagor itu. "Liat aja kalo ketahuan siapa yang pecahin jam kesayangan gue" fatim mengunyah kasar batagor itu, mbanya ga sadar kalo yang pecahin jamnya itu siapa?

Sandrina menarik piringnya. "Ga modal banget sih! Tadi minum minuman ratu sekarang makan makanan gue!" Ketus fatim,

"Tinggal pesen lagi sih!" Ujar fatim tak kalah ketus.

Sandrina memutar bola matanya malas. "Lu sendiri aja Sono!"

"Pelit mah pelit aja." Gimana fatim pelan agar kedua sahabatnya tidak mendengar.

"Ngomong apa Lo barusan?" Sandrina menyipitkan matanya sambil memasukkan satu persatu batagor miliknya.

"Ga ada,"

Ratu memegang pergelangan tangan fatim, ia mengernyit heran. "Sejak kapan Lo suka pake cincin?" Sebelum-sebelumnya ia jarang sekali melihat fatim memakai cincin.

"Hemmm, ini cincin tunangan gue."

BYUARRR...

"Sialan,"

Fatim mengusap wajah kasar, seragamnya sedikit basah terkena semburan dari sandrina. Setelah mendengar kata 'tunangan' sandrina yang sedang meminum jus jeruk tersedak. Sedangkan ratu, di satu sisi ia kasihan, tetapi di satu sisi lagi ia ingin tertawa keras

"Sama siapa?!" Tanya sandrina, ia menggoncangkan tubuh fatim

Wajah fatim memerah, wajahnya kotor, bajunya juga. "Sama bapak Lo." Fatim beranjak pergi meninggalkan mereka, ia pergi menuju toilet untuk

"Kampret tu anak!" Fatim memandangi dirinya di depan kaca, ia sedkit mencuci mukanya lalu sedikit menggosok-gosokkan bajunya dengan air

Saat keluar dari toilet fatim melihat laki-laki yang ia kenal, ia ketua osis sekaligus ketua kelas fatim. Saat ingin melangkah pergi tangan fatim di cekal oleh laki-laki itu,

"Mwo?" Fatim mengangkat dagunya, sok sokan bahasa Korea dianya..

"Tadi pagi kemana? Kenapa ga ikut pelajaran" tanyanya dengan raut wajah datar, walau begitu ia tetap terlihat tampan.

"Telat masuk jadi di hukum, terus suruh berdiri di lapa--"

"Ga peduli." Ucapnya datar,

Fatim menepis kasar tangan Radit yang mencekal tangannya. "Gue juga ga minta buat di peduliin!" Ia melihat kedua tangannya di depan dada

BAD BOY SANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang