Membuatku tersadar bentuk cinta itu,
Pada hari yang sama dengan kelahiran Moon Se Ra dan Moon Soo Han, ada satu kematian terjadi. Yongsun saja kaget saat mendapati bahwa wanita yang waktu itu bersama dirinya di ruang monitor sebelum persalinan berakhir dengan kehilangan nyawa. Bahkan bayi wanita itu tidak berhasil bertahan. Jelas terlihat di balik kaca transparan ruang operasi, seorang pria datang tergopoh dan kemudian jatuh menangis meraung di sebelah mayat sang istri yang mulai mendingin.
"Kau lihat apa?"
"Hah? Ah, itu. Wanita yang kemarin bertukar sapa denganku ternyata kurang beruntung. Aku kasihan pada suaminya yang ditinggalkan." Yongsun berbicara sambil mengelus pelan ujung selimut rumah sakitnya. Kepalanya beralih dari menunduk jadi melihat pada Moonbyul.
"Aku jadi terbayang, bagaimana bila itu aku? Apakah kau akan meraung seperti pria itu juga?" tanya Yongsun.
Moonbyul mengambil tangan Yongsun, menepuk pelan punggung tangan kekasih hatinya. Kemudian ikut duduk dan memeluk Yongsun. Pelukannya dibalas, memberi kehangatan.
"Aku pastikan kau dan bayiku tetap hidup."
"Itulah gunanya kau menemani proses kelahiran. Setidaknya bila kau sebagai suami tidak bisa, minta tolonglah kepada saudara, teman atau siapapun. Sehingga istrimu bisa menghadapi sakitnya persalinan."
Rentetan panjang kalimat Moonbyul, memunculkan keheningan.
"Haigoo, sejak kapan adik kecil ini menjadi sangat bijak!"
Bisa-bisanya, Moon Yongsun malah bercanda setelah memberikan pertanyaan macam itu kepada sang kekasih.
"Aih, ayo pulang. Two Moons sudah menunggu untuk masuk ke rumah baru mereka bersama kedua orangtuanya."
"Ne! Kajja!"
***
Bila ditanya sekarang, pertanyaan yang sama dengan yang waktu dulu pernah Yongsun tanyakan pada Moonbyul,
"Bentuk Cinta itu apa?"
Maka dengan tegas Moonbyul bisa menjawab,
Ya, Kalian.
"Sebab bersama kalian, hidupku lebih bermakna dan sempurna sebagai keluarga."
Ucapan Moonbyul menghadirkan senyum pada wajah Yongsun.
Membuat Moon Se Ra dan Moon Soo Han yang kini beranjak 2 tahun tertawa bahagia karena diajak jalan-jalan oleh kedua orang tua mereka.
"Tetaplah jadi bentuk cintaku, dan aku akan selalu mencintai kalian."
"Aku juga, mari kita lewati ini bersama. Kami juga."
"Say kami juga, babies," pinta Yongsun kepada kedua putra -putrinya.
"Tami uga!" teriak kedua anak tadi penuh binar.
"Aw, anak mami sangat manis seperti eommanya!" sahut Moonbyul sambil mengeratkan gendongan kepada Moon Se Ra. Membawa anak itu berlari-lari dan melempar-lemparnya ke udara. Taman itu penuh dengan tawa riang, penuh dengan bentuk cinta.
End.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Bentuk Cinta" [MoonSun]
Fiksi PenggemarPernah bertanya apa bentuk cinta? Mungkin hanya Moonbyul yang pernah memikirkan hal random seperti itu sejak pertama kali bertabrakan dengan kakak kelasnya. Manik bulat memancarkan warna cerah yang belum pernah Moonbyul lihat pada mata siapapun. Ora...