07;

272 39 16
                                    

Imut Lucu vs Terlalu Tinggi

Enam Tahun Kemudian,

"Moonbyulie! Ireonaaa!"

Si gadis berpipi bulat meneriaki istri tampannya untuk segera bangun. Hari ini mereka ada keperluan untuk menyelesaikan kasus hak cipta Solar. Solar adalah nama yang Yongsun pakai saat ia menciptakan lukisan. Dan lukisan yang sedang kena kasus tersebut juga dia namai Solar, sebab itu lukisan pertama yang merepresentasikan kepribadiannya. Solar adalah debut karya Yongsun yang berhasil sampai ke taraf Internasional.

"Eungh, masih terlalu pagi Yong. Si bodoh tukang plagiat itu bisa menunggu."

Keluhan Moonbyul tidak mengurangi niat Yongsun yang sudah sedari kemarin menggebu. Ia sangat-sangat kesal kepada orang yang mengaku-ngaku pencipta Solar. Apa mereka tidak tahu kalau proses penciptaan Solar butuh waktu bertahun-tahun?!

Enak saja mau main ambil keutungan dari jerih payahnya. Yongsun kesal, jadi ia langsung memesan pengacara pribadi untuk mengurus kasus ini. Untungnya pengacara kita ini bucin, jadi meski kasus lain menggunung, kasus Solar yang lebih dulu ia tangani.

Iya, pengacara kita adalah Nyonya besar Moon. Gadis dingin dan batu itu kini menjabat sebagai pengacara tingkat atas. Namanya terkenal karena memenangkan banyak kasus. Yongsun sendiri adalah pelukis dan seniman yang belakangan mendapat perhatian dunia lewat karya-karya yang mengangkat isu-isu dunia.

Lgbt, gender-equality, climate change, politics, dan banyak lainnya.

"Byul,"

"Byul,"

"Byulllllllllll!"

"Yaish, arraseo, arraseo! Iya aku bangun." Mata Moonbyul setengah terbuka, ia duduk di atas tempat tidur sambil memegang kepala yang terasa berputar.

"Hehe begitu dong, kan aku jadi makin cinta." Yongsun mengecup pipi Moonbyul sambil terkekeh imut. Siapa yang akan tahan terhadap hal manis ini. Tentu bukan Moonbyul. Ia segera menarik tangan Yongsun dan menimpa gadis yang telah sah menjadi miliknya.

"Hei, masih ada beberapa jam. Mari bermain."

Yongsun mencoba bernapas. Tanpa peringatan, Moonbyul menjilat telinga Yongsun. Tangannya menahan istrinya untuk tetap di tempat, satu tangan lain ia gunakan untuk mengelus sisi pinggang Yongsun.

"Hnghhh, Byulh."

Wajah Yongsun sudah memerah bahkan Moonbyul belum melakukan apapun. Suasana mendadak panas, Moonbyul mulai dengan nakal mengelus pundak Yongsun sambil mengecup bibir pink milik sang istri.

"Eottae?" bisiknya dalam dan seduktif. Sudahlah, Yongsun mana bisa menolak dominannya. Tanpa bicara, ia mengalungkan tangan ke leher Moonbyul, lalu menarik dominannya jatuh ke dalam permainan lidah.

Suara basah dan lenguhan mulai mengisi kamar luas milik pasangan bulan matahari, pagi ini. Sebuah kegiatan olahraga di atas ranjang tidak akan merugikan, malah sehat. Ya kan?

***

Pulang dari mengurus kasus, pipi Yongsun tidak berhenti menggembung. Bukan, bukan. Ia tidak kesal karena Moonbyul kalah. Justru karena Moonbyul menang dan menjadi pusat perhatian makanya ia kesal.

Bayangkan saja, dari semua orang dalam ruang sidang hampir 98% menatap dengan penuh cinta kepada miliknya. Kan Yongsun jadi kesal. Iya, tahu Moonbyul itu sangat-sangat berkharisma, penuh potensi dan bakat, bersinar dan sangat cantik, tapi tidak usah menunjukkan tatapan seolah ingin merebut bintang itu dari sisinya dong. Kan Yongsun jadi badmood.

Bahkan ada yang dengan tidak tahu malunya malah mendatangi Moonbyul di ruang pribadinya untuk meminta tanda tangan dan mengedip dengan menggoda. Dasar jalang. Memangnya ia tidak tahu kalau Moonbyul itu sudah ada yang punya?!

"Bentuk Cinta" [MoonSun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang