1- Sunghoon Mencari Housemate

8.8K 596 30
                                    

Seorang pria sedang tertidur nyenyak dikasurnya padahal diluar sana sudah terang. Tak lama setelah itu alarm ponselnya berbunyi. Tangannya meraih ponsel tersebut lalu mematikan alarmnya. Bukannya bangun, pria tersebut malah melanjutkan tidurnya yang terganggu karena alarm tadi.

Hingga akhirnya dia terlonjak dari kasurnya. Teringat jika hari ini dia ada kuliah pagi. Dilihatnya jam diponselnya yang menunjukkan pukul 08.00 pagi.

"Siaal. Kuliah mulai setengah jam lagi." Akhirnya dia pun menuju kamar mandi hanya untuk sikat gigi. Persetan dengan mandi fikurnya. Kemudian memilih baju asal dan menyemprotkan parfum keseluruh badannya. Manipulasi agar tidak ada yang sadar dia tidak mandi.

Setelah itu langsung keluar dari apartemennya dan menuju kampusnya yang untungnya tidak jauh.

Nama pria tadi adalah Park Sunghoon. Seorang mahasiswa kedokteran semester 1. Dia adalah anak tunggal dari keluarga kaya dan saat ini sedang merantau. Tapi seperti yang terjadi tadi, Sunghoon cenderung harus diingatkan akan hal-hal penting. Seperti membangunkannya ketika dia ada kuliah pagi. Dia juga sering lupa jika belum makan. Yang berakhir maagnya kambuh.

Keberuntungan masih memihak Sunghoon. Dosen yang mengajar pagi itu telat karena ada pertemuan dengan Dekan. Sehingga kuliahnya diundur 30 menit.

"Kesiangan lagi lo?" Tanya Jake saat Sunghoon telah duduk disampingnya.

"Iya. Apes banget gue. Kenapa kalau tidur kek kebo." Jake tertawa mendengar perkataan temannya itu.

"Kayaknya lo harus cari teman buat tinggal bareng lo deh. Housemate." Kata Jake kemudian. Sunghoon pun mengernyitkan keningnya bingung.

"Housemate?"

"Iya. Apart lo kan juga luas tuh. Lo cari teman aja yang bisa bangunin lo pagi, yang bisa ingatkan lo makan dengan teratur, ingatkan kalau cucian lo juga sudah numpuk." Sunghoon terdiam. Dia terlihat berfikir. Menimang saran dari Jake.

"Emang ada ya orang yang mau kayak gitu."

"Ya gak gratis lah Park Sunghoon. Lo bayar berapa gitu perbulannya, ditambah tinggal gratis. Gue yakin pasti banyak yang mau." Sunghoon pun mengangguk.

"Gue fikirin lagi. Tapi oke juga saran lo. Tumben pinter."

"Asyem." Jake mengumpat yang membuat Sunghoon tertawa. Tak lama kemudian dosen mereka datang dan mereka berhenti mengobrol.

Tanpa terasa mata kuliah hari itu sudah selesai. Sunghoon sedang merapikan catatannya saat Jake berbicara dengannya.

"Hoon, mau ikut gak ke cafe temen gue. Gue mau ketemu dia, sekalian ngopi." Ajak Jake.

"Boleh. Ada jeda 1 jam kan sebelum kuliah berikutnya. Mau pulang juga nanggung."

"Nah iya bener. Yuk dah naik motor gue aja. Motor lo pelit tempat duduk." Sunghoon tertawa mendengar perkataan Jake. Motornya memang motor sport yang pelit tempat duduk seperti kata Jake. Sementara motor Jake adalah matic premium dengan body besar dan tempat duduk luas.

Akhirnya mereka sampai di cafe milik Jay teman klub fotografi Jake. Jake menemuinya untuk mengembalikan kamera Jay yang Jake pinjam beberapa hari yang lalu.

Saat mereka duduk, mereka langsung didatangi oleh seorang pria untuk menanyakan menu yang akan dipesan.
Sunghoon dan Jake memesan 2 minuman dan 2 cemilan.

"Oh iya. Jay nya ada?" Tanya Jake kepada laki-laki tadi sebelum dia pergi.

"Jay ada didalam. Mau saya panggilkan?"

"Boleh deh. Soalnya gue chat gak di baca. Tolong ya." Pria tadi tersenyum dan mengangguk. Lalu pergi dari meja Sunghoon dan Jake.

Jake mengalihkan perhatiannya kembali kepada Sunghoon. Namun temannya itu masih mengikuti pelayan tadi sampai akhirnya dia hilang ke arah dapur.

My HousemateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang